16. Hilang dan Datang lagi

57 5 0
                                    

☀☀☀

Percakapan semalam membuatku merasa sembuh dan selain itu bunda menceritakan tentang Lugas saat belajar membuat kue, kata bunda Lugas ingin membuat kue untuk orang yang dia sayangi. Sebenernya aku sedikit penasaran tapi tak perlu lah bertanya padanya.

Melihat dikelas hanya ada Nessa aku merasa berangkat terlalu pagi. Hingga siang dan bel masuk semua sudah datang kecuali Lugas entah kemana dia tidak ada kabar.

"Nit, Lugas mana kok belom dateng? " tanya Alif yang merasa teman sebangkunya tak hadir.
Aku hanya mengangkat bahu tanda tak tahu.

"Udah lu telfon Nit? " tanya Nessa. Aku hanya menggelang. "Coba lu telfon? " suruhnya.

Segera kuambil ponsel dan menelfonnya dan kali ini nomornya tidak aktif. "Nggak aktif" kataku singkat. Nessa hanya tersenyum kecewa. Dan Hari itu Lugas benar-benar tak hadir tanpa kabar.

Satu hari aku berfikir mungkin tidak ada masalah tapi ini hari ketiganya tak ada kabar. Saat diabsen tak ada yang bisa memberi alasan kemana dia sebenernya. Dia seperti orang hilang ditelan bumi, bang Ijal juga selalu bertanya kepadaku. Bunda juga merasa bingung dengan sikapku yang terlalu muram.

Istirahat kedua aku hanya duduk dipinggir lapangan melihat Adam dan Alif bermain basket teringat kejadian itu dimana aku bersikap buruk padanya apa karena kejadian itu Lugas marah dan menghilang tapi yang ku tahu dia bukan orang seperti itu.

"Nit, kenapa lu semenjak Lugas ga masuk lu murung terus? " tanya Adam yang tanpa kusadari sudah berdiri disamping ku dan duduk didekatku.

"Eh, enggak kok" jawabku.

"Udah nggak apa-apa gue juga berasa sepi ga ada Lugas" kata Nessa melihatku.

"Kemana dia? " gerutu Alif.

"Kampret emang tuh orang, ngilang gitu aja gue kerumah dia sepi mulu. " Adam sedikit kesal.

"Lu udah kerumahnya? " tanyaku.

"Iya tapi sepi, rumah segede itu nggak ada orang"

"Sama siapa kesana? " Nessa penasaran.

"Nih ama sicurut. " tunjuk Adam ke Alif.

"Biasanya ada satpam tapi kemaren ga ada kaya rumah kosong gitu" sahut Alif.

"Coba Nit kita kesana lagi. " kata Nessa mengusulkan.

"Tapi dia selalu ngelarang gue kerumahnya apalagi Adam dan Alif udah kesono sepi"

"Iya juga ya" Nessa tampak kecewa.

Akhirnya kami hanya bisa menunggu kabar darinya. Aku sudah meminta informasi tentang Lugas dari bang Ijal tapi hasilnya nihil, mereka hanya pernah bertemu ditempat PS dan kompetisi para gamers Indonesia.

Walaupun bang Ijal pernah kerumahnya dan katanya juga kaget melihat bahwa Lugas anak orang kaya tidak seperti penampilannya yang terlihat kusut dan biasa saja. Hanya itu yang ia tahu.

Aku juga bertanya pada bunda tapi bunda hanya tahu kalau Lugas ingin belajar membuat kue untuk orang yang ia sayangi.

Aku mengenalnya hanya sebatas teman yang jahil, unik dan padai fisika matematika selebihnya tentang hidupnya aku tak pernah tahu. Padahal dia selalu ada untukku apa aku seegois ini tak pernah menanyakan sedikitpun tentangnya. Selama ini aku tak pernah melihatnya sedih, diam aku terlihat ada masalah ia selalu bisa mengkondisikan semua hal.

THE BEST FOR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang