26. Hal yang tak terduga.

25 3 0
                                    

Setelah hari itu kita sering bertemu dan mengobrol. Banyak kesamaan diantara kami, seperti dia juga sering mendengarkan lagu, bahkan aku banyak tahu lagu baru darinya. Dia suka mengunjungi danau tempat yang ku sukai selain taman didekat halte sekolah.

Meskipun berkali-kali ku dengar dari bang Ijal ataupun Nessa dan Alif tentang Bagas yang mirip Lugas. Tapi bagiku sekarang mereka berbeda, semua terlihat saat aku sudah sering ngobrol dan bertemu Bagas.

"Nit, lo sekarang jadi keliatan happy sejak temenan sama Bagas" kata Nessa saat kerumahku.

"Iya lo ga kaya pas ditinggal Lugas" Alif ikut berkomentar.

"Sama aja ga ada yang berubah." Kataku tersenyum.

"Ga apa-apa Nit Bagas juga baik" ucapan Nessa membuatku terdiam sejenak.

"Dia kayanya suka sama lo." Kali ini Alif juga mengatakan hal yang sama seperti bang Ijal beberapa hari yang lalu. Tapi itu tak ku hiraukan.

Meskipun sebenarnya Bagas memang orang yang baik bahkan sangat baik menurutku. Walaupun kadang usil tapi dia pernah menemaniku mengerjakan tugas saat diperpus sendirian. Sebenernya dia tak benar-benar menemaniku karena dia malah tidur. Dia juga rela hujan-hujanan untuk membantu mendorong mobil Alif yang mogok. Membantuku mencari buku yang sulit ku temui diperpustakaan.

Sebenarnya Bagas merupakan salah satu mahasiswa populer banyak perempuan yang suka padanya, beberapa menitipkan hadiah padaku untuknya. Tapi Bagas malah memberikannya padaku.

☀☀☀

Malam ini kak Reno menelfonku dan mngajakku makan malam. Aku fikir itu hanya makan malam biasa tapi ternyata salah. Dia sudah mempersiapkan semuanya. Bahkan semuanya terlihat sangat rapi.

Setelah makan dia mengatakan sesuatu kepadaku."Nit, lo mau ga jadi pacar gue?" Pertanyaan yang tak pernah ku duga.

Dan malam itu bukan malam yang biasa tapi diner yang spesial banyak bunga dan lilin disekeliling meja makan. Harunya aku menyadari itu dari awal. Musik juga mengiringi kami, lantunan musik yang romantis.

"Gue udah lama suka sama lo Nit." Dan aku masih diam memikirkan jawabannya bukan, tapi memikirkan kalimat yang tepat.

"Yaudahlah mungkin ini bikin lo kaget tapi gue kasih waktu buat mikir-mikir samapai nemuin jawabannya." Aku masih terdiam dan kak Reno membawaku pulang.

Suasana dimobil hanya hening tak ada yang memulai berbicara dan dia berinisiatif menyalakan radio. Beberapa musik juga terputar juga berhenti dan diselingi komentar penyiarnya.

'Oke gusy sekarang saatnya buat kirim salam, oke ada telfon masuk dari siapa dimana?'

'Hmm gue Arga'

'Oh iya Arga dimana?'

'Dibumi'

'Buat Arga dibumi mau kirim salam atau request lagu?'

'Salam buat semut, kumbang, cacing, kupu-kupu, daun dan temen-temennya'

'Tunggu lo itu makhluk apa sih, serius dong'

'Iya gue serius'

'Yaudah terserah, mau request lagu apa?'

'Apa ya gue ga tau lagu kesukaan mereka'

'Yaudah kalau gitu kita tutup ya Arga'

'Eh tunggu gue mau ngomong sesuatu'

'Hmm.'

THE BEST FOR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang