9. Alien Lemah

123 16 3
                                    


☀☀☀

Pulang sekolah Nessa pulang bersama Alif karena mereka satu arah.

"Nit gimana kalo lu pulang bareng Adam" Nessa memberi saran.

"Nggak ah" sahut Adam cepat.

"Kenapa? " tanya Alif.

"Lo lupa cowoknya segalak apa, gue males berhadapan sama orang yang cemburuan gitu"

"Oh iya lupa. Helmi kan nggak suka liat Nita pulang bareng cowo. Kecuali Lugas sama abangnya" Nessa mengingatkan kembali, aku hanya tersenyum.

"Ya udah Nit, sorry ya kita duluan" Alif mulai menyalakan motornya lalu Nessa naik. Dan mereka pergi setelah aku mengangguk.

"Nit, bukannya gue mau ninggalin temen nih ya.., tapi gue nggak mau babak belur lagi gara-gara nganter lu" Adam merasa bersalah karena tak bisa mengantarkanku.

"Iya nggak apa-apa, udah sana pergi bosen gue liat muka lo! " kataku sedikit mengusir. Namun tetap tertawa.

"Oke, fine sama gue bosen ya sama Lugas nggak". "Oke deh gue cabut " katanya lalu pergi dan aku tertawa melihat raut wajahnya yang kesal.

Selang beberapa menit Helmi mengirim pesan padaku dia mengatakan akan menjemputku. Dan aku menunggunya disebuah Taman dekat halte, taman itu agak sepi hanya beberapa orang saja. Helmi. Pasti dia akan terlambat seperti biasanya bayanganku tentangya mulai muncul :





Hari ini akan ada pertandingan basket antar sekolah semua sekolah dikota ini akan berkumpul disekolahku karena sekolahku menjadi tuan rumah. Semua siswa perempuan heboh karena ada salah satu anggota tim basket dari SMA lain yang dianggap paling keren di SMAnya dan dianggota tim basketnya. Nessa juga heboh membahas laki laki itu.

"Nit, lo harus tau ada cowok keren banget. Dan keren banget maen basketnya." aku hanya diam.

Nessa sudah sejak beberapa hari yang lalu melihat pertandingan sementara aku baru melihatnya hari ini karena aku sibuk dengan latihan musik untuk penutupan nanti.

Dan saat itu mataku tertuju pada seseorang yang sedang menggiring bola ditengah lapangan menuju ring lawan. Gerakan lincah dan gesit meskipun dihadang dia pemain lawan dia masih bisa mengelak.

Nessa pergi membeli minuman sebentar dan disampingku sudah duduk Lugas dia asik melihat ponselnya dan sempat kulirik sebentar dia sibuk bermain game yang tak kumengerti.

"Gas, kok lo malah main game lagi pertandingan nih" seruku kencang.

"Berisik lu Diem, lagi seru nih" sahutnya tanpa menoleh padaku.

"Kalo ga mau berisik sana jangan disini. nonton juga nggak kan lu!" kataku ketus.

"Males ah gue, ntar disuruh latihan soal fisika dan disuruh ikut olimpiade" katanya malas.

Akhir-akhir ini Lugas memang sibuk mengikuti kegiatan belajar untuk memenangkan olimpiade difisika Nasional. Pertandingan berlalu dengan sangat seru aku melihat kekanan dan kekiri mencari sosok Nessa tapi tak ku temukan.

"Gas Nessa mana kok beli minum lama banget? "

"Mungkin lagi antri" sahut Lugas dengan cepat dan masih memfokuskan ponselnya.

"Gas, ayo cari Nessa! " seruku sambil menarik tangan Lugas.

"Eh, eh bentar" katanya sambil masih melihat ponselnya. Aku tak peduli bagaimana ekspresi Lugas yang penting aku telah menyeretnya keluar lapangan basket.

"Lo tuh. Apa-apaan sih Nit. Maksa banget liat gue kalah jadinya" gerutu Lugas tapi aku tak peduli aku tetap mencarai Nessa.
Dan akhirnya aku melihat Nessa yang sedang diganggu oleh anak SMA lain.

THE BEST FOR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang