8. "Alien Lo kenapa?"

152 21 0
                                    

☀☀☀

Terdengar derit hordeng dibuka cahaya silau membuatku terbangun.

"Bangun Nit, udah pagi, buruan gue mau berangkat" kata bang Ijal berkata sedikit lantang.

Aku terbangun dari atas tempat meja duduk meja belajar, buku-buku masih berserakan diatas meja, Sepertinya lamunanku tentang pertemananku dengan Lugas membuatku tertidur pulas kugerakkan kepala ku kekanan dan kekikiri, terasa sakit dileherku.

"Makannya lain kali jangan tidur dimeja belajar" celetuk bang Ijal yang melihatku menggeliat.

"Cepetan gue tunggu, bunda udah berangkat dari tadi" katanya sambil berjalan keluar kamar. Segera kubereskan buku-bukuku dan bergegas menuju kamar mandi.

Aku turun setelah rapi dan bang Ijal sudah menunggangi motornya.
"Cepetan!!! " teriaknya.

"Iya tapi belum sarapan" kataku mendekatinya. Dia memberiku kotak makan padaku.

Huh, pasti dia menyiapkannya saat aku mandi tadi, Tanpa menunggu diteriaki lagi aku segera naik motor itu duduk dibelakangnya. Dia membawaku dengan pacuan motor yang sangat kencang, sepertinya dia memang Buru-Buru.

Dikelas kukenakan aerphone ku, sambil menatap kearah meja Lugas. Disana hanya ada Alif yang sedang membaca buku sejarah Nessa datang lalu duduk disampingku.

"Lugas belum masuk Nit? " tanyanya. Aku hanya mengangkat bahu tanda tak tahu.
Sebenarnya aku juga menunggunya kelas serasa sepi tanpa dia aku beranjak keluar kelas.

"Mau kemana Nit? " tanya Nessa sementara aku hanya menunjuk keluar. Saat aku berjalan keluar kelas dan tiba-tiba muncul sosok menyeramkan.

"Huaaa... "

"Aaaa... " teriakku sambil menutup mata dengan tangan. Lalu kuberanikan melihatnya ternyata itu adalah topeng hantu.

"Lugas.. Lepasin nggak tuh topeng!! " aku kembali menutup mataku dengan tangan.

"Hahaha... Ternyata jadi usil seru juga ya" kata seseorang dibalik topengnya.

"Adam.. " aku terkejut, aku mengira itu ulah Lugas tapi ternyata Adam. Nessa tertawa dimejanya. Alif hanya berani tersenyum.

"Kangen ya lo sama Lugas sampe gue dikira Lugas" kata Adam sambil membuka topengnya.

"Bukannya gitu, cuma biasanya yang usil itu-kan kebiasaannya siLugas". kataku memberi alasan tapi sepertinya Adam dia selalu melirikku penuh arti.

Saat pelajaran aku tak bisa berkonsentrasi, entah mengapa. Aku melihat Adam yang duduk sebelah kanan tapi lebih kedepan. Dia duduk dibarisan kedua. Sebenarnya aku tak mengerti mengapa Adam sekarang menjadi teman Lugas dan juga teman kami padahal dulu dia sok berkuasa dan suka membully orang yang lemah dikelas.

Tiba-tiba bayanganku jauh keAdam dan Lugas. Setelah Aku, Nessa, Alif, Lugas berteman Adam suka mengganggu kami. Tapi beruntung keusilan Lugas kembali, dia menangani semua masalah dengan Adam.

Tapi Lugas juga suka menyuruhku melawan Adam semenjak dia tahu aku bisa bela diri. Tentu saja itu tidak aku lakukan. Sebenarnya aku sedikit memberi keributan. Saat itu pelajaran musik akan dimulai kami semua satu kelas menuju ruang musik :

"Eh, mana sih si Alien " kataku mencari cari.

"Lugas maksud lu? " tanya Nessa aku mengangguk. "Mungkin dia ngumpet diatap sekolah kali" dia mulai beragumen.

Aku hanya menggeleng tak percaya dengan pendapatnya. Awalnya kupikir bercanda tapi raut wajahnya sangat serius.

"Atau ngumpet di mimbar musholah",
sahut Alif tiba-tiba aku menoleh padanya.

THE BEST FOR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang