You're my inspiration

206 12 3
                                    

"Hyung, onew hyung di mana?" Taemin baru saja sampai dan segera menghampiriku di bangku taman.

"Molla( tidak tau) dari tadi juga tidak kelihatan" jawabku.

"Ngomong-ngomong sudah berapa lama kau disini hyung?" Tanya taemin padaku.

"Hmm kira-kira 20 menit-an"jawabku. Aku mengobrol sebentar dengan taemin. Lalu 5 menit kemudian onew hyung datang bersama hae ji.

"Good morning!" Sapa onew hyung.

"Morning!" Balas taemin.

"Hm pagi" jawabku dengan muka datar dan nada datar.

"Dimana semangatmu yang kemaren?" Tanya onew hyung sambil bercanda.

"Sudah menguap bersama embun pagi" jawabku sekenanya.

"Kalau tidak semangat kenapa kau datang lebih dulu dari pada kami,minho?" Kali ini hae ji angkat bicara.

"Nah ayo kenapa? Hah?" Onew hyung malah mendesak ku jatuh ke dalam jurang yang ku buat sendiri.

"Ya karena.. aku malas di rumah sendiri dan kusangka kalian sudah datang tadi,ya kurang lebih seperti itu" aku menjelaskannya dengan terbata-bata.

"Hyung apa yang kau katakan? Semua perkataanmu terdengar seperti kicauan burung" taemin berbisik padaku.

"Ah sudahlah diam kau" gertakku.

"Oke pertama-tama apa yang harus kita lakukan?" Tanyaku.

"Pertama-tama kita harus menentukan nama band kita" jelas onew hyung.

"Oke ayo kita pikirkan beberapa nama yang keren" kata taemin.

"prochaine génération" kataku.

"Apa artinya?" Tanya onew hyung.

"Generasi penerus bangsa" jelasku.

"Ah terlalu kaku" tolak onew hyung.

"vous ne pas" kata taemin.

"Artinya?" Tanya onew hyung.

"Kasih tak sampai" kata taemin dengan menghayati.

"Bodoh, itu lebih terdengar seperti kisah hidupmu" kataku.

"Oh benarkah? Hhe" dia malah nyengir.

"Briller" kata hae ji.

"Apa? killer?" Tanya taemin.

"Briller bodoh, briller, pasang telingamu" ejekku.

"Artinya?" Tanya onew hyung. Kurasa dari tadi dia hanya menanyakan artinya saja dan tidak menyumbangkan satu kata pun.

"Bersinar" kata hae ji.

"Oke baiklah sudah diputuskan, nama band kita..Briller" putus onew hyung lalu dia memakai kacamata bodohnya lagi.

"Selanjutnya?" Tanyaku.

"Kita latihan" jawab onew hyung.

"Dimana?" Tanya haeji.

"Ya dimana?" Desakku.

"Aku punya ide" jawab taemin.

"Ayo ikuti aku" katanya.

---

"Jadi ini tempatnya?" Tanyaku.

"Ya tidak buruk" lanjutku. Kita hanya perlu membereskannya.

"Lalu dimana alat musiknya?" Tanya haeji.

"Di belakang kardus-kardus itu" tunjuk taemin pada setumpuk besar kardus yang entah apa isinya. Kami membersihkan ruangan itu dalam waktu 2 jam.

Dear Diary(Choi Minho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang