Penantian

83 9 1
                                    

"Kenapa aku merasa ini isi hati Minho, ya? Apakah perempuan yang Minho sukai telah menjadi milik orang lain?" Haeji bertanya pada dirinya sendiri.

"Jika kau mencintainya
Jika kau mencintainya
Oh Jika kau mencintainya
Jika kau mencintainya
Jika kau mencintainya
(Jika kau mencintainya
Jika kau mencintainya)."

"Kuharap aku bisa mengatakan pada perempuan itu kalau Minho menyukainya." Kata Haeji lagi.

"Jika kau mencintainya Woo
Jika kau mencintainya
Jika kau mencintainya."

Minho mengakhiri lagunya. Onew dan Taemin langsung bertepuk tangan dengan keras. Minho melihat ke arah mereka berdua.

"Bagus! Kami menyukainya!" Kata Onew berteriak. Minho hanya tersenyum menanggapinya.

Tanpa sengaja Minho melihat Haeji yang masih terpaku melihatnya. Minho balik menatapnya dan bertanya-tanya dalam pikirannya.

"Dia pasti masih mengira aku menghindarinya." Kata Minho.

Sesaat kemudian Haeji tersadar dan segera pergi dari sana. Key turun dari atap dan segera menemui Haeji. Minho segera membawa gitarnya menuju dorm.

Saat Minho hampir sampai di depan kamar Haeji, Key yang mengantar Haeji ke depan kamarnya sudah pergi dan Haeji masih berada di luar kamarnya.

Minho berhenti sebentar untuk memperhatikan Haeji dari belakang. Lalu dia memutuskan untuk melanjutkan berjalan menuju kamarnya. Saat dia berjalan di depan Haeji tanpa menoleh, Haeji menghentikannya.

"Minho-ya." Panggil Haeji. Minho berhenti dan menghadap ke arah Haeji.

"Ada apa?" Tanya Minho datar.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya Haeji.

"Katakan." Kata Minho.

"Wanita yang waktu itu bersamamu di kincir raksasa, apa dia perempuan yang kau suka?" Tanya Haeji.

"Apa kau sangat membutuhkan jawabannya? Kurasa tidak." Lalu Minho pergi meninggalkan Haeji dan menuju kamarnya bersama gitar yang berada di tangannya.

"Kenapa dia begitu dingin kepadaku? Apa aku membuat kesalahan padanya? Aish, jebal Minho-ya jangan begini terus. Kau membuat perasaanku menjadi tidak nyaman." Kata Haeji pada dirinya sendiri setelah melihat Minho pergi dari hadapannya. Lalu Haeji masuk ke dalam kamarnya.

-----

Seperti biasa mereka berlima bangun pagi-pagi dan melakukan beberapa latihan. Terlebih Minho, saat Jennifer mengatakan bahwa lomba yang akan di adakan akhir tahun tak membatasi peserta. Sepertinya Minho juga ingin mengikuti perlombaan itu.

Setelah satu jam lebih latihan, Key maupun Minho belum juga mengakhiri latihan mereka. Minho dan Key terlihat sangat gigih saat latihan terutama saat latihan dance.

"Hei sudahlah, terlalu memaksakan juga tidak baik." Onew menasehati mereka.

"Belum..ini..belum cukup." Kata Key.

"Kalian sangat gigih sekali, aku jadi iri melihat kalian." Kata Taemin.

"Kalau aku sih, mau sarapan dulu." Kata Taemin lagi.

Dear Diary(Choi Minho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang