Amnesia?

106 6 0
                                    

"Apa yang akan kau lakukan dengan itu?" Tanyaku pada taemin. Taemin lalu melepaskan pegangannya terhadap benda yang sedari tadi ditariknya itu.

"Ini? Oo ini..ini speaker. Guru jung menyuruhku membawanya ke kelas. Kita akan menari menggunakan musik" jelas taemin padaku panjang lebar.

"Hyung, apa kau tak takut kau akan di saingi oleh si key itu?" Taemin menanyakan pertanyaan yang membuatku sedikit sensitif.

"Tidak, emang kau pikir bagaimana? Apa kau pikir aku takut?" Tanyaku balik. Aku penasaran kenapa dia berpikir aku takut pada si anak baru itu.

"Tidak, bukan begitu maksudku. Kurasa bukan kau yang takut, tapi aku. Sebenarnya aku sedikit khawatir" taemin mengatakannya dengan wajah serius, serius khawatir.

"Tidak apa-apa. Aku takkan terkalah kan. Kau kan sudah lama mengenalku, mana pernah aku menyerah untuk mendapatkan sesuatu. Dan dari dulu itu, aku tak terkalahkan. Benarkan?" Kataku enteng. Aku hanya bermaksud untuk menghilangkan kecemasan dari diri taemin.

"Kau benar. Mungkin aku terlalu cemas" katanya lalu dia lanjut menarik speaker yang berukuran sebesar meja itu. Dia sedikit tampak kesusahan.

"Mau kubantu?" Aku menawarkan diri untuk membantunya. Aku langsung mendorong speaker itu.

"Terima kasih hyung" katanya sedikit lega.

Kami sampai di kelas dengan aman dan speakernya juga aman. Kami meletakkan speaker itu di depan kelas . Guru jung masuk dan menyetel musik yang ada di dvd.

"Kita akan mengulang pelajaran terakhir kita step jump. Kalian masih ingat kan?"

"Masih"

"Ayo lakukan bersama" aba-aba guru jung.

Kami mengikuti setiap gerakan yang guru jung lakukan.

"Bagus..bagus" puji guru jung saat melihat gerakan kami.

"Kalau kalian begini terus nilai ulangan kalian akan tinggi-tinggi semua.." kata guru jung dengan wajah puas melihat kami.

"Lee taemin, choi minho.. apa yang kalian lakukan? Berlatih lebih keras!" Tegur guru jung saat mendapati kami hanya menggoyang-goyang kaki dan badan kami.

Aku dan taemin langsung mengambil posisi siap dan melakukan gerakan nya dengan benar.

"Kau tak boleh menyianyiakan bakatmu itu choi minho, dan sebaiknya lee taemin sebaiknya kau berlatih dengan giat karena kau tidak sebaik yang kau kira" celoteh guru jung.

"Ya!" Aku dan taemin menjawwb serentak.

Selesai jam pelajaran, kami segera ke kantin seperti biasa. Makan siang bersama onew hyung dan haeji.

"Hai" sapa haeji dengan membawa nampannya dan seseorang yang berada di sampingnya, saat kami bertiga sudah lebih dahulu mengambil posisi. Dia duduk tepat di depanku dan temannya duduk di sampingnya.

"Siapa dia?" Tanya onew hyung pada haeji sambil menunjuk teman haeji dengan sumpit yang di pegangnya.

"Oh dia, perkenalkan dia teman sekelasku hae yeong. Hae yeong mereka adalah teman satu grupku,ini onew sunbae, ini taemin dan ini minho" haeji memperkenalkan kami satu persatu pada gadis yang bernama hae yeong itu.

"Annyeonghaseyo" hae yeong menyapa kami.

"Annyeong" balas onew hyung dan taemin sedangkan aku hanya menggerakkan kepalaku kebawah sedikit.

"Ooo..haeji dan hae yeong.. kalian tampak sangat akrab.." kata taemin menggoda mereka berdua.

"Berhenti menggoda mereka, taemin" aku akhirnya angkat bicara. Diam saja takkan membuatnya mengerti.

Dear Diary(Choi Minho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang