D - 10

115 6 1
                                    

(Onew pov)

"Eomma..appa aku pulang!" Kataku saat aku sampai di rumah.

"O? Kau sudah pulang? Bagaimana pelajaran mu? Baik?" Tanya ibuku.

"Seperti biasa" jawabku seadanya.

"Seperti biasa bagaimana? Jelaskan dengan benar!" Ibu alih-alih malah membentakku.

"Eomma!" Ringisku.

"Kau lagi lagi pasti hanya menggoda gadis-gadis kan? Aku tau sifatmu, sama dengan abeoji-mu (ayah)" ejek ibu.

"Anakku yang tampan dengan ayahnya yang tampan jangan di ejek-ejek" ayah datang menyelamatkanku dengan membawa seember air.

"Ini mau di bawa kemana?" Kataku mengambil alih ember itu.

"Ke depan. Taruh saja di teras" kata ayah. Aku pun mengangkat ember berat itu.

"Ya! Semua ini mau di apakan?" Kataku terkejut dengan apa yang kulihat di depanku. Seperangkat bahan dapur ada di depanku.

"Kau tidak melihatnya tadi? Kenapa baru sekarang terkejutnya?" Kata ibu.

"Ayah ingin membuka warung sup" kata ayah.

"Apa ayah sedang sakit? Eomma! Pasti eomma salah memberi makan ayah!" Kataku panik.

"Ya! Tidak ada yang salah denganku! Aku hanya ingin menambah pendapatan kita!, kau kan ingin kuliah kedokteran, jadi aku akan menabung untuk uang kuliahmu" jelas ayah.

"Appa! Tidak perlu begitu! Aku tak akan kuliah, aku cukup lulus dari sma saja" kataku.

"Ya imma!" Ayah memukul kepalaku dengan sendok supnya.

"Appo!" Rintihku.

"Masa depan itu penting! Aku tidak mau kau menyianyiakannya!" Ayah menasehatiku.

"Geurae.. ayahmu benar! Sekolahlah tinggi tinggi" kata ibu.

"Haa!" Aku menangis.

"Hei bukannya senang malah nangis! Anak laki-lakiku tidak menangis!" Kata ayah.

"Akhir-akhir ini dia jadi lebay sejak menonton drama-drama yang ada di televisi" kata ibu.

"Eomma jangan bocorkan rahasiakuu.." kataku sambil menangis.

"Gurigu(dan) ini namanya bukan menangis tapi terharu huhu.."

(Taemin pov)

"Eomma aku pulang" kataku sambil membuka sepatuku dan menaruhnya di rak sepatu dekat pintu.

"O? Wasso (kau sudah datang)? Itu baik! Coba cicipi masakanku" kata ibu.

"Ibu masak apa?" Tanyaku.

"Pangsit" kata ibu dengan berseri-seri. "Apakah enak?" Tanyanya.

"Mm tidak buruk" komentarku.

"Syukurlah! Ibu hanya melihat caranya di televisi dan ibu mempraktekkannya! Ini akan menjadi resep baru!" Kata ibu.

"Eomma" kataku.

"Hmm?" Ibu menatapku.

"Mulai sekarang, jangan anggap aku sebagai anak kecil lagi.. aku sudah besar bu" kataku dengan nada pelan.

"Wae?" Tanya ibu penasaran. "Taemin kan anak kesayangan ibu.. hyungmu itu selalu tidak menuruti apa kata ibu" kata ibu.

"Aku ingin dianggap sebagai anak remaja bu, minho hyung dan onew hyung selalu mengejekku sebagai anak mama, aku tidak suka!" Jelasku.

"Hmm baiklah, kalau itu maumu, ibu akan menuruti permintaan anak kesayangan ibu" kata ibu sambil tersenyum.

"Gomawo eomma"kataku.

Dear Diary(Choi Minho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang