Bumi masih sepenuhnya dingin karena tertutup embun meski cahaya matahari mulai mengepak keseluruh sudut kota.Myungsoo membuka kedua matanya yang masih terasa berat saat merasakan beberapa tiupan hangat membelai tangannya.
Samar-samar myungsoo mendapati sosok sooji yang tengah mengolesi luka dan memar dipunggung tangannya dengan salep kemudian meniupnya membuat myungsoo teringat pada peristiwa semalam.
Myungsoo tau sooji tidak akan meninggalkannya sendirian meski ia sudah tertidur lelap.
Sooji yang sadar myungsoo sdh terbangun langsung menatapnya tapi myungsoo segera memejamkan mata kembali.
"Aku tau kau sudah bangun.
Myungsoo pun membuka matanya kembali.
"Apa kau berkelahi dengan chanyeol sunbae semalam?
"Eoh, apa kau akan memarahiku?
"Aku sudah bosan memarahi pria sepertimu!"ketus sooji lantas bangkit dari hadapan myungsoo.
Myungsoo menarik tangan sooji dan memaksanya kembali ke posisi semula.
Kedua mata sooji membulat saat myungsoo mendaratkan kecupan singkat di bibirnya.
Sooji mengerjap berulang kali, hanya kecupan kecil tapi sukses membuat sekujur tubuhnya merinding.
Sooji tak sanggup membuat penolakan saat tangan myungsoo menyusup ke lehernya dan menariknya hingga bibir mereka kembali bertemu.
Myungsoo melumat bibir sooji selembut mungkin membuat sooji merasa benda2 disekitarnya berterbangan.
Sebenarnya sooji ingin membalas ciuman myungsoo dan membuktikan rasa sukanya pada pria itu tapi..
Sooji mencengkram kaus myungsoo saat nafasnya mulai tersenggal tapi entah kenapa~ ia justru tdk ingin ciuman itu berakhir.
Myungsoo melepas tautan bibir keduanya dan menatap wajah sooji yang memerah padam.
"Aku membutuhkanmu sooji-ah, jangan menghindariku lagi.."
Sooji terdiam setelah menurunkan cengkramannya dari kaus myungsoo.
"Bersiap-siaplah berangkat kesekolah"ucap myungsoo sekaligus bangkit dari posisinya dan undur diri dari ruang belajar meninggalkan sooji yang masih mematung ditempat.
Satu jam kemudian...
Semua orang dirumah keluarga bae (minus jongsuk) sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.
"Sooji, appa akan mengantarmu check up nanti sore"ucap sang ayah selagi menikmati sarapan paginya.
"Arraseo appa.
"Ahboenim, bagaimana kalau aku saja yang mengantar sooji check up?
"Apa kau tidak keberatan?
"Aniyo ahboenim, aku tidak mungkin keberatan.
"Baiklah kalau begitu.
"Sooji, eomma membuatkan bubur merah kesukaanmu. Kau mau memakannya disini atau membawanya ke sekolah?
"Aku mau memakannya disini eomma"
"Baiklah, eomma akan menyiapkannya."ucap sang ibu disusul langkahnya menapakki area dapur.
Tak butuh waktu lama untuk ibu sooji kembali ke meja makan dan meletakan semangkuk bubur merah didepan putrinya.
"Habiskan agar kau tdk mudah sakit"
Sooji mengangguki saran ibunya lantas menyentuh sendoknya dan menyantap bubur tersebut.
Bubur merah memang makanan favorit sooji jadi tidak heran jika gadis itu memakannya dengan lahap sampai belepotan seperti anak TK.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably Kiss [END]
Fanfic[COMPLETED]✔ "Relationship, phobia, love & kiss" [Myungzy Ver.] @aprlmhrayone 201610--201612