Aisyah pov
Malam ini aku sedang duduk menghadap meja belajar sembari membulak-balik buku catatan . Tapi entah mengapa aku tidak bisa konsentrasi, isi pikiran melayang entah kemana. Padahal besok ada ulangan tengah semester . Aku terus memikirkan kejadian malam itu, mereka tampak begitu serasi.
Kuletakan buku yang sedang ku baca , berjalan mengambil gitar kemudian duduk di atas masur , perlahan aku mulai memetik senar-senar itu.
Setiap waktu memikirkanmu, ku katakan pada bayangmu
sambil bernyanyi aku menatap jendela yang tertutup hordeng,
Sampai kapan ku harus menunggumu jatuh cinta
Sampai kapan mau menunggu seperti ini?bahkan yang ditunggu belum tentu akan datang!! Pertanyaan yang aku sendiri bingung apa jawabannya.
Rindu ini terus mengganggu, ku tak sabar ingin bertemu
Berapa lama lagi menantikan kata cintaAndaikan dia tahu apa yang ku rasa
Resah tak menentu mendamba cintamu
Andaikan dia rasa hati yang mencinta
Ku yakini kau belahan jiwaSeandainya dia tau yang aku rasakan ,mungkin tidak akan sesakit ini atau mungkin bisa jauh lebih sakit dari ini (?)
Andaikan dia tahu apa yang ku rasa
Resah tak menentu mendamba cintamu
Andaikan dia rasa hati yang mencinta
Ku yakini kau belahan jiwaAir mata yang sudah kutampung sejak tadi sekarang mulai menetes di pipi .Pertahananku runtuh, bagai bendungan yang hancur karena tidak kuat menahan banyaknya air yang di tampung.
Ku harap dia mau membalas cintaku
(Blink - Andaikan)
Tapi itu tidak mungkin, dia sudah mempunyai kekasih. Aku tidak harus menjadi perempuan yang merebut kebahagiaan orang lain demi kebahagiaan ku sendiri. Lebih baik aku disakiti dari pada aku harus menyakiti orang lain.
Tiba-tiba saja hp ku berbunyi , saat aku membuka layar kunci di handphone ku tertera nama seorang cowo yang ku kenal. Langsung saja ku balas.
Dirafna Aryuna : PING!!
Aisyah Sheilla : apa?
Dirafna Aryuna : gpp
Aisyah Sheilla : dih -_-
Dirafna Aryuna : lagi ngapain lo?
ku tatap layar nya , dalam hati aku menjawab 'lagi nangis raf'
Aisyah Sheilla : lagi belajar, gue kan anak rajin wkwk
Dirafna Aryuna : Sok rajin wkwk
Aisyah Sheilla : aku mah anak rajin kaka
Dirafna Aryuna : iyadeh yang rajin .makan dulu sono
tanpa sadar pikiran ku mulai beralih
Aisyah Sheilla : Udeh, lu juga makan sana
Dirafna Aryuna : udah kok
Aisyah Sheilla : gue mau belajar dulu deh
"ini anak gabut kali ya, kebiasaan"
Dirafna Aryuna : yaudh sana belajarAisyah Sheilla : lo juga belajar sana
Dirafna Aryuna : bsok gue nyontek ae ama lu ya
Aisyah Sheilla : lah _- . Di acak kls nya, belom tentu juga kita sampingan
Dirafna Aryuna : oh iya, kita kan sampingannya di pelaminan
Aisyah Sheilla : apadah wkwk
Dirafna Aryuna : wkwk ga nolak kan?
Tanpa sadar aku senyum-senyum sendiri membaca balasan yang kuterima.Diraf selalu bisa membuat aku tertawa setelah aku menangis. Dia adalah teman ku hhmmm.. mungkin sahabat. Ya he is my best friend.
Kami sudah semakin dekat ,dia menceritakan keluh kesah bahkan tak jarang juga ia menceritakan masalah yang sedang ia hadapi.Terkadang aku juga cerita tentang masalah ku bahkan ia tahu kalau aku suka sama kak Rendi. Tapi dia itu ga setuju kalo aku sama kak Rendi huh.
Aku berdiri , meninggalkan handphone di atas tempat tidur. Membuka halaman buku ,untuk melanjutkan sesi belajarku yang tertunda.
"apa aku nunggu mereka putus aja ya?" pikirku tiba-tiba
"eh tapi... berarti aku merebut kak Rendi dari Fani dong?"tanyaku kepada diri sendiri
"apa aku tanya Vannesa ya?ah Vannesa pasti nyuruh berjuang buat dapetin Kak Rendi, prinsipnya kan harus dapet yang dia mau , kata dia setidaknya berusaha dulu"ucapku berbicara sendiri.
handphone ku berdering..
muncul notifikasi sebuah pesan yang belum terbaca ,
Dirafna Aryuna : gausa sok sok an belajar dah , pake ga bls chatt gua
aku sedikit terkikik melihatnya , "heran , tau aja"
Aisyah Sheilla : eh apaan ni
Dirafna Aryuna : pasti lu lagi galau kan
Aisyah Sheilla : so tau
Dirafna Aryuna : emang iye
"ni orang cenayang kali ya"
Aisyah Sheilla : hhmmm..
Dirafna Aryuna : knp?si Rendi lagi?
Aisyah Sheilla : udh tau ngapain nanya?
Dirafna Aryuna : denger-denger dia punya cewe
Aisyah Sheilla : udh tau 🙃
Dirafna Aryuna : terus?
Aisyah Sheilla : gapake terus"
Dirafna Aryuna : kan gua bilang , gausa sama dia
Aisyah Sheilla : lagian dianya jg gamau hh
Dirafna Aryuna : siapa juga yg mau ama lu emang?
Aisyah Sheilla : sueeee
Seperti biasaa, caranya adalah begitu , mengalihkan pikiran ku dari tempatnya.
Dia membuat ku menjadi pelangi saat aku menjadi hujan. Dia selalu ada disaat aku butuhkan, dan begitu juga aku yang selalu ada untuk dia saat dia butuh. Itulah arti dari sahabat kan? Bukan hanya datang saat kita senang ,tetapi sahabat sejati akan ada di saat kau dalam keadaan terpuruk. Bahkan dia akan membantu kita untuk bangkit dari keterpurukan itu.
*****
Maaf ya di part ini sedikit hehe..
Btw, makasih ya yg udah baca. Jangan lupa vote & comment yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
A Rainbow
Teen FictionPersahabatan memanglah sangat indah. Dan sahabat adalah keluarga kedua kita, bahkan kita lebih dekat dengan sahabat di bandingkan dengan keluarga sendiri. Tapi di setiap persahabatan pasti terdapat masalah. Lalu bagaimana jika permasalahan itu ada...