sebelas

225 15 1
                                    

Author pov

Saat ini Aisyah sedang berada di kantin bersama dengan kedua temannya yang selalu bersama dengan dia. Kemanapun dia pergi selama itu di daerah sekolah,  ia selalu berjalan bersama kedua temannya itu.

Bahkan jika salah satu dari mereka ada yang tidak masuk sekolah,  pasti teman sekolah langsung menanyakan 'satu lagi kemana?

Itu karena mereka memang selalu bersama. Bukan berarti persahabatan mereka selalu baik-baik saja. Tidak jarang juga mereka bertengkar bahkan hanya karena hal sepele. Tapi masalah sepele itu adalah salah paham. Masalah kecil yang jika dibiarkan akan menjadi sebuah bencana yang besar.

Seberat apapun masalahnya jika ia sahabat sejati , maka ia akan selalu kembali lagi meski banyak masalah yang mencoba menjauhkan bahkan menghancurkan persahabatan .

"Van nanti kita teater kumpul kan?" Tanya Aisyah

"Iyaa, di aula nanti pas pulang sekolah" Jelas Vannesa

"Yah berarti nanti gue pulang sendiri dong" ujar Maya

"Ikut aja sih, tungguin kita latihan" ucap Vannesa

"Ogah,  jomblo banget gue nungguin kalian sendiriian" tolak Maya yang hanya dibalas ketawa oleh Vannesa dan Aisyah.

Dari sudut kantin ada sekumpulan cewe yang sedang memperhatikan mereka dengan tidak suka. Salah satu dari mereka menatap Aisyah dengan tatapan penuh kebencian.

*****

Tiiingggnnooongggg

Bel pulang sekolah pun berbunyi,para siswa berhamburan keluar kelasnya.

"Udah bel tuh,  yuk ke aula Syah" ujar Vannesa

"Ayokkk" jawab Aisyah

"Yah gue gimana dong?" Ujar Maya

"Ikut aja sih" kata Aisyah menyarankan

"Ga deh,  gue pulang bareng Diraf aja. Byeee " ujarnya sambil meninggalkan mereka yang masih berada di kelas.

Ddeeegggggg

Mendengar nama Diraf entah kenapa jantung Aisyah seketika berdetak lebih kencang. Ia teringat kata-kata Diraf semalam, dia merasa bersalah.

"Oiii"

"Iyaa?kenapa? "

"Bengong mulu, ayok ke aula. Nanti kita telat " ajak Vannesa yang di jawab dengan anggukan kepala dari Aisyah.

Mereka berdua berjalan menuju aula. Sesampainya di aula mereka segera meletakkan tas dan berganti baju , masih ada 10 menit sebelum mereka semua berkumpul.

Saat ini mereka semua sudah berkumpul di aula.Sebelum memulai latihan kali ini , mereka berdoa seperti biasanya. Setelah itu Karin selaku ketua teater berdiri menghadap semua anggota teater untuk menyampaikan sesuatu.

"Soreee semua" sapa karin sambil tersenyum

"Soreee juga" jawab mereka serempak

"Kita bakal ngadain pementasan drama Romeo dan Juliet , gimana menurut kalian?" ucap Karin

"Kapan itu kak?" Tanya salah satu anggota teater bernama Hani dengan antusias

"Dua bulan lagi "jelas Karin menambahkan

"Waktu kita latihan kan cuma satu kali seminggu kak? Apa itu cukup?  Sedangkan kita juga masih pemula?"tanya Dina ragu, beberapa anggota mulai menangguk setuju dengan pertanyaan yang lebih cenderung ke pernyataan itu.

A RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang