Aisyah pov
Kelopak mataku terbuka, pandanganku tertuju pada arah jam di dinding. Pukul 04.00 , sudah hampir waktunya untuk sholat subuh . Ku langkahkan kaki ku keluar.
"Udah ga sakit lagi sekarang? Gue denger lo semalem sakit."tanyanya seraya menghampiri
Aku tersenyum "iya hehe , tapi udah mendinga kok"jelasku
Aku menolehkan pandangan ke kiri , ku lihat Diraf sedang berjalan dengan membawa kameranya. Dia terlihat lelah, sepertinya dia belum tidur. Aku memperhatikannya secara diam-diam, dia duduk di bangku panjang. Di letakkannya kamera itu di pinggir bangku , dia mengeluarkan penutup mata dari sakunya.
Aku mengalihkan kembali pandanganku sebelum mata kami beradu tatap. Ditemani kak Rena mengawasi sekitar , sesekali mataku melihat Diraf tertidur. Sepertinya dia benar-benar kelelahan dan belum tidur sama sekali.
"Eh udah waktunya sholat subuh kan? Bangunin siswanya sekarang aja" suara kak Rifa yang sedang berbicara dengan panitia yang lain.
Tidak lama setelah itu, beberapa siswa berlalu - lalang ke arah masjid. Aku berbincang dengan kak Rena sambil memperhatikan Diraf yang tertidur, beberapa siswa menengok ke arahnya.
"Itu siapa si yang tidur? Bangunin suruh dia sholat!" Ucap kak Rifa tegas
Aku buru-buru mengeluarkan suara "kasian kak dia baru tidur, kecapean. Biarin aja tidur dulu" kupandangi lagi wajahnya, dia benar-benar pulas.
Tampaknya kak Rifa juga melihat raut wajah lelah di wajah Diraf "yaudah suruh dia masuk ke ruang panitia, ga enak di liat siswa yang lain. Nanti disangkanya kita malah males-malesan "ucapnya.
"Iya kak"jawabku ,lalu kak Rifa pergi mengurus acara yang selanjutnya. Tinggalah aku, kak Rena dan Diraf. "Kak bangunin sono"ujarku
"Lah ngapa jadi gue " ucapnya jengkel, "hehe barengan deh "kataku sambil tersenyum meminta.
"Raf bangun.. ,ooiiii bangun" kataku
"Raf pindah kedalem gih"ucap kak Rena membangunkan,
"Raf bangun, pindah kedalem aja. Jangan disini , Raf"ucapku sambil menggerakan tubuhnya pelan, dengan dibantu kak Rena.
Dia mulai bergerak, aku segera menjaga jarak. Pergi dan seolah-olah tidak menyadari keberadaan nya dan tidak perduli. Menatap ke arah lapangan, sambil menyenderkan badan di tembok. "Masuk aja sana, tidur di dalem. Jangan disini" ucap kak Rena memerintah , aku menengok sekilas lalu dia berjalan masuk ke ruangan.
Kak Rena menghampiriku lalu berkata "gue mau sholat, ikut ga?"
"Lagi engga kak" jawabku singkat, "oh yaudah gue kesana ya"pamitnya.
Aku berdiam diri, setelah sholat adalah waktunya istirahat sebelum kami lanjut ke acara selanjutnya. 'Kurasa sebaiknya aku masuk ke dalam' pikirku daripada terus menatap lapangan yang sepi.
Disana dia sedang tertidur, seperti beberapa panitia lain yang tidur. "Kak ada selimut ga?"tanya ku kepada kak Rena sehabis dia sholat.
"Buat apaan?"ia balik bertanya , "itu si Syifa tidurnya begitu, gaenak kalo ada cowo liat "ucapku menjelaskan situasinya melihat Syifa yang tidur terlentang.
"Oiya, bentar" kak Rena mengambil selimut dari dalam tas nya lalu memberikannya padaku, aku segera mengambil dan memakaikannya ke Syifa. Ku lirik Diraf sekilas bergerak, terlihat kedinginan.
"Ini jaket siapa?"tanyaku lagi, melihat jaket di atas meja.
"Jaket gue" ucap kak Rifa yang baru masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Rainbow
Teen FictionPersahabatan memanglah sangat indah. Dan sahabat adalah keluarga kedua kita, bahkan kita lebih dekat dengan sahabat di bandingkan dengan keluarga sendiri. Tapi di setiap persahabatan pasti terdapat masalah. Lalu bagaimana jika permasalahan itu ada...