Andrea berjalan memasuki mansion yang selayaknya disebut istana. Andrea tidak bisa menghentikan kekagumannya melihat desain interior bangunan itu. Mewah dan yah sangat luar biasa. Andrea sama sekali tidak mengetahui bahwa mendiang ayahnya, Marco Sylvester bekerja di bangunan semewah ini.
Yah...Andrea kehilangan ayahnya seminggu yang lalu. Dan hal itu membuat Andrea hidup sebatang kara di dunia ini. Tidak ada orang tua, saudara, bahkan kerabatpun dia tidak punya lagi.
"Ms. Sylvester?" Tanya seorang pria tua berjas mahal membuyarkan kekaguman Andrea.
"Ya!" Jawab Andrea salah tingkah.
" Mr. Austin menunggu anda di ruangannya, miss. Mari saya antar!" Kata pria tua itu dengan sopan.
Andrea mengikuti langkah pria tersebut dan sesekali berdecak kagum melihat rumah ini.
Tok tok tok
"Sir, Ms. Sylvester sudah disini!"
"Biarkan dia masuk, Hans!" Ucap pria itu tanpa repot mengalihkan pandangannya dari berkas yang dia pegang.
"Silahkan masuk, Miss. Mr. Austin sudah menunggu anda di dalam." Ucap pria tua yang baru saja diketahui namanya adalah Hans seraya membukakan pintu untuk Andrea.
"Terimakasih, Sir!! Ucap Andrea senyum.
"Panggil saya, Hans Miss!" Ucap pria itu menunduk.
Andrea memasuki ruangan yang telah dibukakan oleh Hans. Ruangan ini sangat luas dan ya sangat maskulin. Warna abu-abu mendominasi ruangan ini dan yah ruangannya juga sangat indah dan rapi. Saat Andrea masih menikmati kekagumannya dengan ruangan ini dehaman pria menyadarkan Andrea.
"Ekhemmm..."
"Ma..maaf..sa..sa..saya...!" Ucap Andrea terbata.
"Duduklah!" Kata pria itu memotong ucapan Andrea. Andrea hanya bisa menuruti ucapan pria itu.Author POV
30 menit sudah Andrea duduk di ruangan itu dan benar saja pria itu sama sekali tidak ada niat berbicara dengannya. Wanita tersebut hanya bisa menggoyangkan kakinya untuk mengusir rasa bosan dan ngantuknya.
Andrea POV
Aku benar-benar bosan dan mengantuk tentunya, sudah 30 menit aku berada di ruangan ini dan hingga sekarang tidak ada sedikitpun tanda-tanda pria dihadapanku ini akan mengungkapkan sesuatu.
Aku menyapukan mataku ke seluruh ruangan. Ahhh...benar-benar tidak ada yang bisa kulakukan. Sampai kapan aku berdiam disini, apakah pria ini buta tidak melihat aku mati kebosanam di ruangan ini? Rutuk Andrea dalam hati.
Aku benar-benar tidak tahan lagi, Andrea berdiri dan "Apakah kau akan terus mendiamkanku disini sampai aku mati kebosanan?" Ucapku kesal.
Pria itu mengalihkan tatapannya dan menatapku namun beberapa detik kemudian tatapannya kembali fokus ke kertas yang dia pegang tadi.
Aku kaget bukan main " HEY..aku sedang bicara samamu?? Kau dengar tidak? Kataku menghentakkan kaki kananku sebagai ungkapan jengkel.
"BISA DIAM TIDAKK!! teriak pria itu menjatuhkan bolpoin yang dia pegang dari tadi.
Andrea melongo melihat aksi pria itu kok dia jadi ikut marah juga sih? Seharusnya kan aku yang marah. Dasar aneh!! Ucap Andrea dalam hati.
" Kalo nggak mau diganggu jangan suruh saya menunggu anda disini, aku bisa mati kebosanan. Aku mau pergi." Kata Andrea membalikkan badannya. Dan baru saja Andrea melangkahkan kakinya pria itu berkata, " Duduk!!
Andrea mengacuhkan perintah Austin dan saat tangannya akan meraih handle pintu Austin kembali berkata dengan rahang mengeras," Nyonya Andrea Sylvester yang terhormat saya bilang duduk!!
Andrea bergidik ngeri melihat tatapan Austin yang seakan siap menghujam jantungnya detik itu juga. Tatapan mengintimidasi itu berhasil membuat Andrea balik badan dan duduk kembali sembari menghentakkan kakinya jengkel.
Tak lama kemudian Austin beranjak dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Andrea. "Andrea Sylvester! Saya benar-benar terkejut ternyata putri dari Marco Sylvester yang sangat saya hormati adalah seorang wanita barbar!"
Andrea terkejut dengan ucapan Austin. Austin mendekatkan wajahnya ke wajah Andrea. Kini jarak antara wajah Andrea dan Austin tinggal 10 cm, dan Andrea benar-benar takut dengan tatapan pria itu. Bahkan Andrea bisa merasakan hembusan nafas pria itu saat pria itu berbicara.
"Kenapa? Anda takut? "Ucap pria itu mengangkat alis kananya.
Sial, kenapa dia terlihat tampan dengan ekspresi itu? Rutuk Andrea dalam hati.
Austin mengangkat dagu Andrea dan berkata, " Tapi walaupun barbar setidaknya Marco beruntung punya putri yang cantik sepertimu!" Ucap Austin menatap tajam Andrea. Austin semakin mendekatkan wajahnya dan hingga Andrea merasakan sesuatu yang lembut dan kenyal menyentuh bibirnya. Bola matanya membesar menyadari bahwa pria itu mencuri ciuman pertamanya.
Lidah Austin masih sibuk menjelajah di bibir Andrea, saat Andrea sudah sadar sepenuhnya dan berniat memberontak Austin melepaskan pagutannya dan tersenyum seraya berkata," well, welcome at my home, Miss Sylvester!
Andrea masih menahan emosinya, wajahnya merah entah karena dia marah atau terbakar gairah yang disebabkan kelakuan Austin.
"Hans, bawa Miss Sylvester ke kamarnya! Ucap Austin dari interkom di ruangannya. Dan tak sampai semenit kemudian Hans masuk dan membawaku pergi.
"Silahkan, Miss ini kamar anda. Apakah Miss membutuhkan sesuatu?"
"Ohh tidak Hans, saya rasa saya ingin istirahat. Terimakasih Hans! Ucap Andrea senyum kemudian masuk ke kamarnya.
"Dasar pria sialan!! Pria mesum!! Kau mencuri ciuman pertamaku!! Umpat Andrea di kamarnya sembari menyeka bibirnya sekuat mungkin menghapus bekas ciuman itu.Austin POV
Hari ini aku akan kedatangan tamu, dia putri dari salah satu karyawanku, Mr. Marco Sylvester. Mungkin kalian bertanya kenapa saya harus repot-repot menampung putri dari karyawanku sendiri. Sebenarnya itu permintaan dari ayahku, Adam Casalegno sebagai rasa terimakasih dan penghargaan terhadap jasa mendiang Marco Sylvester dan yah aku sangat menghormati keputusan ayahku.Flashback on
"Sir, kami sudah berhasil melacak lokasi persembunyian James! " Ucap pria paruh baya kepada pria tua yang duduk di kursi kebesarannya. Mereka adalah Marco Sylvester dan Adam Casalegno.
"Apa lagi yang Anda tunggu Mr. Sylvester? Cepat kirim orang-orang kita untuk membunuh dia!" Ucap Austin menggebu-gebu.
"Tidak!! Kita yang akan pergi kesana Marco! Ucap Mr. Casalegno seraya bangkit dari kursi kebesarannya.
"Tuan, ini berbahaya Tuan, biar saya yang menyelesaikan kasus ini, Tuan!
" Iya Ayah..Mr. Sylvester benar! Biarkan James diurus Mr. Sylvester dan pengawal lainnya." Bujuk Austin kepada ayahnya.
" Tidak Austin, Ayah harus tau apa alasan James melakukan ini! Marco jangan membawa terlalu banyak pengawal! Kata Adam dan melangkah keluar ruangannya.
Saya sangat kesal kenapa pria itu tidak bisa dikendalikan. Ohh...dan pria tua itu adalah ayahku. Jangan mengira aku membenci ayahku, aku sangat menghormati dan menyayanginya, tapi terkadang dia membuatku jengkel seperti saat ini, dia sangat keras kepala.
10 menit aku berada di ruangan besar itu dengan gusar dan tanganku mengambil telpon genggam yang sedari tadi ku acuhkan.
"Mr. Sylvester kirim lokasi James sekarang juga! Ucapku dan langsung menutup telpon dan berlari ke loby. Aku memutuskan menyusul ayah.
1 jam kemudian saya sudah sampai di sebuah gedung tua yang bisa ku tebak bangunan itu tidak ada penghuninya.
Tanpa berpikir saya berlari memasuki bangunan tersebut.
DUARR!! DUARR!! DUARRR!! DUARR!! DUARRR!!Bersambung
Mulmed cast untuk Austin Casalegno. Yang tau itu siapa, diam-diam aja ya!! ^-^
Maaf kalo membosankan, masih baru!!
Coba-coba berhadiah!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glorious Angel
Romance"Kenapa?? Apakah kau akan menciumku lagi?" Kata Andrea menatap tajam ke arah pria itu. Namun pria itu hanya tersenyum sinis. " Dengar ya Tuan Austin mesum yang terhormat, jangan kira anda bisa menyentuhku lagi!! Tidakkk dalam satu kesempatanpun!! Uc...