Takdir, adalah tentang aku dan kamu yang tidak terpikir oleh mereka
....
"Annisa, malam ini saya tuliskan 10 dulu ya dari 30 keutamaan solat tarawih lainnya. Karena jika harus menulis langsung 30 tangan saya akan jadi apa nantinya. Lagipula apa kamu mau menggantikan tinta yang saya gunakan untuk menulis? Tinta saya tinta mahal dan langka, karena tinta saya adalah tinta bekas yang digunakan Pak Kiai, yang siapa tahu berkahnya juga nular ke saya. Hehe. Baiklah akan langsung saya tuliskan 10 keutamaan salat tarawih untuk 10 hari pertama, semoga bermanfaat dan semoga kamu tidak malas untuk melakukan solat tarawih lagi, semangatlah untuk menggapai pahala Allah Annisa!
1. Dihapuskan semua dosa dosa orang mukmin layaknya seorang bayi yang baru lahir (tanpa dosa)
2. Diampuni dosa dosanya orang mukmin dan orang tuanya
3. Malaikat berseru di bawah arsy " teruskanlah sholat tarawih kalian, niscaya Allah akan mengampuni dosa dosamu"
4. Memperoleh pahala seperti pahalanya orang-orang yang membaca kitab kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran
5. Allah mengkaruniakan bagi mukmin pahala seperti orang solat di masjidil haram, nabawi dan aqsha.
6. Allah mengkaruniakan pahala kepada orang mukmin seperti pahalanya malaikat malaikat yang tawaf di baitul ma'mur (70.000 malaikat sekali tawaf) dan setiap batu batu di tanah mendoakan agar Allah mengampuni dosa dosamu.
7. Seoalah olah dipertemukan dengan nabi musa as seraya menolong dari musuh besarnya.
8. Allah memberi karunia pahala yang didapatkan oleh nabi ibrahim
9. Allah memberi pahala dan menaikkan derajatnya kepada hambanya seperti nabi Muhammad
10. Allah memberikan karunia kebaikan di dunia dan di akhirat
Sudah ya 10 dulu saya sampaikan kepadamu. Di sini jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.
Bye Monyet Cantik "Yang baru saja ku baca adalah penggalan surat dari Alif Lam Mim saat dia menjelaskan padaku tentang keutamaan salat tarawih. 17 tahun hidup di dunia baru saja aku tahu bahwa ada pahala yang akan didapat jika melakukan solat tarawih. Ku akui ketika dulu ust djamhari mengajariku aku sering bermain. Maafkan Nisa mbah, begitu dulu aku memanggil. Ternyata bulan ramadhan memanglah bulan yang penuh berkah karena Allah menyediakan banyak pahala untuk orang-orang yang mau berbuat baik. Aku merasa beruntung bisa mengenal Alif Lam Mim. Aku selalu merasa bahwa Alif adalah malaikat kehidupan yang ditunjukkan Allah kepadaku untuk membantuku keluar dari jaman jahiliyah kehidupanku. Ah, Alif Lam Mim. Nama yang beberapa tahun ku abaikan padahal kita berada di satu sekolah yang sama. Aku hanya tahu dia adalah Alif Lam Mim, siswa kelas 8D pindahan dari Palembang, di sini dia tinggal di Pesantren Biru sembari mencari ilmu agama di Pesantren yang didirikan oleh Mbah Din, kakek sepupu ku. Aku sering berpapasan dengan Alif Lam Mim. Di sekolah, di pematang sawah, sering melihatnya pula di rumah Bang Abu, saudara sepupuku yang juga teman sekelas Alif Lam Mim. Tapi aku tak pernah memperhatikannya. Aku terlalu amgkuh untuk melihat laki laki Sumatera itu. Sampai suatu ketika pertemuan itupun terjadi, dan sampailah hari ini. Pertemuan hari itu akan selalu terkenang.
....
Apakah kalian percaya dengan takdir? Atau kalian percaya bahwa apa yamg kita alami di dunia ini adalah kebetulan. Maka, kebetulan seperti apa yang layak disebut dengan takdir? Lalu, pertemuanku dengan Alif Lam Mim, di Rumah Jogja satu mei silam. Yang bahkan, sampai kaki ini akan melangkah memasuki bis ketika di sekolah, tidak sedikitpun terbersit tentang nama itu. Nama yang sebenarnya ada namun tak pernah ku perhatikan. Tahukah? Pada penghujung tahun 2009, ternyata aku pernah sekali waktu berbincang dengan Alif Lam Mim, tepatnya pada saat pemilihan pengurus OSIS di sekolah. Ternyata, hari itu Alif Lam Mim ada di sana. Duduk tepat di belakangku. Tapi tidak seperti yang lainnya, Alif Lam Mim justru berniat untuk mengundurkan diri dari proses pemilihan itu."Kenapa kamu mau mundur?" Tanyaku pada hari itu.
"Ayah saya menyekolahkan saya di sini untuk menuntut ilmu bukan untuk neko-neko (macam macam). Lagipula saya juga sudah disibukkan dengan kesibukan di pondok (sebutan lain untuk kata Pesantren)".
"Aneh" gumamku lirih.
YOU ARE READING
Bila Dunia Hanya Dalam Sebuah Coretan
RomanceBila dunia hanya dalam sebuah coretan, apa yang ada di benakmu ketika mendengar kalimat itu? Alam semesta yang begitu luas ini, ternyata hanyalah seluas kertas yang berisi goresan-goresan tinta cerita kehidupan anak manusia. Goresan tentang kehidupa...