Epilogue

11 0 0
                                    



Hari ini, entah kapan harinya. Mungkin pagi, siang, atau sore hari yang selalu meneduhkan sebelum datangnya malam. Hampir tujuh tahun terlewati, aku mengenal Alif Lam Mim seperti aku mengenal Jogja. Sejak suara Alif Lam Mim masih terdengar biasa saja sampai suaranya terdengar lebih berwibawa. Suaranya yang kadang terdengar parau menandakan kekecewaannya. Tapi sesekali ia akan memperdengarkan suara yang membuncah menggambarkan kebahagiaannya. Pun dengan Jogja, aku mengenalnya sejak ia masih sepi tak seramai hari ini, udaranya masih hangat dan sejuk tak sepanas hari ini. Jogja dan Alif Lam Mim adalah dua hal yang berbeda, tapi mereka sama-sama terbuat dari rindu. Seperti rasa cokelat yang menjadi pemanis saat hujan gerimis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 20, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bila Dunia Hanya Dalam Sebuah CoretanWhere stories live. Discover now