Hidup di dunia ini pasti membutuhkan uang. Apapun yang kau lakukan pasti memerlukan uang. Tanpa uang kau tidak ada apa-apanya. Percuma hidup di dunia tanpa uang.
Uang uang dan uang.
Seseorang wanita yang berpakaian minim duduk disebuah meja bar. Ia meneguk minuman kerasnya. Ia mengusap wajahnya.
Laki-laki brengsek. Tega sekali dia mencuri uangku. Aku sudah membantunya. Dan dia tega mengambil uangku? Tak satupun yang tersisa. Sialan.
Ia kembali meminum minumannya. Tak sadar seseorang mendekatinya. Tangan pria itu tak segan-segan menyentuh pahanya yang terbuka.
"Kau butuh sesuatu malam ini sayang?" Ujar lelaki itu mendekatkan bibirnya ketelinga wanita. Bahkan kali ini dia mencoba mengendus ke telinga sang wanita.
"Kau berani bayar berapa?"
"Berapa yang kau inginkan?"
"Berapa yang kau punya berikan semuanya padaku?"
"Apapun akan aku berikan. Tapi kau harus memuaskan aku dulu." Pria itu mencium leher wanita, bahkan menggigitnya meninggalkan tanda merah disana.
Sang wanita berbalik dan menatap laki-laki disampingnya. Ia menatap intens mata sang lelaki.
"Kau begitu menggoda malam ini Park Chanyeol," wanita itu langsung melumat bibir sang pria. Ia tak menghiraukan keadaan sekitar. Lumatan itu sangat intens. Sang pria tak bisa menandingi permainan sang wanita.
"Memang betul kata orang-orang, kau memang pencium yang handal. Ayo kita lanjutkan di tempat lain."
***
Sinar mentari masuk melalui celah-celah gorden membuat seorang wanita membuka matanya. Ia mengingat semalam ia bersama seorang pria bernama Park Chanyeol. Mereka melakukan seks panas malam tadi. Entah apa yang bisa membuatnya terjaga semalaman dan memuaskan hasrat lelaki itu.
Tangan lelaki itu berada dipinggangnya. Wanita itu yang sedang tidur tengkurap mencoba menjauhi tangan lelaki itu. Chanyeol bergerak.
"Kau sudah bangun?" Ujarnya masih tiduran dengan gaya sama dengan wanita tersebut.
"Hmm, mungkin saatnya aku pergi. Kau ingat janjimu? Kau jangan lupa transfer kerekening ku. Aku pergi!"
Sang wanita berjalan menuju keluar tanpa mengenakan apapun. Ia berjalan menuju ruang tengah dan memungut pakaiannya semalam yang berserakan dilantai. Setelah beres ia berjalan keluar dari apartemen tersebut.
Wanita itu kini menunggu lift.
Ting.
Pintu lift terbuka, didalam terdapat seorang pria yang sangat tampan. Ia melirik pria itu intens. Sang pria melirik sekilas, setelah itu ia berjalan keluar. Sang wanita berharap sang pria menyapanya atau hanya tidak tersenyum padanya. Tapi pria tersebut tak melakukannya, ia berlalu disebelahnya. Dan berjalan lurus.
Cih, lelaki itu sombong sekali. Ia tak bisa melihat aku apa? Tersenyum tidak apalagi menyapa. Persetan dengan dia.
Wanita tadipun masuk dan menekan tombol. Ponselnya tiba-tiba berbunyi, Seseorang menelponnya.
Tertera nama 'Baekkie disana'
"Hmm baek, ada apa? Apa kau menemukannya?"
"....."
"Baiklah aku akan kesana"
To be continue
REPOST LAGI.
VOTE + KOMEN = WAJIB
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYER (SEHUN)
FanfictionAda unsur DEWASA dan kata-kata vulgar. 18+. Ranjang itu bergoyang. Diatasnya terdapat dua insan sedang bergelut melakukan sebuah aktifitas yang memabukkan. Sang wanita mencium sang pria dengan intens bahkan bisa dibilang kasar. "You are a go...