Chapter 4

21.3K 1.8K 106
                                    

Vote dulu sebelum baca.

Enjoy 😊

WARNING

Dentuman musik masih menggema dikelap malam itu. Makin malam pengunjung makin memadati kelab yang terkenal itu. Kai kini duduk seorang diri di meja bar. Sedangkan wanita yang baru diajak berkenalan tadi pemisi untuk ke kamar mandi, tapi sampai sekarang ia belum kembali. Ia pikir itu hanya alasannya saja untuk menghindari darinya. Tak ingin membuang waktu untuk hal yang pasti, Kai pun kembali menuju ketempatnya semula.

Kai berjalan menuju mejanya bersama Chanyeol tadi, ia menatap kearah sana dan mendapati tak hanya Chanyeol yang duduk disana. Seorang pria dan dua orang wanita sepertinya baru saja sampai.

"Oh kau sudah sampai?" ujar Kai langsung duduk disamping Chanyeol.

Seseorang yang dipanggil oleh Kai tadi adalah Kim Junmyeon, tetapi biasanya orang-orang memanggilnya Suho.

Lalu netra Kai beralih menatap dua orang wanita duduk disamping Suho. Salah seorangnya ia kenal. "Irene... kau kembali. Aku senang melihatmu lagi!" Wanita bernama Irene itu tersenyum manis kepada Kai.

"Aku juga. Ngomong-ngomong kau makin tampan saja oppa." Puji irene kepada Kai. Kai hanya tersenyum membalasnya.

"Siapa wanita itu, apa temanmu?" kini Kai beralih menatap wanita disamping Irene. Wanita itu manis tapi ada aura dingin terlihat diwajahnya.

Irene mengangguk. "Dia Jung Krystal, temanku saat kuliah. Ia juga orang Korea, tapi campuran. Ia sedang berlibur, sama denganku sekarang"

"Senang berjumpa denganmu Krystal" ujar Kai sambil mengacungkan minumannya. Krystal mengangguk dan juga mengacungkan minumannya lalu meminumnya.

"Ngomong-ngomong, mana Sehun? apa dia tidak hadir?" kini Suho yang berujar, menyadari salah satu sahabatnya itu tak menampakkan batang hidungnya.

"Tadi dia sudah datang, tapi pergi lagi. Ia bilang ada suatu yang diurus." Kini Chanyeol yang berkata.

"Biar aku yang mencarinya" Kai pun bangkit dan berniat mencari Sehun.

.
.
.
.
.

"Kita bertemu lagi" Sehun tersenyum menatap wanita didepannya. Bukanlah senyuman yang manis melainkan senyuman yang misterius.

"Kau, apa yang kau lakukan disini?" Hana terkejut mendapati pria brengsek yang sudah menghinanya tadi siang. Ia tak menyangka akan bertemu dengannya lagi.

Sehun tersenyum meremehkan. "Apa aku tak boleh datang kelab ini? Kau tau sendiri aku punya banyak uang, tempat seperti ini mudah saja aku datangi. Bagaimana denganmu sendiri? Kenapa wanita sepertimu bisa masuk kedalam tempat seperti ini? bukannya ini kelab untuk orang dari kalangan atas saja?" Sehun tersenyum lagi, senyum iblis yang jahat.

Hana yang merasa dilecehkan terlihat marah. Ia menggepalkan tangannya menahan amarahnya. Jika pria didepannya ini lancang, ia tak segan-segan untuk memukulnya.

"Kenapa kau tak menjawab? Apa kau disewa oleh orang yang kaya dan bisa masuk kesini. Ahh, aku melihatmu dengan temanku. Apa dia yang membawamu masuk kesini?" Sehun memasukkan tangannya kedalam saku celananya.

Hana memutar bola matanya.

Teman? Teman siapa yang dia maksud. Apakah pria yang mengajaknya berkenalan tadi adalah teman pria brengsek ini?

Hana menyunggingkan senyumnya, walaupun Sehun merendahkannya, ia bisa menahannya. "Cih, apa urusanmu apa aku boleh datang atau tidak ke kelab seperti ini? Kau tidak tahu siapa aku, dan aku pikir kau tidak perlu tahu aku bisa masuk kesini bagaimana!!" Hana menyilangkan tangannya didadanya. Menampakkan belahan dadanya. Saat ini ia memakai gaun rendah dibagian dadanya. Kali ini ia tak bermaksud untuk menggoda pria didepannya ini. Ia hanya menampakkan kalau ia bisa melawan pria didepannya itu.

PLAYER (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang