Chapter 12

17K 1.5K 114
                                    

Sebelum baca boleh dong votenya >.<
Komen jangan lupa

Enjoy 😊

Sebuah mobil mercedes berwarna hitam melaju memasuki gerbang rumah besar bercat dinding putih itu. Ia memarkirkan mobilnya asal di depan garasi. Seorang pria keluar dari mobil tersebut. Ia terlihat tergesa-gesa. Ia sudah begitu rindu dan ingin cepat-cepat masuk kedalam rumah yang sudah beberapa hari ini ditinggalkannya. Sebenarnya ia merindukan seseorang wanita yang menunggunya di rumah ini. Dengan langkah terburu-buru, pria itu memasuki rumahnya.

"Hana, aku pulang." Suara itu menggema di dalam rumah saat pria itu sudah memasuki ruangan keluarga. Pria bernama Baekhyun itu mengedarkan pandangannya. Ia menatap sekeliling. Wanita yang dicarinya tidak berada di ruangan itu. Tak hilang akal, ia berjalan menuju dapur. Ia pikir wanita itu ada ada disana. Dengan sedikit berlari ia menuju dapur. Saat langkah pertamanya memasuki dapur ia hanya menemukan ruangan itu kosong.

Kini ia beralih menuju lantai atas. Hatinya mengatakan mungkin Hana ada disana. Ia pun menghampiri kamar wanita itu. Ia berharap wanita yang dicarinya sedang berada di kamarnya. Dengan langkah besar dan cepat ia menaiki tangga dan menghampiri kamar Hana. Setelah sampai di depan pintu, ia memutar gagang pintu seraya berteriak, "Hana aku pulang."

Lagi-lagi kosong. Tak ada satu pun jawaban.

Baekhyun mengerutkan keningnya. Setiap ruangan di rumah itu, bahkan kamar Hana juga kosong. Ia tak bisa menemukan keberadaan wanita itu dimana-mana.

Baekhyun berjalan masuk dan mencari saklar lampu untuk menghidupkan lampu karena keadaan disana memang gelap. Tirai jendela menutupi cahaya yang akan masuk ke dalam kamar. Saat lampu sudah menyala, Baekhyun memperhatikan keadaan kamar Hana. Kamar itu terlihat seperti biasanya. Rapi dan teratur.

Baekhyun menatap sekeliling. Ia merasakan sesuatu yang aneh. Kamar itu sepertinya tidak dihuni selang beberapa hari belakangan ini. Baekhyun berjalan menuju meja rias. Ia melihat permukaan meja tersebut. Terlihat berdebu. Ia pikir jika Hana berada dirumah, ia takkan membiarkan debu itu mengotori meja riasnya.

Deg

Jantung Baekhyun berdetak cepat. Perasaannya menjadi tidak enak. Pikiran buruk pun terlintas dibenaknya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Dimana Hana? Kenapa dia tidak berada dirumah? Apa dia pergi dari rumah? Oh tidak.

Bermacam-macam pikiran buruk melintasi otaknya itu. Tapi, ia segera menjauhi pikiran kotor dari dalam sana. Baekhyun berspekulasi mungkin Hana sedang keluar atau ia mungkin menginap dirumah temannya beberapa hari belakangan ini. Tapi tunggu. Teman? Setau Baekhyun Hana tidak memiliki teman selain dirinya. Teman dan sahabat Hana hanya dirinya.

Perasaan Baekhyun makin merasa tidak enak. Pikirannya pun dihinggapi bayangan buruk. Ia begitu khawatir. Apa sudah terjadi sesuatu kepada wanita itu? Ia terlihat cemas. Ia berdoa mudah-mudahan pikiran-pikiran buruk itu tak menimpa Hana.

Bunyi ponsel Baekhyun menyadarkannya dari pikirannya. Ia meraihnya dari saku celananya. Panggilan dari nomor yang tak dikenal. Awalnya Baekhyun merasa curiga, kenapa ada orang yang menelponnya. Nomor Baekhyun ini bersifat pribadi. Hanya sebagian orang mengetahuinya.

Karena penasaran, Baekhyun pun mengangkatnya.

"Halo, Baekhyun disini!"

"..." Baekhyun tak mengenali suara pria diseberang sana. Pria diseberang memperkenalkan dirinya setelah itu ia bercakap-cakap sedikit. Pria itu juga menyinggung perihal Hana. baekhyun tersentak. Suatu kabar yang membuat dirinya terkejut.

PLAYER (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang