Chapter 6

20K 1.8K 78
                                    

Sebelum baca bole dong votenya
Jangan lupa komen juga

Enjoy 😊

Flashback

7 tahun yang lalu

Pagi itu kota Seoul terlihat mendung. Awan hitam terlihat diatas sana, seperti akan turun hujan deras. Seorang pria duduk termenung menatap keluar jendela kamarnya yang berada dilantai dua. Pandangannya terlihat kosong.

Deru sebuah mobil hitam memasuki halaman rumahnya. Hal demikian menginterupsi pandangan sang pria. Mata hitam itu langsung menatap pada kendaraan tersebut. Dari sorot matanya terlihat ia tak suka. Tatapan tajam terlihat disana.

Dia selalu pulang pagi hari, dasar perempuan jalang batinnya kesal. Ia terus menatap kearah mobil itu hingga melihat seorang perempuan berusia sekitar kepala tiga turun dari mobil hitam itu.

Tok..tok..tok.

Seseorang mengetuk pintu kamarnya menginterupsi pandangannya yang sedari tadi menatap kebawah.

"Tuan muda Sehun, sarapan untuk anda sudah tersedia di bawah," terdengar suara dari balik pintu kamarnya.

Pria yang bernama Sehun itu berjalan menuju pintu dan membukanya.

Seorang wanita tua yang sudah cukup umur berdiri disana. Ia tersenyum kepada majikannya.

"Bawakan saja makanan itu ke kamarku. Aku jijik harus makan bersama wanita jalang itu!"

Wanita tua yang bermarga Shim itu hanya mengangguk patuh. "Baik tuan, saya akan bawakan."

Sehun kembali menuju kedalam kamarnya. Ia berjalan menuju ranjangnya. Selang beberapa menit, tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dengan kasar dan meninggalkan bunyi yang cukup keras.

Seseorang wanita masuk dengan ekspresi marah.

"Kenapa kau menolak makan denganku Oh Sehun?"

Sehun bangkit berdiri. Dari wajahnya menggambarkan jika ia tak suka jika wanita itu tiba-tiba masuk ke kamarnya.
"Sialan, berani-beraninya kau masuk ke kamarku tanpa seizinku!" Sehun terlihat marah.

Sang wanita tak mengindahkan perkataan Sehun. Ia kembali bertanya, "hey anak nakal, kenapa kau menolak makan denganku?"

Sehun menatap wanita itu dengan tampang menjijikkan. Senyuman meremehkan terpampang diwajahnya.

"Cih, kenapa aku harus makan bersamamu? Hey ingat kau hanya wanita jalang yang kerjanya seharian hanya bersenang-senang. Dan aku tak sudi makan bersamamu, bahkan duduk satu meja makan denganmu saja aku merasa jijik. Jadi jangan coba-coba menyuruhku untuk makan bersamamu!!"

Wajah wanita itu terlihat memerah menahan amarahnya.

"Jaga ucapanmu Oh Sehun. Aku calon ibumu. Kau harus bersikap sopan padaku! Ingat ayahmu yang sedang sakit itu, ia menitipkan kau padaku. Jadi kau harus menghormati permintaan ayahmu!!"

Ya, Ayah sehun sekarang memang sedang sakit. Ia sudah terbaring selama sebulan dirumah sakit. Ayah Sehun menderita penyakit ginjal. Ia saat ini sedang membutuhkan donor ginjal. Tapi sampai saat ini ginjal yang ada belum cocok untuk ayahnya.

Sehun menyunggingkan senyumannya. Ia tertawa mengejek.

"Apa? Ibu katamu? Aku tak sudi punya ibu sepertimu. Jangan bawa-bawa ayah dalam persoalan ini. Kau hanya wanita jalang yang dibawa ayah dari kelab malam. Kau takkan bisa menjadi pengganti ibuku. Ibuku hanya satu-satunya wanita yang paling baik di dunia ini. Sedangkan KAU, wanita pengganggu rumah tangga orang yang hanya bisanya mencari pria-pria kaya raya yang mau menjadikan istrinya atau simpanan takkan pernah menjadi ibuku. Dan ingat satu lagi, jangan pernah menyuruhku memanggilmu dengan sebutan IBU. Camkan itu wanita jalang!"

PLAYER (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang