Chapter 11

17K 1.6K 109
                                    

Sebelum baca boleh dong votenya. Abis baca komennya ditunggu.

Warning !!

Warning !!

Warning !!


Sosok itu duduk menatap dengan angkuh sesosok wanita yang sedang terlelap diatas ranjang yang berukuran queen size. Lelaki itu duduk disofa dengan menyilangkan kakinya. Ia bersandar dengan tangan yang bersedekap didada. Lama sudah ia duduk disana, hanya menatap dengan tatapan kosong wanita yang masih terlelap itu.

Ia kembali teringat beberapa waktu lalu, saat seorang yang dipekerjakannya memberikan kabar bahwa ia menemukan keberadaan wanita yang sudah lama dicari-carinya itu. Pria itu mengirimkan beberapa file tentang identitas dan juga foto-foto wanita yang dicarinya.

Saat melihat berkas yang diberikannya, mata pria itu terbelalak. Ia terkejut melihat sosok wanita yang ada didalam gambar itu. Apa itu takdir atau kebetulan saja, ia mengenal wanita itu. Bukan mengenal baik, hanya saja pernah bertemu dengannya.

Ia menatap lagi wanita yang tertidur itu, ia menyeringai bak iblis jahat. Kau sudah masuk dalam perangkapku sayang. Kau tidak akan bisa kemana-mana sampai aku melepaskanmu. Ia bergumam dalam hati.

Setelah itu ia bangkit dan beranjak meninggalkan ruangan tersebut. Meninggalkan sosok yang tertidur itu sendirian.

****


Kelopak mata itu mulai bergerak-gerak. Kesadaran wanita yang terlelap itu mulai kembali. Ia mencoba membuka matanya pelan. Matanya mencoba menyeimbangkan intensitas cahaya yang masuk kedalam kamar itu. Ia mencoba memegang kepalanya dengan tangan kanannya, tapi tangan kanannya tidak bisa bergerak seakan ada sesuatu yang menahannya.

Wanita itu beralih, mencoba pada tangan kirinya. Untungnya tangan itu bisa digerakkan. Ia mengusap kepalanya dengan tangan kiri secara pelan. Ia mencoba mengenali dimana dirinya berada saat ini.

Kepala yang saat itu tertidur diatas bantal menggeleng ke kiri dan kekanan. Ia ingat tempat itu. Ini tempat terakhir kalinya ia berada. Kamar dimana ia disekap.

Tiba-tiba wanita itu merasakan panik. Ia mencoba lagi menggerakkan tangan kanannya yang terasa ada yang menahannya. Ia melihat kesamping kanan. Ia membelalakan matanya. Tangannya kiranya diborgol disana. Ia menarik tangannya kasar mencoba melepaskan dari borgol tersebut. Tapi malah rasa sakit yang didapatnya.

Badan wanita itu mulai bergerak-gerak. Ia mencoba duduk. Tiba-tiba ia merasakan ngilu pada area kakinya. Ia pun melihat kebawah dan melihat kakinya sudah dibalut perban. Seingatnya tadi ia melarikan diri tanpa alas kaki dan juga pecahan kaca yang diinjaknya tadi membuat kakinya terluka.

Dengan hati-hati wanita itu mencoba duduk dan bersandar dikepala ranjang. Ia meratapi nasib karena gagal untuk kabur dari tempat ini. Ia juga memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya kedepannya. Apa ia akan dibunuh oleh pria yang menyekapnya itu.

Ia kembali teringat akan sosok pria yang ditemuinya tadi saat di jalan raya. Ya, pria bernama Oh Sehun itu. Pria itu dengan berani menawarkan diri untuk memberikan pelajaran pada penculik yang menyekapnya. Bayangan kejadian sebelumnya terputar dikepalanya.

Mobil Sehun memasuki pelataran rumah yang terpencil itu. Sehun, pria itu mengedarkan pandangannya melirik kekanan dan kekiri. Setelah dirasa aman, pria itu keluar berencana untuk menghajar penculik-penculik tersebut, tetapi sebelum itu, ia menyuruh wanita itu untuk tinggal diam berada dimobilnya.

PLAYER (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang