Sebelum baca jangan lupa votenya.
Enjoy 😊
Hana mempercepat langkahnya menuju rumah, Jung Hana itulah nama wanita tersebut. Rumah yang ditujunya adalah rumah sahabatnya, Byun Baekhyun.
Hana kini tinggal bersama Baekhyun dan juga kakaknya. Tapi untuk saat ini kakaknya tidak berada dirumah karena sedang melakukan sebuah tour pekerjaan. Kakak Baekhyun seorang model. Dan dia sangat cantik sekali.
"Dimana dia?" Suara yang terdengar menggebu itu langsung masuk kependengaran Baekhyun.
"Kau sudah sampai Hana?" Baekhyun mengalihkan matanya menatap Hana yang terlihat buru-buru memasuki rumah itu. Ia terlihat sedikit , oh tidak. Lebih tepatnya sangat marah.
"Dia ada didalam, di kamarku"
Tanpa menjawab pertanyaan Baekhyun, wanita itu langsung masuk ke kamar Baekhyun.
Matanya langsung menangkap seorang pria tengah diikat diatas ranjang Baekhyun.
Pemandangan yang menyakitkan mata.
"Yaa... kemana kau larikan uangku hah? Cepat katakan" Hana menatap tajam pria yang sedang terkulai lemas diatas ranjang. Wajah sedikit babak belur. Mungkin Baekhyun yang melakukannya.
Setelah Hana menceritakan masalahnya pada Baekhyun, Baekhyun pun tersulut amarah mendengarnya. Iapun menyuruh anak buahnya mencari pria yang sudah membawa seluruh uang sahabatnya.
Hanapun menaiki ranjang dan menatap pria itu. "Luhan, katakan padaku. Kemana kau larikan uangku?" Hana mencekik Luhan dengan bringas. Ia mengeluarkan amarahnya. Mencekik bukan seberapa, Hana bisa lebih bringas lagi, ia tak segan-segan memukul wajah orang yang membuat perkara dengannya.
"Ya... ya hentikan. Kau bisa membunuhnya, kalau dia mati kau tidak akan tau dimana uangmu"
Benar kata Baekhyun batin Hana. Hana pun melepaskan Luhan. "Sebelum aku berubah lagi cepat katakan dimana?"
"Ma...maafkan aku Hana, uangnya aku pakai untuk membayar hutangku. Mereka sudah meminta-minta, bahkan mereka mengancam untuk membunuhku. A...aku benar-benar tak tau harus melakukan apa. Uangmu sudah aku berikan kepada dia! Maafkan aku..."
Luhan terlihat benar-benar merasa bersalah. Hana dan Baekhyun hanya terdiam mendengarnya. Orang yang baru mereka tolong tega melakukan hal ini padanya. Mencuri uangnya.
Luhan brengsek.
"Kepada siapa kau memberikannya? Bawa aku kepadanya!!"
***
Hana menatap gedung itu lama. Luhan memberitahu padanya, uang itu sudah di serahkan kepada bos, dan bos yang dimaksud Luhan ada seorang Ceo dari perusahaan ini.
Hana menghembuskan napasnya. Ia berniat meminta uangnya kembali, ia sudah lelah mengumpulkan uang itu. Dia sudah banting tulang untuk mengumpulkannya, bekerja dari pagi sampai malam, sebelum melakukan pekerjaannya yang sekarang, Hana pernah bekerja ditiga tempat, seperti restaurant cepat saji, cafe dan juga toserba. Ia tak rela uangnya dicuri dan diserahkan begitu saja kepada seorang pria ini. Masalahnya, itu bukan uang Luhan tetapi uangnya. Maka dari itu Hana keukeuh meminta uangnya ini.
Hana berjalan dengan langkah cepat ke meja resepsionis. Sang resepsionis melihatnya dengan tatapan tajam. Entah apa yang salah dengan dirinya, kenapa wanita yang bertugas sebagai resepsionis ini melihatnya dengan pandangan tak suka. Apa ada yang salah dengan penampilannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYER (SEHUN)
FanfictionAda unsur DEWASA dan kata-kata vulgar. 18+. Ranjang itu bergoyang. Diatasnya terdapat dua insan sedang bergelut melakukan sebuah aktifitas yang memabukkan. Sang wanita mencium sang pria dengan intens bahkan bisa dibilang kasar. "You are a go...