Chapter 24

13.5K 1.2K 400
                                    

VOTE...KOMEN

ENJOY GUYS 😊

Hana duduk dengan tak nyaman di single sofa yang berada di ruangan itu. Ia hanya bisa menunduk pasrah. Matanya hanya menatap lantai yang dihiasi karpet lembut dibawah sana. Ia lalu menghela napas pasrah, karena beberapa saat lalu, aksi perginya ketahuan karena saat ia pulang tadi, dirinya sudah mendapati seseorang berada didalam apartemen. Menungguinya.

Sebaliknya, diujung sana seorang laki-laki duduk dihadapan Hana dengan diam. Tetapi sedari tadi matanya yang hitam pekat itu menatap Hana dengan tatapan yang sedikit menakutkan bagi siapapun yang melihat. Tatapan tajam yang dihiasi itu benar-benar membuat bulu kuduk berdiri. Ia hanya bisa duduk tenang menyangsikan wanita itu yang hanya pasrah dan tertunduk lemah dihadapannya.

Hana yang merasa risih diperhatikan beberapa menit belakangan ini pun mengangkat kepalanya. Ia pun memberanikan diri untuk menatap pria yang selalu menatapnya horror selama ini.

"Berhentilah menatapku dengan cara seperti itu Tuan. Itu sangat mengusikku." Hana mengerutkan keningnya seraya mencoba menatap tajam pria yang duduk disana. Seraya mencoba membela diri.

Tetapi, balasan apa yang didapatkannya. Masih dengan tatapan mengerikan yang lebih sedikit sengit yang diberikan oleh pemuda tersebut. Setelah itu ia pun mulai bersuara, "Bukankah tuan Sehun sudah berpesan padamu untuk jangan coba-coba meninggalkan tempat ini. Lalu kenapa kau malah melanggarnya kali ini? Apa kau mencoba kabur untuk kedua kalinya nona?"

Hana mendesis. Percobaan kabur apa lagi maksud dari pria yang bernama Kyungsoo dihadapannya ini. Hana memang banyak akal. Dulu memang ia mencoba kabur saat itu masih dalam pengawasan Kyungsoo, dan hasilnya pun ia gagal. Malah ia tertanggap basah oleh Sehun. Walaupun ada sedikit drama yang terjadi pada saat itu.

Dan hanya saat itulah Hana yang sempat berpikiran demikian. Setelah hal itu, ia tak lagi melakukannya bahkan sampai memikirkannya lagi. Mengingat apa yang sudah ditanamkan didalam dirinya dihadapan Sehun waktu itu. Ya, seberusahanya ia ingin keluar dari sana, malah ia tetap akan kembali lagi. Seperti lingkaran hitam yang dibuat Sehun sudah akan selalu menghantuinya kemana pun ia pergi.

"Tapi aku tidak kabur dari sini, 'kan?" kata Hana membela diri pada Kyungsoo. Ia memang berkata jujur. Memang tidak ada niatan dari dirinya untuk kabur dari sini. Misalkan saja, jika dirinya memang ingin kabur dari tempat ini, kenapa ia harus berpikir kembali dengan cepat ke apartemen ini. Lebih baik ia pergi dan tak kembali.

"Memang tidak kabur. Tapi kau pasti punya niatan untuk pergi dari sini tentu saja. Ayo mengaku saja!"

Lagi, Kyungsoo dengan terus membantah perkataan Hana. Mencari-cari kebohongan yang ada disana. Hal itu sukses membuat Hana sedikit marah dan geram dengan pria dihadapannya ini. Pria ini benar-benar keras kepala. Sebelas dua belas dengan tuannya, Oh Sehun.

Hana sedikit mengeram, ia lalu bersuara, "Tidak ada niatan sama sekali. Sudahlah, tidak usah bahas lagi. Bukankah aku sudah kembali kesini dengan aman? Jadi kau tidak perlu membahas jika aku ingin berniat kabur lagi dari sini, oke?"

Kyungsoo lalu menatap Hana tak percaya. Ia lalu menyandarkan tubuhnya disofa untuk membuat dirinya lebih nyaman. "Kau memang banyak akal sekali, nona. Aku kadang pusing dengan tingkahmu itu."

Hana mengangkat alisnya. Banyak akal? Entahlah, dia tidak berpikir dirinya seperti itu. Hanya saja, entah kenapa Hana selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang keluar entah itu dari Sehun ataupun Kyungsoo, sehingga membuat mereka menamai dirinya wanita banyak akal. Padahal Hana hanya memberikan jawaban yang sebenarnya. Yah, kadang ada dusta dibalik sana, itupun hanya sedikit.

PLAYER (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang