Chapter 18

15.7K 1.4K 275
                                    

Sebelum baca votenya ya.
Setelah baca jangan lupa komennya.

Enjoy 😊😍

Sehun berjalan angkuh menuju ruangan kerjanya. Saat sudah di ruangan, ia langsung membuka jas kerjanya, dan menyampirkan di gantungan khusus. Lalu ia berjalan menuju meja kebesarannya.

Sehun menghempaskan bokongnya di kursinya. Lalu tangannya beralih menekan tombol untuk menyalakan komputer yang berada di hadapannya. Sejurus kemudian pandangannya kini beralih pada tangan kanannya yang dibalut perban putih dengan rapi.

Ia teringat saat membuka matanya pagi hari tadi, ia mendapati sesuatu yang aneh ditelapak tangannya. Tangannya yang terluka sudah diobati dan dibalut oleh perban. Sehun sedikit terkejut dengan hal itu karena ia tak merasakan sesuatu pada saat lukanya diobatinya. Sehun tau siapa yang melakukan hal demikian pada lukanya. Siapa lagi kalau bukan wanita itu.

Hana.

Sehun merasakan sesuatu hal aneh pada hatinya. Rasa tersentuh dan juga marah. Ya, rasa marahlah yang lebih besar. Ia ingin marah dan memaki pada wanita itu karena dengan berani menyentuhnya dan mengobati lukanya. Kelancangan wanita itu membuat gemuruh dihati Sehun.

Sehun turun dari ranjangnya, ia ingin menemui wanita itu. ingin meluapkan rasa kesal dan marahnya karena dengan lancangnya mengobati lukanya. Sahun membuka kamar Hana dengan kasar. ia bersiap untuk menumpahkan rasa marahnya, tapi, tiba-tiba semua itu lenyap kala mendapati wanita itu masih tertidur dengan lelap.

Sehun berdiri di dekat ranjang. Tubuhnya diam mematung memperhatikan wanita itu tidur dengan perasaan damai. Wajahnya bahkan terlihat cantik saat tertidur. Membuat sesuatu didalam diri Sehun bergejolak.

Saat tadi hatinya merasa marah tiba-tiba rasa itu hilang seketika melihat wanita itu tidur dengan damai. Lama Sehun memperhatikan Hana yang masih terlelap dalam dunianya.

Beberapa menit kemudian ia tersadar. Sehun pun keluar dari kamar itu dan menghilangkan pikiran-pikiran yang bersarang dibenaknya.

Lalu Sehun kembali berjalan menuju kamarnya dan pergi ke kamar mandi. Ia pun mencoba melupakan masalah tentang luka itu. Berpikir apa yang terlah terjadi biarlah terjadi. Hal itu pun tak perlu diungkit lagi. Jika Hana memang berniat baik padanya, tentu Sehun menerimanya dengan baik. Dan hal itu pun tak dipermasalahkan bukan.

Drrrtttt drrtttt

Sehun tersadar dari lamunannya. Ponselnya yang berada di atas meja bergetar. Sehun pun mengambilnya dan melihat sebuah pesan tertera disana.

Setelah membaca pesan itu, Sehun beralih membuka aplikasi email nya melalui komputer yang tadi sudah dihudupkannya.

Ia pun memeriksa email tersebut. Satu persatu ia membuka dan meneliti email itu. Sebagian besar isinya tentang pekerjaan. Sehun pun terus menscroll kebawah halaman yang berisi pesan-pesan elektronik tersebut. Tiba-tiba sebuah pesan menarik perhatiannya.

Apa ini yang dimaksud oleh Johnny?

Sebuah pesan dari temannya yang mengiriminya pesan singkat tadi. Sehun pun membukanya dan membacanya. Matanya tiba-tiba terbelalak melihat isi dari email tersebut.

Mata Sehun dengan serius membaca isi email tersebut. Ia tak melewatkan satu kata yang tertulis disana. Sehun menyungginyakan senyumannya. Senyuman bak iblis terpatri di wajah tampannya.

Ternyata benar firasatku selama ini. Ckckc sepertinya Kyungsoo melupakan informasi ini. Kenapa Kyungsoo tak menemukan informasi sepenting ini. Hmm sebenarnya apa yang terjadi pada keluarga itu?

PLAYER (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang