Vote dulu sebelum baca >.<
Enjoy
Dentuman musik di kelab malam itu begitu menggema. Seorang wanita sedang sibuk meliuk-liukkan badannya yang seksi dilantai dansa. Rambutnya yang panjang dan indah melambai-lambai mengikuti gerakkannya. Ia menari dengan mata terpejam, seolah sedang menikmati sesuatu. Ia terhanyut dengan pemikirannya sendiri. Ditangan kanannya terdapat sebuah gelas berisi minuman yang berwarna merah. Sesekali ia menyesap cairan yang berada didalam gelas tersebut.
Banyak sorotan lapar dari para pengunjung ketika melihat wanita yang memiliki tubuh langsing dan berwajah cantik itu menari. Bentuk tubuh yang proposional itu tak ayal membuat para pria hidung belang mulai berimajinasi liar. Entah apa yang mereka pikirkan jika wanita itu ada dihadapannya. Bahkan ada beberepa dari mereka mencoba mendekatinya. Dari pria yang muda sampai berumur pun mencoba mendekati bahkan mulai kini mulai berani menari didekatnya. Wanita itu merespon dengan santai usaha dari para-para pria yang lapar itu, bahkan ia terlihat tak mengindahkannya. Ia malah terus sibuk menari-nari dengan menutup matanya. Menikmati musik yang sedang diputarkan oleh DJ.
Diseberang lain, seseorang memperhatikannya dengan intens. Ia duduk ditempat yang kurang penerangan, ia pun tak seorang diri. Ia duduk bersama temannya. Mata hitamnya yang sedari tadi hanya tertuju pada wanita yang ada dilantai dansa itu. Kepalanya mengangguk-angguk seakan ia juga menikmati musiknya. Bahkan didalam hatinya ia ingin ikut bergabung menari dilantai dansa, tetapi niat itu ia urungkan. Ia punya maksud lain untuk datang kesana.
Mangsa baru batinnya. Sebuah senyuman tak simetris terlihat dibibirnya.
Seseorang yang berada disampingnya menoleh. "Hey, apa yang kau lihat dari tadi kai?"
Ia tak memandang pria disebelahnya, dan menjawab "Siapa wanita itu?"
Pria tinggi yang bermarga Park itu melirik pada pandangan sahabatnya. Ia menyipitkan matanya, melihat supaya lebih jelas karena ditempat itu memang temaram.
"Hana? Sepertinya itu Jung Hana" ujarnya.
"Kau mengenalnya?"
"Tentu saja aku mengenalnya dan juga pasti pria-pria yang selalu datang kesini mengenalnya." Ujarnya sembari menyesap brandy-nya.
"Hmm... Apa dia cukup terkenal disini? Apa dia seseorang...?"
"Jangan salah menilainya. Dia punya reputasi yang baik walau yaahh... secara penampilan dia seperti itu, terlihat nakal. Aku yakin pemikiran orang yang baru pertama kali bertemu dengannya pasti negatif. Jika kau tau dia yang sebenarnya, kau akan terpesona. Dan..." Chanyeol menjedakan pembicarannya.
"Seperti yang aku katakan, bukan sembarang prialah yang bisa mendekatinya. Dia itu pemilih, dan juga sangat berkelas. Hanya pria yang berkelas mendekatinya. Kau ingat Lee Taemin? Seorang pengusaha kaya raya itu, ia sempat berpacaran dengannya, dan mungkin 2 atau 3 bulan Hana memutuskannya. Beberapa minggu aku mendengar dia bepacaran dengan seorang brondong asal Thailand, hmm namanya siapa?? Cita? Cittata? Ah aku lupa, biasanya orang memanggilnya ten, dia juga berpacaran entah sebulan mungkin. Aku tak tau apa motifnya untuk berpacaran dengan mereka. Apa hanya untuk bersenang-senang atau hanya untuk menguras uang mereka. Tapi banyak aku mendengar bukan dia yang mengejar mereka, tetapi pria polos itulah yang menginginkan Hana. Memang setiap orang yang melihat Hana, tak dapat menolak pesonanya, wajah cantik, tubuh tinggi ramping, bahkan mereka rela memberikan semua uangnya demi mendekatinya. Aku sangat beruntung semalam bisa bersamanya"
"APA? Kau dengan dia?" Kai terlihat terkejut, dari intonasinya pun terdengar shock.
Chanyeol mengangguk. "Memang kenapa? Apa aku tak pantas dengannya? Apa wajahku kurang tampan huh? Aku juga kaya seperti mereka."
![](https://img.wattpad.com/cover/91358662-288-k131667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYER (SEHUN)
FanfictionAda unsur DEWASA dan kata-kata vulgar. 18+. Ranjang itu bergoyang. Diatasnya terdapat dua insan sedang bergelut melakukan sebuah aktifitas yang memabukkan. Sang wanita mencium sang pria dengan intens bahkan bisa dibilang kasar. "You are a go...