Sebelum baca boleh dong vote 😊👍
Enjoy.
Flashback
Dua minggu sudah berlalu sejak kepergian Nana- adiknya Hana. Selama itu Hana merasa sangat kesepian. Ia sangat menyayangi sang adik, maka dari itu ia sangat merasa kehilangan seseorang yang paling disayanginya. Bukan Hana tidak sayang pada kedua orang tuanya, ia juga menyayangi kedua orangtuanya, tetapi ia lebih menyayangi adiknya.
Beberapa hari lalu Hana tidak merasakan namanya kehidupan. Ia begitu terpuruk, ia tidak melakukan apapun. Ia tidak pergi bekerja sampai-sampai ia dipecat dari tempat ia bekerja. Gairah hidup Hana hilang karena kepergian adiknya.
Hana kini masih tinggal bersama ayahnya. Ayahnya saat ini sibuk dengan kehidupannya sendiri tidak memikirkan dirinya. Ayahnya sibuk dengan dunianya sehingga tak memikirkan anaknya. Ia pikir apa ayahnya tidak pernah memikirkan keluarganya, apa karena ini sebabnya ibunya memutuskan ingin pergi dari ayahnya.
Ayahnya tipe lelaki tidak bertanggung jawab. Lihat saja, ia tidak menghasilkan apapun. Sampai saat ini Hana memakai tabungannya untuk bertahan hidup. Membeli apapun untuk keperluan sehari-hari ia memakai tabungannya yang didapatinya dari banting tulang bekerja sampai malam beberapa waktu lalu.
Tabungan Hana kini makin menipis, mengingat ia tak lagi bekerja di sebuah kedai makan, ia pun memikirkan jalan keluarnya. Ia harus mendapatkan sebuah pekerjaan yang baru untuk menghidupi dirinya sendiri. Ya untuk dirinya sendiri. Ia tak yakin ayahnya akan memikirkannya.
Hana pun berangkat siang hari berkeliling untuk mencari sebuah pekerjaan. Entah sebuah keberuntungan, Hana mendapatkan sebuah pekerjaan di restoran cepat saji. Gajinya lumayan pikirnya. Tanpa pikir panjang ia menerima pekerjaan itu. Ia akan bekerja hari ini juga.
Shift pekerjaan Hana selesai jam 10 malam. Saat ini ia sedang di ruangan ganti, mengganti saragam kerjanya dengan pakaian sebelumnya. Setelah itu ia berpamitan. Hana pun berjalan pulang ke rumahnya. Jarak menuju rumahnya tidak begitu jauh, Hana pun berjalan kaki untuk mengirit uangnya dari pada menaiki bus atau menaiki taksi.
Saat sudah memasuki gang rumahnya, Hana melihat sebuah mobil mewah berwarna hitam terparkir di depan rumahnya. Hana pikir ada tamu yang mengunjungi rumahnya. Ia tidak tau siapa itu.
Hana membuka pintu rumah yang saat itu tidak terkunci. Saat masuk kedalam suasana terlihat sunyi, tak ada seseorang yang bertamu. Hana pun melangkahkan kakinya menuju dapur, ia begitu haus. Saat melewati kamar orang tuanya-itu dulu- sekarang kamar ayahnya, Hana mendengar suara-suara aneh disana.
Hana menghentikan langkahnya dan mendekat kearah pintu tersebut. Bukan maksud untuk menguping, Hana hanya penasaran siapa sebenarnya didalam. Hana mendengar suara seorang pria yang Hana pikir itu ayahnya dan suara seorang wanita. Wanita? Hana mengernyitkan keningnya. Ayahnya membawa seorang wanita kedalam kamarnya.
Memang ia sedang mengurus surat cerai dengan ibunya. Tapi mereka belum bercerai secara hukum. Ada apa sebenarnya. Apa ayahnya sudah melakukan hal menjijikan seperti ini.
Kini Hana mendengar suara-suara aneh. Ia makin mendekatkan telinganya. Suara itu suara seperti seseorang merintih, mendesah lalu mengerang. Hana hampir mengeluarkan suaranya terkejut sebelum itu ia dengan cepat menutup mulutnya dengan tangan kanannya. "Apa sebenarnya mereka berdua lakukan" pikir Hana.
Hana yakin suara-suara itu seperti dua insan sedang melakukan sesuatu yang disebut surga duniawi, atau bisa disebut bercinta.
Hana tak tahan untuk mendengarnya bahkan membayangkannya. Hal itu begitu menjijikan, ia pun langsung meninggalkan tempat itu. Niat awalnya ia ingin pergi ke dapur untuk menghilangkan rasa hausnya, pupus sudah. Ia tidak berminat lagi. Ia pun langsung berjalan ke kamarnya di lantai atas.

KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYER (SEHUN)
Hayran KurguAda unsur DEWASA dan kata-kata vulgar. 18+. Ranjang itu bergoyang. Diatasnya terdapat dua insan sedang bergelut melakukan sebuah aktifitas yang memabukkan. Sang wanita mencium sang pria dengan intens bahkan bisa dibilang kasar. "You are a go...