Chapter 20

14.5K 1.4K 243
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote
Abis baca jangan lupa komen

enjoy 😊😘

Hana terbangun dari tidurnya. Ia sedikit terlambat bangun pagi ini. Semalam ia tak bisa tidur karena mengalami mimpi buruk. Mimpi yang selalu datang menghampirinya. Mimpi yang selalu menghantuinya sehingga membuatnya terjaga ditengah malam, sendirian.

Dulu, disaat Hana tengah mendapatkan mimpi buruk, ada seseorang yang selalu berada disampingnya. Seseorang yang bisa menenangkan jiwanya. Seseorang yang bisa membuatnya melupakan rasa takut yang datang dari mimpinya. Seseorang yang selalu memeluknya. Seseorang yang mengelus rambutnya sehingga membuatnya kembali tenang dan jatuh tertidur. Seseorang yang memberikannya nasehat jika itu semua hanya bunga tidur. Ya seseorang, seorang pria yang bernama Byun Baekhyun.

Hana beringsut untuk duduk lalu menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang. Ia menarik lututnya naik lalu ia menurunkan kepalanya menyandar pada bagian atas lututnya.

Entah kenapa jika menyebut nama Baekhyun membuatnya merindukan pria itu. Sudah lama rasanya ia tak bertemu dengan Baek. Ya Baek, panggilan kesayangan Hana berikan pada Baekhyun.

Hana termangu, ia larut dalam lamunannya. Semenjak ia disekap oleh Sehun ia memang tak pernah lagi memikirkan orang-orang diluar sana yang dikenalnya -sebelum ia mencoba melarikan diri tentunya. Hana hanya memikirkan dirinya sendiri saat ini. Ia juga tak tau apakah diluar sana ada yang mencarinya, mengingat ia tak punya keluarga lagi. Sebenarnya keluarganya masih hidup, tapi ia tak tau mereka dimana. Ibu dan adiknya pergi lalu menghilang tanpa kabar, begitu pula dengan ayahnya. Ia bahkan tak mendapatkan informasi apapun darinya setelah ia kabur dari rumah.

Ia pikir tak ada orang yang peduli dengan dirinya. Merasa terbuang di dunia ini. Sendirian tak ada orang yang peduli akan hidupnya. Miris memang. Tapi begitulah yang terjadi.

Bagaimana dengan Baekhyun?

Suara itu keluar begitu saja. Suara yang berasal dari nuraninya. Ya, Bagaimana dengan pria itu. Apa dia sekarang tengah merasa kehilangan akan dirinya? Apa dia mengkhawatirkan dirinya? Entahlah. Hana tak yakin jika pria itu mengkhawatirkannya. Mereka hanya sebatas teman. Baekhyun pun menganggapnya sebagai sahabat tidak lebih dari itu. Hana pun juga tak kepikiran jika pria itu rela repot-repot untuk mencarinya.

Hana kembali kealam sadarnya. Cukup sudah untuk meratapi nasibnya. Sia-sia saja memikirkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi pikirnya.

Ia menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 9:30 pagi. Hana sebenarnya malas untuk beranjak dari atas ranjang, tetapi badannya yang berkeringat terasa lengket ditubuhnya. Hal itu membuatnya tidak nyaman. Kali ini ia ingin berendam di jacuzzi mewah milik Sehun. Tak ada salahnya untuk menikmati fasilitas disini bukan.

Setelah berendam cukup lama Hana keluar dari kamarnya dengan bathrobe dan juga gulungan handuk diatas kepalanya. Badannya dan pikirannya terlihat fresh karena berendam. Hana menuju dapur, ia kelihatan sangat kelaparan saat ini.

Matanya tertuju pada memo kecil tertempel dikulkas. Merasa dejavu saja dengan situasi saat ini. Ia pun melihat tulisan Sehun disana.

Hmm sarapan dengan sandwich lagi gumamnya.

Hana membuka kulkas dan menemukan sandwich didalam sana. Terletak diatas piring. Hana mendesah pelan, isi kulkas Sehun benar-benar sangat minim. Bisa dikatakan bahwa Sehun jarang berbelanja dan juga memasak. Walaupun Sehun memiliki apartement yang mewah tetapi kenapa isi kulkasnya hanya segini. Disana hanya ada bahan-bahan sederhana, seperti bahan-bahan untuk membuat sandwich ini. Apa memang kebiasaan Sehun selalu membuat makanan ini? Apa dia tidak pernah mencoba memasak yang lain?

PLAYER (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang