Flashback (Dua hari setelah Konser Super Junior)
“Sungjaeee..”, kini ku dengar suara Noona tepat di telingaku.
“Weo Noona? Aku masih sangat ngantuk”, tuturku kepada Noona masih dalam keadaan mata yang tertutup.
“Aku mau foto yang kemarin dong, aku mau update di instagram nih”, tutur Noona sambil menggoyang-goyangkan pundakku padahal aku masih terbaring di atas ranjang tidurku.
“Ambil saja di hpku. Hpku ada di atas meja sana”, tuturku sambil menunjuk meja yang letaknya tidak jauh dari ranjang tidurku.
“Passwordmu apa?”
“Seperti biasa”
“6666?”
“Heemmm”, tuturku sambil mengubah posisi tidurku yang kini membelakangi Noona. Ku rasakan Noona telah beranjak dari ranjangku.
Dua menit berlalu.
“Yook Sungjaeeeeee...”, kini Noona sudah teriak di telingaku. Hal tersebut membuatku terbangun dan kini aku terduduk di ranjangku itu.
“YAAA Noona!!! Bisakah kau tidak berteriak? Aku mau istirahat. Aku sangat capek”, tuturku kepada Noona, Yook Sungyoung. Aku sangat menyayangi Noonaku itu tapi aku juga akan sangat jengkel kalau dia bertindak seperti itu padaku. Aku sangat lelah setelah menemani Noona kemarin keliling Seoul.
“Kau tidak menyayangi Noona lagi?”, tutur Noona. Aku semakin tidak mengerti padanya. Hanya karena aku berteriak padanya, bisa-bisanya dia mengatakan kalau aku tidak menyayanginya lagi.
“Noonaaa... Aku lelah. Aku tidak mau berdebat denganmu. Aku menyayangimu”, tuturku sambil mengelus kepalanya lalu kemudian kembali berbaring.
“Tidak.. kau tidak menyayangiku.”
Aku tidak menghiraukan Noona. Ku biarkan dia mengatakan kalimat itu berkali-kali hingga ia mengucapkan beberapa kalimat yang berhasil membuat mataku membulat.
“Kau tidak menyayangiku.. Bagaimana bisa kau telah menemukan Sooyoung sementara kau tidak memberitahukanku. Aku kecewa padamu.”
“Noonaa...”, kini aku terduduk di ranjangku itu lagi dan melihat Noona yang sedang menyeka air matanya. Ah.. aku merasa sangat bersalah pada Noona. Aku sudah membuatnya menangis.
“Sungjaee.. kau tahukan aku sangat ingin bertemu dengan Sooyoung? Kenapa kau tidak memberitahukanku kalau kau sudah menemuinya?”
Aku terdiam. Bagaimana caranya aku menjelaskan kepada Noona kalau aku sengaja tidak memberitahukannya karena aku takut kalau Noona lebih perhatian kepada Sooyoung dibanding padaku? Aku memang orang yang cemburuan terhadap orang-orang yang dekat dengan Noona. Itu juga alasan mengapa aku selalu membenci lelaki yang dekat dengan Noona. Aku sangat menyayangi Noonaku itu. Hanya kepada aku saja perhatian Noona boleh tercurahkan, tidak boleh ke orang lain. Tapi bagaimana cara mengatakan itu pada Noona?
“Sungjae-ahh.. aku benar-benar kecewa padamu”, tutur Noona sambil memberikan ponselku. Aku melihat layar ponsel itu, ku lihat chat lineku dengan Sooyoung terbuka. Ah... ini alasan mengapa ia mengetahui hal itu.
“Kau tahu? Baru kali ini kau sangat mengecewakanku”, sambung Noona setelah memberikan ponselku.
“Pertama.. kau tidak memberitahukanku kalau kau telah menemukan Sooyoung”. tutur Noona sambil memperlihatkan jari telunjuknya di depan mataku.
“Kedua.. kau tidak memberitahukanku kalau kau telah bertemu dengan Sooyoung”, kini Noona memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Research in Love [ysj.psy] ✔
FanfictionPark Sooyoung; Mahasiswa semester lima Departemen Psikologi di Inha University yang harus berurusan dengan subjek penelitian tugas akhirnya, Yook Sungjae. "Kalau saja dia bukan subjekku, aku sudah memecahkan rekor menjadi lulusan tercepat di Univers...