Chapter 18

822 105 15
                                    

SUNGJAE POV

Hari ini aku akan mengajak Sooyoung untuk dinner sesuai dengan saran Changsub Hyung. Aku menunggunya di depan apartemen tapi ia tidak kunjung datang. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Aku menelponnya berkali-kali hanya untuk berniat menanyakan keberadaannya, namun tidak kunjung diangkat olehnya. Sudah cukup lama aku berada di depan apartemennya. Bahkan beberapa orang yang berlalu-lalang menatapku dengan tatapan penuh selidik. Aku mulai merasa tidak nyaman. Hingga aku memutuskan untuk masuk ke dalam apartemen Sooyoung. Untung saja aku melihatnya waktu itu. Dia sangat bodoh bagaimana mungkin dia menggunakan password 0000 sebagai password apartemennya.

Aku hanya duduk di sofa untuk menunggu kedatangannya. Meskipun aku lancang tapi aku juga punya etika. Aku tidak akan mengitari seisi apartemennya ini. Aku hanya duduk diam saja. Hingga ku dengar suara dari arah pintu masuk. Aku melihatnya masuk tapi ia sama sekali tidak menyadari kehadiranku. Padahalkan seharusnya dia menyadari kehadiranku soalnya sepatuku sengaja ku letakkan begitu saja di dekat pintu.

“Sooyoung-ah...”, panggilku sebelum ia masuk ke dalam kamarnya. Ia pun membalikkan badan dan menampilkan ekspresi kaget ketika melihatku yang sedang duduk santai di sofanya.

“Kenapa kau ada disini?”, tanyanya padaku. Aku berusaha memikirkan jawaban apa yang bagus kuberikan padanya. Hingga aku mengingat kejadian di rumahku pada saat ia menjawab pertanyaan dari Nana sunbaenim.

“Bukannya kau sendiri yang bilang kalau tidak masalah mengunjungi rumah pacar sendiri”, jawabku.

“Ha? Sejak kapan aku mengatakan itu?”

“Waktu itu di rumahku. Kau lupa? Hahaha. Apa perlu aku ingatkan dulu?”. Sepertinya ia lupa dengan apa yang ia ucapkan waktu itu.  Aku dengan iseng berdiri dan berjalan ke arahnya. Ia saat ini terlihat takut dan malah mundur selangkah dari tempatnya berdiri tadi.

Chakamman... Oppa kau mabuk? Oppa kenapa kau bisa masuk di apartemenku?”. Apa dia tidak bisa membedakan mana yang mabuk dan mana yang tidak. Betul-betul wanita ini.

“Hahaha.. Aku tidak mabuk Sooyoung-ah.. Ahhh... Commal.. Kau terlihat sangat takut hahaha”. Aku kembali duduk ke sofa yang sedari tadi aku duduki. Aku kasian melihatnya ketakutan seperti itu. Tapi di lain sisi, ia sangat lucu terlihat seperti itu.

“Oppa kau tahu dari mana password apartemenku? Ani... ani... kenapa kau begitu lancang masuk di apartemenku? Aku tidak suka”. Akhirnya dia menanyakan pertanyaan ini juga. Semenjak aku memutuskan masuk ke dalam apartemennya, aku sudah menyusun jawaban yang masuk akal agar ia percaya.

“Makanya jadi orang jangan teledor. Waktu itu kan aku datang ke apartemenmu dan kau sangat jelas menekan tombolnya. Bagaimana kalau tiba-tiba ada orang lain yang jalan di belakangmu? Untung waktu itu hanya aku”, jawabku. 

“Tapi bagaimana pun masuk dalam rumah orang tanpa izin itu tidak sopan Oppa”. Tanpa dia kasih tahu, aku juga sudah tahu itu. Tapi mianhee. Aku memang sangat lancang untuk saat ini. Tapi aku tidak bisa tahan apabila orang-orang yang berlalu-lalang di depan apartemennya memandangku dengan tatapan penuh selidik. Aku hanya ketakutan kalau saja ia mengetahui aku ini seorang idol.

“Aku kebelet mau buang air, lagi pula kau sangat lama datang. Jadi aku masuk saja”, jawabku. Sengaja aku tidak memberitahukannya alasan sebenarnya. Kalau ia mengetahui, bisa-bisa dia melarangku untuk datang lagi ke apartemennya. Padahal ini baru langkah awal. Langkah awal? Hahaha nanti kalian juga akan tahu apa rencanaku.

“Tapi.. Oppa kan bisa menelponku. Kenapa tidak menelponku sih.”

“Yaaa! Coba cek ponselmu. Aku sudah menelponmu lebih dari satu kali tapi tak sama sekali kau angkat”. Jawabku. yang ini aku jujur kok. Aku betul-betul menelponnya. Meskipun alasan menelponku bukan untuk meminta izin masuk ke apartemennya.

Research in Love [ysj.psy] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang