SOOYOUNG POV
Setelah kejadian dini hari, aku memutuskan untuk tidur di sofa ruang keluarga. Bukan tanpa alasan. Aku menjaga Sungyoung Eonni dan Sungjae Oppa. Meskipun aku belum mengetahui apa alasan Sungjae Oppa menangis, tapi aku bisa merasakan kalau ia begitu terpuruk.
Sungjae Oppa tidak menceritakan apa pun. Setelah kejadian back hug itu, ia langsung menuju ke kamarnya. Sementara aku? Aku terjaga selama dua jam setelah kejadian itu. Aku terus terbayang-bayang dengan kejadian itu. Padahal bisa di bilang aku orangnya selalu bisa cepat tidur. Apakah hanya aku saja ya yang berlebihan? Hehehe.
Aku terbangun ketika aku mendengar suara bel berbunyi. Aku kesal karena aku baru tidur dua jam. Sementara hari ini adalah evaluasi trainee. Bagaimana kalau waktu tidurku ini menganggu performaku? Huftt..
Sebenarnya agak ragu bagiku untuk membuka pintu. Pertama, aku bukan tuan rumah di rumah ini. Kedua, aku tidak punya hak membuka pintu tanpa minta izin terlebih dahulu dari sang pemilik rumah. Ketiga, pemilik rumah adalah orang penting. Bisa jadi memicu munculnya skandal apabila melihatku di rumah ini.
“Kau tidur disini?”, seseorang mengagetkanku dari belakang. Oh.. dia Sungjae Oppa.
“Nee..”, Jawabku singkat dan langsung mengalihkan pandanganku yang sedari tadi melihatnya. Melihatnya membuatku teringat kejadian back hug itu. Argh.. Ada apa denganku? Masa hanya karena back hug aku jadi seperti ini?
Sungjae Oppa berlalu meninggalkanku. Sebenarnya aku ingin melangkahkan kaki menuju ke kamar Sungyoung Eonni, tapi sepertinya aku mendengar suara Sungjae Oppa yang meninggi disana. Sangat jelas itu nada suara kalau saja ia marah. Sementara lawan bicaranya? Aku sama sekali tidak bisa mendengarkannya.
Aku pun melangkahkan kaki mendekat ke arah pintu rumah untuk memastikan siapa tamu yang datang sepagi ini. Untuk ukuranku, jam delapan itu sangat pagi untuk bertamu. Aku tidak gegabah kok, aku bersembunyi di balik tembok yang menghubungkan ruang keluarga dan ruang tamu. Betapa kagetnya aku ketika melihat tamu yang datang itu.
Nana-sunbaenim?
Samar-samar aku mendengar percakapannya. Sungjae Oppa yang tidak suka apabila Nana sunbaenim berkunjung ke rumahnya. Nana sunbaenim yang masih ngotot untuk kembali dengan Sungjae Oppa. Aku terdiam sejenak. Apakah aku harus memulai peranku lagi untuk membantu Sungjae Oppa? Sebenarnya aku sangat ingin mereka berbicara berdua dengan kepala dingin. Aku rasa ada masalah yang belum selesai diantara mereka sehingga Nana sunbaenim masih mengejar-ngejar Sungjae Oppa. Tapi kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk mereka bertemu dulu. Aku rasa Sungjae Oppa masih terpuruk. Sangat jelas di matanya. Dan... Sungyoung Eonni di dalam masih sakit. Bahayakan kalau Sungyoung Eonni mendengar pertengkaran mereka. Bukannya semakin membaik malah semakin sakit. Begitu pun dengan Sungjae Oppa. Bukannya semakin membaik malah semakin stress.
“Chagiyaa... nuguyeyo?”, ucapku sambil keluar dari tempat persembunyianku dan berjalan menuju Sungjae Oppa.
“Omooo.. Nana-ssi? Kita bertemu lagi hahaha”, ucapku tertawa. Tidak lupa tanganku menutup mulutku. Tidak ada respon apa-apa yang keluar dari Sungjae Oppa. Mungkin dia bingung dengan apa yang aku lakukan.
“Kenapa kau ada disini?”, Nana sunbaenim menatapku dengan sinis. Sementara Sungjae Oppa menatapku heran.
“Inikan rumah namja chingguku. Jadi tidak apakan aku disini hehehe”, jawabku nyengir. Kini ku lingkarkan tanganku ke lengan Sungjae Oppa. Nana sunbaenim melihat jijik kelakukanku. Padahal aku kan sudah terbiasa melakukan hal ini. Aku sudah sering melakukan ini dengan Doyoung, Taeyong Oppa, dan.... Taehyung. Ini untuk pertama kalinya sih aku melakukannya dengan Sungjae Oppa hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Research in Love [ysj.psy] ✔
Fiksi PenggemarPark Sooyoung; Mahasiswa semester lima Departemen Psikologi di Inha University yang harus berurusan dengan subjek penelitian tugas akhirnya, Yook Sungjae. "Kalau saja dia bukan subjekku, aku sudah memecahkan rekor menjadi lulusan tercepat di Univers...