Chaewon menggeser pintu rumah bagian dalam sambil melepas heels yang dipakainya secara bergantian. Sore ini dia pulang lebih awal dari biasanya.
"Saya pulang..." Sapanya ceria. Dia memang sudah terbiasa mengucapkan kata-kata ini setiap pulang ke rumahnya di Florida.
Yoomi yang kala itu sedang sibuk di dapur langsung mengangkat kepalanya kearah pintu masuk. Senyumnya mengembang begitu melihat wajah Chaewon yang nampak ceria seperti biasanya.
"Tumben udah pulang?" Sahutnya dari dapur.
Chaewon meringis ditanyai seperti itu. Dia berjalan menghampiri Yoomi. Kedua keningnya agak mengerut heran melihat Yoomi sibuk di dapur sendirian.
"Kakak lagi ngapain?" Tanyanya sembari berjalan kearah dapur.
"Ya lagi masak dong, masak nyuci?" Balas Yoomi dengan nada bercandaan.
Chaewon cuma nyengir merespon candaan kakaknya Ilwoo itu. Dia melihat masakan yang sedang dibuat Yoomi. Sepertinya kakak sulung di rumah ini sedang masak buat makan malam nanti.
"Tumben kakak sendirian? Tante mana?" Chaewon mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan.
"Mama sama Jinjoo lagi ke Ilsan. Paling bentar lagi pulang." Jelasnya. Jinjoo adalah anak semata wayang Yoomi dari hasil pernikahannya dulu.
Yoomi terlihat sibuk banget dan sepertinya agak kewalahan masak buat makanan semua anggota di rumah ini.
"Perlu bantuan nggak kak?" Tanya Chaewon menawarkan diri.
Yoomi menoleh sambil tersenyum senang. Kepalanya mengangguk tanda mempersilakan. "Tapi kamu ganti baju sana gih! Masa mau masak bajunya kayak gitu?"
"Hehe, oke." Angguk Chaewon lalu berjalan ke anak tangga menuju lantai atas.
Tidak perlu waktu lama bagi Chaewon untuk ganti baju. Dia memilih setelan kemeja lengan pendek agak longgar dan celana pendek warna khaki. Lalu turun ke bawah membantu Yoomi.
"Setiap jumat gini, biasanya aku yang jadwal masak." Cerita Yoomi di tengah-tengah kesibukan mereka.
Chaewon mendengarkan cerita kakak perempuan nan baik hati itu sambil memotong sayuran jadi beberapa bagian. Pantes Bibi Han juga nggak kelihatan dari tadi.
"Beda banget denganku Kak. Dari kecil sampai aku besar selalu ayah yang masak. Hehe." Chaewon sebagai wanita merasa malu sendiri.
"Oh ya?"
"Hm." Angguk Chaewon. "Tapi semenjak aku tinggal di New York, aku coba belajar masak kak. Dan sekarang udah lumayan pinter dong.." Jelasnya bangga.
Yoomi tertawa melihat sikap ceria dan penuh percaya diri dari sosok wanita ini. Agenda masaknya kali ini jadi lebih berwarna karena ada teman ngobrol.
"Chaewon, gimana, kamu udah betah belum tinggal di rumah ini?"
"Ya lumayan sih. Berkat Kak Yoomi juga." Sahut Chaewon sambil menoleh ke belakang.
Setelah mengaduk rebusan masakan yang baru dimasuki bumbu, Yoomi menghampiri meja tempat Chaewon sibuk memotong sayuran tadi.
"Terus, gimana kesanmu bagitu kenal Ilwoo?" Yoomi mulai sedikit kepo dengan hubungan mereka.
Chaewon menghentikan aktivitasnya sejenak sambil mengingat gimana perlakuan laki-laki itu padanya selama tinggal disini. Dan kebanyakan kesan yang diingatnya adalah kesan yang jelek-jelek.
"Dia itu nyebelin, keterlaluan, gampang marah, tukang gerutuan, dan cuek." Ucapnya tanpa jeda sedikitpun. "Oya satu lagi, dingin."
Kalo bukan Yoomi, Chaewon nggak bakal berani mengungkapkannya. Apalagi ke Mama atau Papanya Ilwoo. Bisa-bisa dia diusir dari rumah ini.