Cerita 29

1K 108 17
                                    

Eunhye turun dari mobilnya. Kepalanya mendongak melihat bangunan rumah yang berpagar tinggi itu. Ini pertama kalinya ia melihat rumah Ilwoo. Mamanya Ilwoo yang memberikan alamat rumahnya dan menyuruhnya datang kesini.

Tadi, sebelum kemari ia sempat mengirim chat ke Jung Ilwoo. Ia ingin mengajak laki-laki itu bertemu dengan papanya. Namun karena tak ada balasan darinya, akhirnya ia memutuskan menghubungi mamanya.

Kaki jenjangnya melangkah mendekati gerbang rumah tersebut lalu telunjuknya memencet tombol bel yang ada di tembok sebelah.

"Siapa?" Terdengar suara dari interkom yang terpasang di luar.

"Selamat sore, saya Yoon Eunhye, temannya Jung Ilwoo." Eunhye memperkenalkan dirinya dengan sopan.

"Yoon Eunhye ya? Suruh dia masuk, Bik."

Setelah suara wanita lain yang sepertinya mamanya Ilwoo sendiri terdengar, pintu gerbang mulai terbuka secara otomatis. Meski cukup gugup dan deg-degan, akhirnya Eunhye melangkah masuk ke rumah yang besarnya hampir sama denga kediaman papanya. Begitu masuk, ia disuguhi dengan pemandangan jalanan setapak yang naik. Ternyata untuk sampai ke rumah Ilwoo, ia harus menaiki jalan setapak yang terbuat dari batu dan rumput itu.

"Eunhye, masuklah.." Tante langsung menyambut Eunhye dengan hangat. Ia terlihat bahagia sekali dengan kedatangan wanita cantik ini. "Gimana kabarmu?" Tanyanya berbasa-basi tapi terdengar cukup antusias.

Eunhye sedikit meringis malu. "Baik, Tante. Tante sendiri gimana keadaannya?"

"Tante baik-baik saja."

Eunhye membalas dengan senyum ramah. Diam-diam ia kembali mengedarkan pandang mencari sosok Jung Ilwoo.

"Nyari Ilwoo ya? Dia ada di lantai atas." Jelas tante seolah paham arti bahasa tubuh wanita ini. "Naik saja, tante udah ngasih tahu kalo kamu mau dateng kok." Suruhnya ramah.

"Makasih tante." Meski merasa sedikit sungkan, akhirnya ia melangkahkan kaki menaiki anak tangga menuju ke lantai 2.

Jantungnya semakin berdebar menaiki anak tangga tersebut. Ini pertama kalinya bagi dia menginjakkan kaki di rumah ini. Kenapa dulu sewaktu kita pacaran, tak terbersit keinginan untuk mengenal keluarga masing-masing? Memikirkan hal itu terkadang membuat Eunhye menyesal sendiri.

"Oh,"

Tubuhnya nyaris terjengkat ke belakang saat berpapasan dengan Jung Ilwoo yang hendak turun ke bawah. Tapi beruntung dia bisa menjaga keseimbangan berkat latihan yoga rutin tiap pagi. Laki-laki itu sudah siap dengan setelan baju rapi. Begitu dikasih tahu mamanya tadi, Ilwoo langsung bersiap diri.

"Kapan kau sampai?" Kening Ilwoo sedikit mengernyit heran.

"Baru aja." Jawab Eunhye gugup. "Kau sudah siap?" Pertanyaan yang bodoh sekali. Tapi dia tak mau memperlihatkan wajah bodohnya itu.

Laki-laki itu mengangguk. Mereka turun ke bawah bersama-sama. "Kau mau ngajak aku kemana?" Tanyanya.

"Nanti kau juga tahu." Eunhye masih merahasiakan pertemuan dengan papanya dari laki-laki ini. Ia berencana mau mengenalkan laki-laki ini ke papanya. Meski sebenarnya mereka sudah pernah bertemu saat jamuan makan malam di hotel dulu.

"Kalian mau berangkat?" Mama yang baru keluar dari kamar, melihat keduanya berjalan beriringan. Ia tersenyum bahagia melihat keduanya yang terlihat begitu serasi.

Eunhye mengangguk. Sementara Jung Ilwoo mengedarkan pandangan lalu menoleh ke mamanya. "Chaewon belum pulang ya Ma?"

Mendengar nama wanita itu disebut membuat hati Eunhye bergemuruh lagi. Ia tak suka Ilwoo masih menanyakan Chaewon.

Stay With Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang