Cerita 34

874 74 3
                                    

!! DIBACA YA !!
Nah kok update cerita 34 lagi sih?
Jadi gini, sebelumnya aku mau jelasin di awal dulu biar nggak pada bingung.

Masih inget kan sama part setelahnya mama Ilwoo nggak merestui hubungan mereka trus aku skip ceritanya langsung ke Chaewon yang mau balik ke New York? Nah setelah aku pikir2 ulang, ternyata memang tidak bisa diskip karena part ini akan berhubungan sama cerita 37 yang bakal di-Up setelahnya ini.

Jadi buat kalian yang baca cerita 34 yang baru ini, nggak usah khawatir buat baca ulang next cerita karena nggak banyak yang aku rubah di cerita selanjutnya. Kontennya tetep mungkin ada yang aku tambahi isi percakapannya dan dirubah dikit2 biar nyambung sama part sebelumnya.

***

"Benar ini tempatnya?" Tanya Chaewon.

Mobil Ilwoo yang dikendarai Chaewon berhenti di depan sebuah gereja yang didominasi dengan warna merah bata. Bangunannya memang terlihat sederhana dan tak jauh berbeda dengan bangunan gereja pada umumnya. Namun yang membuat gereja ini menarik adalah letak bangunannya yang berada di sebuah bukit yang sekelilingnya terhampar bunga daisy yang didominasi warna putih dan pink. Bunga ini akan tumbuh saat musim panas tiba.

Ilwoo mengangguk. "Ayo keluar." Ajaknya.

"Indah banget." Ucap Chaewon takjub melihat keindahan bangunan dan pemandangan di sekitarnya. Kepalanya menoleh ke sosok yang berdiri di seberang mobil, "Kenapa kau membawaku kesini?" Tanyanya heran.

Laki-laki itu terlihat menyunggingkan senyuman manisnya. "Karena tempat ini sangat spesial buatku." Jawabnya dengan rona bahagia.

Sepertinya tempat ini memang tempat spesial buat dia. Chaewon bisa melihat jelas rona yang terpancar di wajahnya. "Ayo masuk!" Ajaknya.

Ilwoo mengangguk lalu keduanya masuk ke dalam gereja untuk berdoa.

***

"Kau tadi minta apa sama Tuhan?" Tanya Ilwoo penasaran.

Kini keduanya sudah berada di luar gereja. Mereka duduk di sebuah bangku yang berada di tengah-tengah hamparan bunga.

Chaewon diam sebentar sambil menikmati keindahan pemandangan yang ada di hadapannya ini. Setelah berdoa tadi hatinya lumayan tenang. Untuk sejenak dia bisa melupakan masalah-masalahnya. Termasuk masalah dengan mamanya Ilwoo yang sangat menentang hubungan mereka.

"Rahasia." Jawab Chaewon pada akhirnya diiringi cengiran khasnya. "Kalo kau?" Tanyanya balik.

"Kau rahasia aku juga rahasia dong!" Balasnya. Keduanya tertawa bersamaan.

Sebenarnya Chaewon berdoa untuk kelanggengan hubungan mereka. Dia juga berdoa semoga sekembalinya mereka ke Seoul nanti, mamanya Ilwoo bakal berubah pikiran dan merestui hubungan mereka.

"Aku berdoa semoga wanita yang duduk di sebelahku ini selalu berada di sisiku selamanya." Ungkap Ilwoo yang sukses membuat wajah Chaewon bersemu merah.

"Harus selamanya ya? Nggak bisa didiskon lagi?" Tawar Chaewon seperti menawar barang.

Ilwoo tertawa geli mendengar candaan wanita ini. "Apaan sih pake diskon-diskon segala?"

Tawa Chaewon berderai karena candaannya ditanggapi Ilwoo dengan sinis dan cuek.

Untuk sesaat suasana kembali hening. Dua sosok itu memilih diam sambil menikmati hamparan bunga yang terlihat melenakan indra penglihatan.

"Tempat ini terasa spesial buatku karena dulu aku dibaptis disini." Terang Ilwoo menanggapi pertanyaan Chaewon saat mereka baru sampai tadi.

"Ah..." Chaewon mengangguk-angguk paham. "Nama baptismu siapa? Kalo nama baptisku Bona."

Stay With Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang