0.6

4.6K 273 5
                                    

Happy Reading!

**Disuatu tempat beberapa hari yang lalu....

Seorang pria memijat pelipisnya sembari membaca dokumen penolakan yang baru saja ia terima.

Hancur sudah!

Perusaahan kecil miliknya yang berdiri dibidang properti akan terancam hancur karena ia tak mendapat donatur untuk mengembangkan bisnisnya.

Yang membuat pria bernama Karim itu sedikit geram adalah perusahaan yang menolak memberi donatur itu adalah Keenan Malik mantan kekasih dari istrinya Safa Jawad.

Karim bersumpah dalam dirinya akan melakukan segala cara agar perusahaan Keenan mau bekerja sama dengannya yaitu dengan cara yang sudah ia pikirkan sebelumnya. Namun, ia harus meminta bantuan istrinya.

Karim memasuki apartemennya dan melihat Safa yang sedang tertawa mengobrol bersama dengan teman-teman arisannya.

"Sayang, bisakah kita bicara?" Ucap Karim dengan sedikit menyunggingkan senyumannya "Aku tunggu dikamar" Karim berlalu menuju kamarnya.

Safa mengernyit bingung, ia mendapat ejekan dari teman-temannya "Ciyee semoga cepet jadi ya anaknya!"

Safa berjalan menghampiri suaminya yang sedang duduk dikasur dengan wajah kusam "Kenapa pah?"

"Kau tau perusahaan kita sedang diambang masalah? Kenapa masih saja berkumpul dengan teman-temanmu yang tidak jelas itu?!" Ucap Karim kesal namun dengan suara yang sedikit ia pelankan.

Safa memutar bola matanya malas. Ia muak mendengar omelan Karim "Lalu apa? Kau menyuruhku kesini hanya untuk ini?"

"Kau tau, semenjak kita pindah ke LA kau sudah sangat berbeda Safa! Kau lebih banyak menghambur-hamburkan uangmu untuk belanja dan bersenang-senang! Bahkan, kau rela melepas kerudungmu!"

"Jangan pernah membahas itu lagi Karim! Kau lupa diluar sana banyak teman-temanku? Kau sungguh memalukan! Apa maumu sebenarnya?" Safa mulai geram.

Karim memijat pelipisnya. Ia sebenarnya tak mau melakukan ini namun ini demi perusahaannya dan kehidupannya kelak.

"Aku mau kau mendekati Keenan" ucap Karim membuat Safa sangat-sangat terkejut.

"Kee-nan?"

"Ya. Dia bekerja diperusahaan terkemuka di LA. Dia salah satu pemegang hak disana. Aku ingin kau membujuknya untuk mau bekerja sama dengan perusaan kita" jelas Karim.

"Noo! Aku tidak mau. Cari donatur lain memang tidak bisa?" Tolak Safa.

"Perusahaan lain tidak percaya dengan kita karena perusahaan Keenan sudah terlebih dahulu menolak. Kumohon sama kamu. Hanya ini cara satu-satunya"

"Bagaimana jika dia menolakku?"

"Tidak. Dia sangat mencintaimu Safa" Karim menatap Safa dan memeluknya.

"Apa kau juga mencintaiku?" Ucap Safa membalas pelukan suaminya.

"Jangan tanya Safa. Aku sangat mencintaimu. Kau boleh bilang apa saja ke Keenan tapi jangan sampai kau tidur dengannya atau berciumaan. Ingatlah aku. Aku suami mu dan aku akan selalu menjagamu Safa"

Safa merasa tenang dalam pelukan Karim. Ia pun menimbangkan permintaan suaminya untuk mendekati mantan pacarnya. Safa bingung harus berbuat apa namun ia sangat sedih melihat Karim yang sedang banyak masalah. Meskipun ia sering bersenang-senang dengan teman-temannya ia selalu memikirkan Karim disana. Ia sangat beruntung menikah dengan Karim yang menerimanya apa adanya disaat dokter memvonisnya tidak bisa hamil. Ia sangat mencintai Karim.

The DifferenceWhere stories live. Discover now