4.6

4K 284 40
                                    

Happy Reading!

Keenan merasa kesepian saat mengetahui jika Megan pergi meninggalkan rumah dari Safa.

Safa berkata jika alasan Megan meninggalkan rumah adalah karena Megan iri dengan Safa karena Safa menempati kamar utama.

Keenan mencoba tak perduli namun hatinya seakan memaksa mencari tau dimana Megan. Namun ia tak tau harus bertanya pada siapa karena ia benar-benar menjauhi keluarganya. Apa aku merasa bersalah sekarang? Batinnya.

Sedangkan dirumah sakit, Megan harus menerima kabar kesedihan lagi setelah ia cukup gembira mengingat berkas perkara Safa sudah Al laporkan ke polisi.

Setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut, dokter mengatakan Jika kecil kemungkinan Megan akan mengalami susah hamil. Akan membutuhkan waktu cukup lama untuk Megan bisa hamil lagi mengingat rahimnya belum sembuh total.

Namun Keluarga, sahabat nya tetap memberikan semangat untuk Megan begitu pula dengan David.

Sesuai janji, setelah 5 hari dirawat, Megan diperbolehkan untuk pulang dan David pun sudah menyiapkan tiket paspor dan segala hal mengenai keberangkatan mereka ke Indonesia. Megan mengira David hanya merayu nya dan melupakan janjinya. Namun nyatanya David benar akan mengajaknya ke Indonesia.

Sebelum berangkat ke Indonesia malam nanti, setelah keluar dari rumah sakit ini Megan akan mengunjungi makam anaknya. David akan mengantarkan asal Megan berjanji untuk tidak menangis nantinya.

Megan menyetujui meskipun Ia tak bisa menjamim jika ia tidak akan menangis.

"Nama yang indah. Siapa yang memberi nama ini?" Ucap Megan mengusap pusara sang anak. Matanya sudah berkaca dan air matanya sudah siap untuk menangis.

"Papa kamu dan Al yang memberi nama" jawab David.

"Siapa yang mengunjungi makam anakku? Aku rasa ini bunga-bunga baru bukan?" Tanya Megan penasaran. Pasalnya, dimakam itu terdapat bunga mawar yang masih segar dan pastilah baru saja ada yang mengunjungi kesana.

"Eumm, sepertinya keluarga Keenan. Tadi aku nggak sengaja dengar mama kamu telpon sama Nila" ucap David yang sebenarnya susah untuk mengatakan itu. Megan hanya mengangguk. Setidaknya ia sedikit bisa menghindar dari keluarga Keenan.

Megan memejamkan matanya. Ia berdoa sekaligus mengucapkan kata-kata sayang untuk anaknnya. Benar ucapannya jika ia tidak bisa berjanji untuk tidak menangis karena David pun yang mendengar ikut meneteskan air matanya.

David memeluk Megan dan mengusap punggung wanita itu lembut "Ayo pulang. Kamu harus istirahat. Nanti malam kan kita mau ke Indonesia" ucap David mencoba menghibur.

Megan tersenyum kemudian mengangguk. Megan mengecup pusara itu kemudian meninggalkannya dengan langkah berat.

------

Safa dan Keenan menyantap sarapan pagi mereka dengan diam. Biasanya Safa sering berisik membicarakan harga tas dan baju yang sama sekali tidak menarik untuk Keenan namun pagi ini wanita itu terlihat hanya diam dengan wajah pucatnya.

Tak berapa lama, terdengar suara bisik mobil berdatangan dari arah luar. Keenan yang penasaran langsung menghentikan kegiatan makannya dan langsung keluar saat pintu mulai terketuk.

Keenan mengernyit begitu mendapati polisi berseragam menyerbu rumahnya pagi-pagi sekali.

'Kayaknya gue nggak korupsi deh' batinnya.

"Dari pihak kepolisian Los Angeles" ucap pria berkulit hitam didepan Keenan dengan memperlihatkan sebuah tanda pengenal.

"Ya. Ada yang bisa saya bantu?"

The DifferenceWhere stories live. Discover now