2.8

3.8K 238 6
                                    

Happy Reading!

Disuatu tempat....

Karim memperhatikan Safa yang tengah sibuk mengecat kukunya. Beberapa hari ini ia marah dengan istrinya itu karena Safa tidak berhasil mengerjakan misinya mendapat tanda tangan dan kerjasama dari perusahaan Keenan.

Karim semakin kesal begitu mengetahui Safa malah memilih menikmati uang Keenan dan terus meminta uang kepadanya untuk berbelanja.

Kini perusahaannya diambang kebangkrutan. Beberapa karyawannya ia berhentikan untuk bekerja.

"Kau kenapa sayang? Sudah ku bilang bukan jika Keenan berjanji padaku untuk membantu perusahaan kita. Lagipula aku belum puas menikmati uang Keenan." Ucap Safa sambil meniup kukunya yang baru saja dicat.

"Kau benar-benar wanita bodoh Safa! Kita tidak punya apa-apa lagi sekarang. Uang tabunganku saja masih tersisa hanya untuk makan kita sebulan lagi. Itu juga jika kau tidak menghabiskannya untuk membeli kutek sialan itu!"

Ucapan Karim membuat Safa naik pitam "Lalu aku harus apa?! Sekarang aku semakin susah mendekati Keenan karena dia sudah memiliki jalang yang mengikuti dia kemanapun! Aku juga sangat kesal dengan sekretarisnya yang juga seperti jalang itu! Dia menghinaku Karim! Aku malu!!" Ucap Safa sedikit berteriak.

"Kalo begitu kita harus mencari cara lain. Cara kotorpun itu harus kita lakukan" ucap Karim menyeringai.

"Apapun itu aku akan selalu dibelakangmu, aku akan selalu mendukungmu sayang"  ucap Safa lalu  memeluk Karim dari belakang.

*****

"Hollaa Madridd!!!" Teriak Megan begitu ia keluar dari Jet pribadi milik keluarga Keenan.

Setelah 11 perjalanan dari LA menuju Spanyol sampai juga mereka dibandara internasional Madrid yang terletak dipusat kota Madrid. Megan, Keenan serta Remon dan Nila lalu menuju Catolina Gran Via hotel untuk penginapan mereka beberapa hari disana sebelum mereka terbang ke Ibiza.

Mereka berempat tak membawa koper banyak. Hanya ada dua koper yang mereka gunakan untuk membawa baju yang mereka jadikan satu.

Malam harinya, mereka pergi bersama ke kelab malam. Megan memesan banyak minuman begitu juga dengan Nila. Entah mengapa para wanita itu lebih terlihat liar dan juga agresif hari ini. Terpaksa para pria Keenan dan juga Remon hanya meminum sedikit untuk menjaga para wanitanya. Terlebih lagi Remon yang harus menjaga istrinya dari pandangan mata pria haus saat melihat tubuh sexy dan berisi Nila dibagian tertentu itu.

"Gue nggak tahan lagi. Gue mau bawa bini gue pulang. Lo mau bareng sekarang atau ntar?" Tanya Remon yang dengan kesusahan memapah Nila yang sudah mabuk.

Keenan menatap kearah Megan, gadis itu masih menari didepannya dengan irama musik disko yang membuat kesan Sexy sendiri.

"Gue juga balik sekarang deh" Keenan beranjak dari kursi mengambil tas milik Megan lalu kemudian menarik Megan keluar dari klub bersama Remon lalu menaiki taksi yang berbeda.

"Yankk panass..." ucap Megan yang juga masih mabuk. Megan mengibas-ibaskan tangannya. Keenan meminta  supir taksi untuk menambah suhu AC menjadi lebih dingin "Panass" ucap Megan.

"Astagaa ini udah dingin banget yaank" ucap Keenan heran. Megan tak mendengarkan ucapannya. Megan hendak membuka baju yang ia pakai membuat Keenan panik. Dengan cepat ia menahan Megan "Bentar lagi kita sampai. Aku nyesel bawa kamu ke club"

Setibanya dihotel, Keenan cepat-cepat membawa Megan kedalam kamar mereka. Keenan susah payah menahan miliknya begitu melihat belahan dada Megan yang tepat didepannya. Saat melewati kamar Remon, Keenan sudah mendengar desahan dari kamar Remon membuat sesuatu dibawahnya semakin menegang "Setan Remon langsung tancep gas aja!!" Gerutu Keenan kesal.

Keenan membawa Megan hingga kedalam kamar. Ia menidurkan Megan diatas kasur dan saat itu juga, Megan langsung membuka semua pakaiannya hingga tak menyisahkan sehelai benang pun.

Keenan menelan ludahnya susah payah. Keenan cepat-cepat masuk kedalam kamar mandi dan memuaskan sendiri juniornya dengan tangannya "Aarrghh ahhss Megann ohhh kauuu ahhh" desah Keenan sambil terus memainkan Miliknya sambil memejamkan matanya membayangkan tubuh Telanjang Megan yang baru dilihatnya.

30 menit kemudian, Keenan selesai mengurus miliknya lalu segera keluar dari dalam kamar mandi. Keenan melihat Megan sudah terlelap meringkuk diatas kasur. Perlahan, Keenan mendekat menutup matanya lalu menyelimuti tubuh Megan.

"Good night sayang" ucap Keenan lalu mencium kening Megan.

Dalam diri Keenan ingin sekali rasanya merasakan kenikmatan tubuh Megan namun ia belum berani dan mencari waktu yang tepat.

------

Megan mengerjapkan matanya menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk melalui celah jendela yang seakan mengetuk kelopak matanya untuk terbuka.

Megan menguap lebar, namun tiba-tiba ia merasa yang aneh dengan dirinya. Matanya membulat seakan hendak keluar dari sarangnya begitu melihat kebawah lebih tepatnya kearah badannya. Megan mengintip kedalam selimut dan ia benar-benar terkejut untuk kesekian kali begitu melihat tubuhnya yang ternyata terlanjang.

'Apa yang terjadi semalem? Apa gue udah nggak perawan lagi?' Batinnya.

Megan masih bingung dengan apa yang terjadi padanya. Ia mencoba mengingat namun malah membuat kepalanya sakit "Dimana Keenan?" Menatap sekitar kamar. Matanya menangkap seseorang yang tertidur tengkurap diatas Sofa.

Megan berdiri memakai piyama tidurnya. Saat itu juga ia teringat jika ia semalam mabuk. Megan pasrah dengan apapun yang terjadi semalam asalkan bersama Keenan, Megan bisa menerimanya.

Megan tersenyum menghampiri Keenan. "Keenn" ucap Megan sambil mengusap punggung Keenan lembut.

Keenan perlahan mulai bergerak lalu membalikkan tubuhnya "Hai" ucap Keenan dengan suara serak.

"Kenapa tidur disofa sih nanti kepala kamu pegel loh" Megan duduk mendekat lalu menyandarkan kepala Keenan dipundaknya.

Keenan memeluk Megan manja. Ia menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Megan. Megan mengusap rambut Keenan lembut. Ia merasakan sesuatu yang geli dan menggelitik begitu bibir Keenan menyentuh kulitnya. Meskipun hal itu sudah biasa dan beberapa kali mereka lakukan namun kali ini sensasinya berbeda.

"Kamu mandi dulu sana" ucap Keenan begitu melepas pelukannya. Megan mengangguk mencium bibir Keenan sekilas kemudian berlalu memasuki kamar Mandi.

Setelahnya, Keenan Megan juga Remon dan Nila memutuskan untuk sarapan pagi sebelum mereka akan berkeliling kota Madrid seharian ini.

Tobe continued...

Dikit yaa? Tenang aja aku akan update lagi :D part berikutnya seperrtinya akan panas :v ditunggu ya!
vommentsnya jangan lupa♥

The DifferenceWhere stories live. Discover now