3.4

3.5K 221 11
                                    

Happy Reading!

Sedangkan yang sebenarnya terjadi di New York adalah..

Megan merenggangkan tubuhnya kelelahan. Ia pun segera kembali ke apartemen yang sudah disiapkan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Ia merindukan Keenan betul. Namun sekarang masih jam kerja dan Megan tak ingin mengganggunya. Lagi pula jam antara LA dan New York berbeda 3jam.

Megan merasa 2x lebih lelah dari biasanya. Setibanya diapartemen ia pun segera melucuti pakaiannya karena merasa terbebani dengan pakaian-pakaian tebal itu.

Tiba-tiba, matanya melihat kearah kaca besar dikamarnya. Megan mendekat menatap dirinya dari atas hingga bawah lalu pandangannya tertuju pada perutnya. Megan menyampingkan tubuhnya dan kembali menatap perutnya "Perut gue? Kok besar? Apa gue...?"

"Kamu hamil" ucap Hana yang sejak tadi melihat gerak-gerik Megan.

"Nggak. Nggak mungkin" Megan menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Aku melihat perubahanmu akhir-akhir ini Megan. Kau memang sudah diet dan menjaga pola makanmu tapi perutmu tetap saja besar" jelas Hana.

"Jika aku memang hamil aku bahagia Han. Tapi jika tidak juga tidak apa-apa" Megan sediikit tersenyum diikuti Hana.

"Anak siapa itu?" Goda Hana mengedipkan sebelah matanya.

"Anak siapa lagi kalo bukan anak Keenan. Kau pikir aku tidur dengan berapa banyak pria Han?" Jawab Megan kesal.

"Haha aku hanya bercanda. Ya, aku tau itu. Selamat kau akan menjadi ibu. Ibu muda bukan?" Hana mengedipkan sebelah matanya.

Megan tertawa. Ia cepat-cepat meraih ponselnya untuk memberitahu kabar bahagia itu namun niatnya ia urungkan. Ia akan mengatakannya langsung dan memberi Keenan kejutan 'Dia pasti senang' batinnya.

Akhirnya saat itu juga, Megan mengajak Hana untuk mengantarnya ke dokter kandungan. Namun sayang, mereka datang terlambat karena dokter kandungan itu baru saja pergi.

Keesokan harinya Megan kembali menjalani pemotretan yang untung saja hanya sebentar dan dilakukan ketika petang hari. Sembari menunggu Hana, Megan memainkan ponselnya. Dan ia pun mendapat telpon dari nomor yang tak ia kenal.

"Hallo?"

"Meg? Ini gue Jonas"

"Hey kak gue kira siapa! Nomor lo ganti"

"Hehe iya nih. Lo lagi di New York ya? Ke rumah gue dong!"

"Aduh kak gimana ya.. Nanti deh kalo ada waktu"

"Sekarang gimana? Lo ada waktu? Gimana kalo kita jalan-jalan?"

"Oke sekarang gue bisa"

"Gue jemput lo sekarang ya. Kirim alamat lo"

"Oke" Megan sedikit menyunggingkan senyumannya. Setidaknya ia tak merasa kesepian sekarang.

Megan pun mengatakan pada Hana untuk kembali ke apartemen mereka dahulu karena ia akan menunggu Jonas. Hana pun memperingati Megan agar tidak pulang larut dan juga untuk tidak minum alkohol.

Tak lama kemudian, Jonas datang dan ia langsung bertemu dengan Megan. Sebelum mengajak Megan jalan, Jonas mengajak Megan untuk makan malam terlebih dahulu. Mereka saling mengobrol bercanda dan tak tertawa sampai mereka tak menyadari jika seseorang mengintai dan memotret kebersamaan mereka.

"Kita mau kemana kak?" Tanya Megan begitu mereka berada didalam mobil.

"Gue kenalin sama pacar gue mau?" Ucap Jonas.

The DifferenceWhere stories live. Discover now