1.9

3.5K 270 7
                                    

Happy Reading!

"Aku mau kita putus!"

"Pu-tus? Tapi..."

"Kamu selalu nggak ada waktu buat aku Fa! Kamu selalu ngilang entah kemana nggak kasih kabar ke aku, kalo malem kamu nggak pernah hubungin aku nggak pernah bisa diajak ketemu. Aku minta kamu keluar sekarang! Aku mau istirahat"

Safa tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dengan terpaksa ia meninggalkan apartemen Keenan. Tak lupa ia menghubungi seseorang yang tak lain adalah suaminya "Karim, kita ada masalah"

-------

Megan dan Al sedang asik merias pohon natal. Tak lupa mereka saling membeli kado untuk melengkapi perayaan hari natal.

Ah! Kemarin, Andreas menelponnya untuk merayakan natal di Chicago. Bahkan, Andreas sudah membelikan tiket untuk kedua anaknya itu agar mereka tak menolak kesana

Jadilah hari ini setelah menyelesaikan merias pohon dan membersihkan apartemen, Megan dan Al akan berangkat ke Chicago pada sore harinya.

"Bagaiman dengan Keenan Meg,?" Tanya Al sembari memasang riasan di dinding.

"Aku masih ingin membuat dia mengejarku kak"

"Bagaimana kalo dia tidak mengejarmu?"

"Aku sudah menyiapkan rencana lain sekarang. Tunggu saja." Megan mengedipkan sebelah matanya. Al menggelengkan kepalanya. Ia tak mempermasalahkan Megan dekat dengan lelaki manapun asalkan lelaki itu jelas asal usulnya dan bertanggung jawab. Untuk masalahnya dengan Keenan, Al sudah tak mempermasalahkan itu.

"Hhmm.. Aku sangat rindu dengan Eric" Al menghempaskan tubuhnya ke Sofa. Ia mengambil ponselnya dan memandang foto Eric disana.

"Bawa dia bersama kita saja kak" ucap Megan semangat.

"Dia sedang diajak mamanya berlibur ke Spanyol" Al menunduk sedih. Megan menepuk punggung kakaknya lembut lalu mengusapnya.

"Yang penting sekarang kita masih bisa kumpul bersama mama papa" ucap Megan. Al mengangguk dan mereka melanjutkan menghias pohon natal.

Sore harinya, Megan dan Al berangkat bersama menuju Chicago.

******

Keluarga Megan sudah berkumpul bersama sekarang. Malam ini mereka hanya merayakan barbekyu bakar-bakar daging bersama sembari menunggu jam 12.

Waktu terus berputar hingga jam menunjukan diangka 12 "Merry Christmas!!" Teriak Andreas bahagia. Ia memeluk Donita lalu memberinya ciuman. Mereka saling berpelukan bergantian dan selanjutnya berdoa bersama. Megan dan keluarga saling bertukar kado dan mereka langsung membukanya saat itu juga.

Sedangkan ditempat lain Keenan mengemudikan mobilnya menuju rumah Remon. Sebelumnya ia akan mampir ke apartemen Megan untuk memberikan kado natal untuknya, diperjalan tadi ia juga menyempatkan diri membeli bunga.

'Semoga Lo suka. Ini sekaligus sebagai permintaan maaf gue'  batin Keenan.

Saat Keenan tiba disana, Keenan melihat Jenni yang baru keluar dari apartemen Megan. Dengan cepat Keenan menghampiri Jenni.

"Megannya ada Jenn?" Tanya Keenan langsung. Jenni menatap Keenan dari atas hingga bawah.

"Megan nggak ada. Dia ke Chicago sama kak Al. Gue aja baru tau" jawab Jenni. Ia masih kesal dengan Keenan.

"Kok lo bisa masuk?"

"Iyalah orang gue tau passcode nya yang baru"

Keenan menggaruk belakang lehernya yang tak gatal "Eum pintunya jangan dikunci dulu ya? Gue mau naruh ini dulu" Keenan menunjukan bucket bunga dan kotak kado dengan pitanya kepada Jenni.

Jenni memutar bola matanya malas "Yasudah sana. Cepet!"

Keenan buru-buru masuk kedalam apartemen Megan. Sudah lama sekali ia tak masuk kesana. Keenan meletakkan kado dan bunganya dibawah pohon natal. Setelah itu ia langsung keluar sebelum mendapat semprotan dari Jenni. Keenan langsung menuju rumah Remon.

Setibanya disana Keenan membantu Nila menyiapkan berbagai makanan sedangkan Remon mengajak kedua anaknya bermain bersama.

"Apa kau menemui Megan hari ini?" Tanya Nila yang sedang memotong cake.

"Belum. Maksudku, dia berada di Chicago sekarang Kak"

"Oh. Kenapa nggak telpon aja?" Kata Nila menyahuti. Keenan menghentikan kegiatannya.

"Hhmm maleslah kak. Dia kan sombong sekarang. Dia terlihat... semakin liarr"

"Tapi kamu suka kan?" Goda Nila. Keenan hanya diam namun bibirnya menyunggingkan senyuman "Yasudah ayok kesana nyusul kakak kamu"

Remon, Nila dan Keenan memakai topi natal bersama sedangkan Lea dan Aaron sudah terlelap dahulu padahal jam baru saja melewati angka 12 malam. Kini tinggalah mereka bertiga yang sibuk membuka kado.

"Oh fuck! Keenan.. Lo?? Gila yaa?!" Pekik Remon setelah ia membuka kado dari Keenan. Ia merentangkan celana dalam itu didepan muka yang membuat Keenan dan Nila tertawa terbahak

"Ihh lucu yank! Nanti dipake yaa" pinta Nila dengan nada yang ia buat manja.

"Nggak! Nggak mau!"

"Yank, Pleasee" ucap Nila dengan memasang puppy eyes.

"Kamu suka?" Tanya Remon yang dapat anggukan cepat dari Nila "Yaudah aku pake"

Keenan menggelengkan kepalanya ia merasa sangat iri dengan keromantisan Remon dan Nila. Ah andai saja ia mempunyai keluarga seperti itu. Mengingat umurnya yang sudah hampir kepala 3, Keenan berharap untuk tidak bertele-tele menghabiskan waktu hanya untuk pacaran. Ia ingin segera menikah.

'Siapa yang harus aku nikahi? Apakah Safa?' Batin Keenan.

Keenan mengambil ponselnya, ia membaca beberapa pesan yang dikirim Safa yang meminta maaf padanya. Keenan ingin membalas pesan itu namun jarinya seakan tak bergerak menyentuh huruf demi huruf.

Keenan kembali menatap ponselnya yang hampa tak bersuara. Percuma saja ia membeli ponsel keluaran terbaru, ada yang menghubunginya saja tidak ada.

Tingg!!!

Ponsel Keenan bergetar lagi. Kali ini bukan pesan dari operator maupun rekan bisnisnya melainkan dari..

From : Megan.

Lo nggak ngucapin Merry Xmas buat gue? :) Keen, maafin gue kalo beberapa hari ini gue ganggu lo. Dan mulai sekarang gue janji nggak akan ganggu lo  lagi :) xx

Keenan membaca pesan dari Megan dengan kebingungan. Beberapa hari lalu gadis itu seakan mengejar dirinya namun kali ini ia berkata tidak akan lagi ganggu dia? Apa maksudnya? Dengan cepat, Keenan menekan tombol panggilan kepada Megan, tapi sampai beberapa kali ia menelpon Megan tak juga menjawab telponnya. Keenan mengirim Megan Pesan memintanya untuk cepat pulang ke LA.

TBC
Haai part ini dikit yaa? Tapi insyaallah aku update lagi hari ini kok :D
Vommentsnya dongggggg:")

The DifferenceWhere stories live. Discover now