4.1

3.2K 230 20
                                    

Happy Reading!

Keenan POV

Ku tatap sepenjuru kamarku yang kini berubah menjadi warna pink. Ini gila karena aku benar-benar tidak menyukai warna pink.

Ini semua karena Safa. Safa yang mengganti seluruh isi didalam kamarku yang tadinya kebanyakan berwarna putih sekarang menjadi berwarna pink.

Aku sendiri tak tau kenapa aku tidak bisa melarang ataupun menolak. Aku hanya bisa diam karena aku bingung harus berbuat apa.

Saat aku keluar dari kamar, aku melihat wanita itu yang tengah sibuk menyiapkan makan malam.

Perasaan marah, kecewa dan rindu muncul begitu saja. Aku merindukan wanita itu tapi aku sungguh kecewa begitu dia kepergok berselingkuh dibelangku terlebih lagi dia mengandung anak dari pria lain yang padahal aku sangat mengharapkan anak darinya.

Aku tidak tau kenapa tapi kini semua orang seakan menyudutkanku. Keluarga, dan sahabat semua seakan menyalahkanku atas pertengkaranku dengan Megan.

Sekarang hanya ada Safa yang menemaniku, mendengar semua keluh kesahku karena beban yang aku pikul serta pekerjaanku yang begitu membuat kepalaku sakit.

Aku tidak tau kenapa Safa tiba-tiba berkata kepada Megan jika kami sudah berpacaran dan hampir menikah. Mungkin, itu salah satu cara Safa untuk membuatnya keluar dari rumahku?

Ya, aku sudah memutuskan hubunganku dengan Megan tapi dia tetap saja tinggal dirumahku dan tidak ingin pergi. Apa sebenarnya yang ia mau?

Jujur saja hatiku seakan mendapat seribu panah saat melihatnya menangis. Ingin sekali aku menghapus air matanya dan mencium keningnya menenangkan dirinya. Aku sangat merindukannya. Tapi sekali lagi, aku begitu kecewa dengannya.

Author POV

Megan menyiapkan makan malam diatas meja dan tak berapa lama kemudian, Keenan dan Safa turun bersama dengan bergandengan tangan.

Megan membuang mukanya berusaha untuk tetap tenang dan berfikir itu adalah salah satu trik dari Safa.

Keenan duduk diujung meja sedangkan Megan duduk disampingnya berhadapan dengan Safa.

Tak lama kemudian Safa dan Megan sama-sama mengambilkan nasi untuk Keenan lalu menyodorkannya pada Keenan. Keenan menatap kedua wanita itu dengan tatapan mata bingung. Ia menghela nafasnya dan akhirnya tidak menerima makanan dari keduanya.

Setelah menyelesaikan menyantap makanannya, Keenan langsung menuju ke kamarnya disusul oleh Safa. Megan berkali-kali memanggil Keenan namun Keenan tetap diam bahkan menoleh pun tidak.

Megan langsung memasuki kamar lain yang berada dilantai bawah yang akan menjadi kamarnya untuk beberapa hari kedepan.

Didalam kamar, Safa mengajak Keenan untuk ke balkon. Ternyata dibalkon itu sudah terdapat dua gelas beserta dua botol anggur yang berjenis mahal.

"Siapa yang membeli itu?" Tanya Keenan namun tangannya berada didalam saku.

"Aku. Kita bersenang-senang malam ini sayang" ucap Safa memeluk leher Keenan.

Keenan melepas tangan Safa. Ia berbalik namun Safa langsung memeluknya dari belakang "Temani aku Keenn. Kumohon" ucap Safa memohon.

"Baiklah"

Safa menuang minuman dan bercerita banyak pada Keenan. Keenan hanya menanggapinya dengan singkat karena ia tak terlalu semangat dengan pembicaraan Safa.

Tak berapa lama kemudian Safa sudah setengah mabuk. Ia terkapar membuat Keenan mau tak mau memapahnya hingga masuk kedalam dan menidurkannya dikasur.

The DifferenceWhere stories live. Discover now