3.3

3.5K 234 12
                                    

Happy Reading! Maaf ya kalo ada beberapa yang typo 😔 harap maklum karena author juga ngetiknya sambil merem-melek 😜*eh ngantuk maksudnya hehee lovya! ♥ 😍

"Safa..." ucap Keenan dengan terkejut. Matanya menatap penampilan Safa dari atas hingga bawah.

Safa tersenyum semanis mungkin. Ia berjalan mendekat "Bolehh.. Aku duduk?" Tanya Safa. Keenan masih tak melepaskan pandangannya dari penampilan Safa.

"Eh? Boleh silahkan" ucap Keenan berusaha tenang "Apa yang membawamu kesini?"

"Ini" Safa meletakkan sebuah map berisi proposal perusahaannya diatas meja lalu menggesernya hingga didepan Keenan "Kau sudah berjanji untuk membantuku bukan? Ini semua data tentang perusahaanku"

"Oke" Keenan mengambil map itu lalu membacanya sedikit demi sedikit "Aku akan mengeceknya dulu. Kalo aku menerimanya, aku akan menghubungimu jadi kau tidak perlu repot-repot datang kesini"

Safa menghela nafas sabar. Namun masih berusaha tersenyum semanis mungkin untuk menggoda Keenan. Keenan merasa risih. Ia pun meletakkan map itu lalu menatap Safa tajam "Kenapa penampilanmu berubah?" Tanya Keenan langsung.

Safa mengernyit "Kenapa? Bukankah kau senang dengan wanita penampilan seperti ini? Sekarang aku sudah seperti kekasihmu itu bukan?" Safa mencoba meraih tangan Keenan namun dengan cepat Keenan menarik tangannya.

Keenan merasa aneh. Ia lalu berdiri dari kursinya "Baiklah. Hanya itu yang kita bicarakan bukan? Sekarang kau boleh pergi dari kantorku" ucap Keenan sambil menunjuk arah pintu dengan gerakan matanya.

Safa memutar bola matanya. Ia mendekat pada Keenan namun Keenan memundurkan tubuhnya. Safa terkekeh pelan "Kenapa kau takut denganku? Tenang saja aku tidak akan berbuat macam-macam karena aku yang akan buat kamu sendiri bertekuk lutut padaku" Safa tersenyum miring lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja Keenan.

Entah mengapa Keenan merasa merinding mendengar ucapan Safa baru saja. Keenan tak terlalu memikirkan ucapan Safa dan memilih untuk pulang.

------

Malam harinya, Megan dan Keenan datang ke acara makan malam keluarga sesuai undangan Nila.

Semua yang hadir disana memakai pakaian rapi dan cantik meskipun hanya beberapa orang saja. Keenan memakai pakaian yang sama dengan Megan mereka berdua tampak serasi.

Semua orang disana menikmati makanan dipiring mereka masing-masing. Begitu acara selesai mereka saling mengobrol satu sama lain sampai akhirnya sapaan Nila membuat semua yang disana menatap kearah wanita cantik itu.

"Okee semua aku mau menyampaikan kabar gembira" ucap Nila sambil berdiri dan tersenyum lebar penuh semangat. Remon yang tak tau rencana istrinya itu pun hanya menatap wanita itu penuh tanda tanya.

"Keluarga kita.. Akan bertambah lagi!" Ucap Nila semangat. Semua yang disana masih menatapnya penuh tanda tanya terutama Remon. Nila memutar bola matanya. Merasa tak ada yang menanggapi "I'm pregnant!" Ucap Nila malas.

"Sayang kamu serius?" Remon terkejut dan langsung berdiri dari duduknya. Ia memeluk pinggang Nila dan Nila menganggukan kepalanya "Oh god thanks you so muchh!!" Ucap Remon memeluk Nila erat. Ia mengecupi bibir Nila berkali-kali.

Orang tua Remon dan Nila tersenyum bahagia. Mereka ikut senang dengan berita itu.

"Bener aja lansung punya anak lagi. Orang dua-duanya napsuan" ucap Gary memutar bola matanya malas. ABG itu memang tergolong tipe orang yang cuek.

Berbeda dengan Gary, Megan memandang pasangan itu dengan iri. Ia tersenyum tipis dan ikut berbahagia mendengar berita itu. Namun kemudian, Megan menunduk 'Kapan gue bisa seperti mereka? Sedangkan sekarang aja kita masih pacaran' batin Megan sedih.

Keenan yang menyadari perubahan dari kekasihnya itu meraih tangan Megan lalu menggenggamnya erat. Keenan tau Megan iri maka dari itu ia secepatnya akan menemui orang tua Megan untuk melamar kekasihnya itu.

******

Beberapa hari berlalu.

Safa terus gencar mendatangi Keenan dan terus saja berusaha menggoda pria itu. Terlebih lagi, Megan baru saja berangkat ke New York untuk bekerja disana selama beberapa minggu lamanya.

Safa menggunakan kesempatan itu untuk terus bisa menempel Keenan meskipun ia harus melalui cacian dari Ariana yang seperti security didepan ruang kerja Keenan.

Mencari cara lain, akhirnya hari ini Safa mengajak Keenan untuk bertemu diluar kantor. Keenan sebenarnya malas untuk keluar kantor namun Safa terus menelponnya.

*

"Bagaimana rencanamu disana?" Ucap Seorang wanita yang duduk saambil mengaduk kopinya.

"Sepertinya aku sedikit mendapat kemudahan. Baru saja aku melihat wanita itu keluar dari hotel dan mereka terlihat bahagia. Aku sudah memotret mereka dan akan segera mengirimnya padamu"

"Benarkah? Itu berita sangat bagus sayang" wanita itu tertawa sampai akhirnya tawanya terhenti karena orang yang ditunggunya terlihat sudah memasuki restoran "Sudah dulu ya. Nanti aku telpon lagi. Bye. I Love you"

*

Keenan turun dari mobilnya kemudian memasuki restoran yang Safa maksud. Matanya memandang ke semua penjuru mencari Safa. Safa terlihat melambaikan tangan padanya dan ia pun segera menghampirinya.

"Silahkan duduk Keen" ucap Safa dengan senyuman manisnya. Keenan menarik kursinya lalu duduk disana. Ia meraih buku menu yang disodorkan pelayan, ia hanya memesan kopi dan kue.

"Ada apa? Kenapa kau mengajakku kesini?" Tanya Keenan malas.

"Aku hanya merasa kesepian dan tak memiliki teman. Aku hanya punya kamu disini" Safa menunduk sedih.

Keenan menghela nafasnya kasar. Ia tak tau harus berbuat apa disisi lain ia tidak bisa melihat wanita sedih "Sudahlah Safa. Kau bisa kembali ke Turki disana masih ada keluargamu juga teman-temanmu bukan?" Jawab Keenan membuat Safa menatapnya tajam.

"Kau gila?! Disini aku memiliki perusahaan dan...."

"Kau bisa menjualnya" potong Keenan.

"Tidak Keenan! Aku tetap akan mempertahankannya. Lagi pulaa.." Safa meraih tangan Keenan. Ia sedikit berdiri lalu membungkuk kedepan. Keenan memundurkam tubuhnya sebisa mungkin "Aku ingin selalu disampingmu Keenan" ucap Safa tepat didepan wajaj Keenan.

Safa terkekeh pelan, ia duduk kembali "Kau ini kenapa? Kau takut denganku? Kau takut ketahuan pacarmu itu? Bukankah dia berada di New york?" Safa meraih gelas minumannya.

"Kau tidak bisa berdekatan denganku karena aku akan menikahi Megan!" Ucap Keenan tegas dan sedikit kesal.

"Waoww! Benarkah itu? Bukankah kalian berbeda agama?" Ucap Safa yang kini menyangga dagunya dengan tangannya yang ia letakkan diatas meja.

"Aku sudah meminta dia untuk pindah keyakinan seperti denganku dan dia menyetujui nya" Keenan tersenyum miring. Safa membuang mukanya 'Tidak! Aku tidak boleh kalah!' Batinnya.

"Kenapa Keenan? Bukankah aku sekarang sudah berubah? Bukankah aku sudah cantik dan sexy? Kau tidak perlu repot-repot menikahi wanita itu dengan mengubah kepercayaannya. Aku disini Keenan. Aku selalu mencintaimu. Sejak dulu" ucap Safa dengan mata berkaca.

Keenan menghela nafasnya kemudian membuang mukanya. Keenan melihat jam tangannya kemudian berdiri "Baiklah aku akan kembali ke kantor"

"Tunggu Keenan" Safa menarik lengan Keenan "Antar aku pulang" Keenan mengangguk. Safa tersenyum kemenangan dan menggandeng tangan Keenan. Keenan tak memperdulikan Safa dan memilih untuk cepat-cepat menyingkirkan wanita itu.

Sedangkan yang sebenarnya terjadi di New York adalah..

To be continued...
Gantung? 😜 sengaja wekk 😝 yang sebenarnya Megan lakukan dihotel itu akan aku ceritain di part berikutnya ya! Jangan pikir aneh2 tentang Megan kasian dia 😞 terussss... apa Keenan akan selingkuh? 😂 ditunggu yaa!
Vommentsnya jangan lupa♥ makin banyak makin cepet 😂

The DifferenceWhere stories live. Discover now