4.2

3.2K 249 18
                                    

Happy Reading!

Satu minggu berlalu...

Megan telah berhasil menenangkan hatinya saat Safa memanas-manasinya dengan bergelayut manja dengan Keenan. Selama Megan tak melihatnya langsung, Megan tak akan percaya dengan apa yang dipamerkan oleh Safa tentang kehebatan Keenan diatas ranjang.

Megan benar-benar muak dan ingin sekali membongkar kebusukan Safa. Namun ia masih mengumpulkan bukti dan waktu yang tepat.

Dan akhir-akhir ini, David semakin gencar mendekati Megan. Bahkan ia sudah berani datang ke mansion Keenan dan tak perduli dengan sindiran Safa yang sering memergokinya dengan Megan. Megan pun merasa tenang jika dengan David.

David hanya ingin membantu Megan, menjaga dan juga membahagiakan Megan.

------

Remon menatap berkas-berkas yang diberikan Ariana. Lagi dan lagi semua data disana mengalami kesalahan yang harus ia benarkan total.

Siapa lagi yang melakukan itu jika bukan Keenan?

Remon menutup berkas itu dan memijat pelipisnya. Akhir-akhir ini ia sering melihat saudara tirinya selalu bengong dan tidak fokus dalam bekerja maupun rapat. Sampai-sampai ia harus mengulang pekerjaannya beberapa kali.

Tapi kali ini ia tidak bisa. Ia tidak bisa membiarkan Keenan terus dengan kebodohannya yang seakan seperti mayat hidup itu.

Remon akhirnya turun satu lantai di lantai bawahnya.

Remon mendatangi ruang Keenan dengan sedikit emosi. Ia membuka pintu begitu saja tanpa mengetuknya dahulu. Seperti yang Remon lihat, Keenan menyangga kepalanya dengan menatap kosong didepannya.

Remon menghela nafas berusaha sabar. Ia pun mendekati Keenan.

"Keen, gue mau bicara serius sama lo" ucap Remon yang kini duduk di kursi didepan Keenan.

"Hmm?" Keenan hanya berdehem.

"Lo nggak bisa kayak gini! Jangan bawa masalah lo dalam pekerjaan di kantor! Semua pekerjaan lo akhir-akhir ini buruk! Sangat buruk! Gue sampe harus membenahi pekerjaan yang harusnya milik lo dan menyita waktu gue membuat beberapa pekerjaan gue yang lain terbengkalai! Lo tau? Lo jadi pembicaraan para karyawan dan klien kita karena lo terus saja bengong saat sedang rapat!" Jelas Remon sedikit emosi.

Keenan menatap Remon datar. Ia menggebrak mejanya dan cukup membuat Remon terkejut.

"Lalu apa mau lo sekarang? Lo mau pecat gue? Oke! Gue berhenti sekarang tanpa lo harus mecat gue!! Gue sudah berusaha kerja total tapi tetep aja semua orang nyalahin gue! Gue berhenti!" Keenan melepas jas dan dasinya begitu saja dan langsung melesat meninggalkan ruang kerjanya, meninggalkan Remon yang masih bengong karena terkejutannya.

"Apa dia sedang datang bulan?" Ucap Remon dan langsung menggelengkan kepalanya.

------

Keenan kembali kerumahnya, ia tidak tau harus kemana lagi karena ia butuh menenangkan diri.

Keenan membuka pintu kamarnya begitu saja dan yang dilihatnya pertama kali Safa sedang mengecat kuku dikakinya dengan ponsel yang ia himpit seakan sedang bertelfon. Safa begitu terkejut melihat kedatangan Keenan "Keen?" Safa buru-buru menutup ponselnya.

Keenan tak perduli, ia melangkah ke lemari kecil yang berada dikamarnya lalu mengambil anggur yang tadi malam sempat ia tolak. Keenan kembali melangkah keluar menuju taman belakang rumahnya.

Keenan memandangi kolam renang yang berwarna biru didepannya, sesekali ia menengguk minumannya lansung dari botolnya.

"Sayang kenapa?" Ucap Safa yang tiba-tiba memeluknya dari belakang "Kok udah pulang kerja aja?"

The DifferenceWhere stories live. Discover now