1st

7.2K 688 151
                                    

Enjoy the story
.

.

.

\{'¤'}/

.

.

Hujan semakin lebat mengguyur kota Seoul.

Membuat malam ini dipenuhi rasa dingin yang menusuk hingga ketulang. Tapi itu tak berlaku untuk namja berhoodie hitam yang sedang menyandarkan punggungnya di tembok.

Matanya mengawasi gerak-gerik namja berjas hitam di depan sana. Yang terseok-seok di gang sempit dan minim penerangan.

Namja berjas berjalan dengan kaki yang melangkah tak tentu. Tubuhnya menggigil. Tapi alkohol yang diminumnya cukup untuk tubuhnya mati rasa dari rasa dingin yang menggerayangi.

.

.

.

Brukkk

Tubuh namja berjas tadi menabrak orang yang berjalan berlawanan arah darinya.

Namja itu hanya berlalu. Tak berniat untuk menghentikan langkahnya hanya untuk sekedar menunduk karena dirinya menabrak orang lain.

Yang ditabrak pun geram karena tak mendapatkan permintaan maaf. Terlalu sombongkah?

"Hei. Kau tak punya mata?!" Namja yang ditabrak meraih jas namja tadi. Membalikkan badannya paksa.

Yang ditarik pun tak berniat melawan. Fisiknya terlalu lemah. Hatinya terlalu lelah. Dihempaskannya pegangan tangan di jasnya dan berlalu.

Namja yang dihempaskan tangannya meledakkan emosinya.

"Hei. Kau tuli, HAH?!!" Di tariknya lagi namja berjas yang menabraknya dan dihantam wajah pucat itu dengan genggaman tangannya.

Yang di pukul pun terhuyung ke belakang. Tak berniat membalas. Dirinya malah mengharapkan lebih. Kalau bisa bunuh dirinya sekalian.

"Jangan sombong kau!!!" Dilayangkannya pukulan demi pukulan di wajah namja berjas tadi. Suara debuman dan erangan terdengar lirih. Tapi tidak ada yang peduli, karena jarang orang yang memilih melalui gang-gang yang konon menjadi sarangnya berandal. Dia memilih jalan ini ada alasannya.

Namja berjas sudah tergeletak ditanah dengan sang pelaku pemukulan menduduki dirinya sembari melayangkan tinju terus menerus. Pelipisnya sobek, sudut bibirnya berdarah, dan memar kemerahan mulai menampakkan diri. 

Cairan merah kental keluar dari luka sobekan itu. Bercampur dengan air hujan yang masih saja berjatuhan.

Di pukulan selanjutnya. Lengan berandalan itu tertahan oleh tangan orang lain. Membuat tangannya menggantung di udara. Sang pelaku pemukulan semakin kesal. Mengalihkan pandangan kearah orang yang mengentikan aktifitasnya.

"Siapa kau?! Beraninya ikut campur!" Bentaknya.

"Berhenti." Satu kata. Diucapkan dengan nada dingin yang mutlak. Ditambah kuncian mata yang membuat siapapun bergetar ketakutan. Tak terkecuali namja tadi. Dirinya merasakan bulu kuduknya meremang seketika.

"A-apa ma-maksudmu!?" Jawabnya terbata tapi masih menjunjung egonya dengan meninggikan suara. Dirinya sungguh ketakutan melihat namja dengan hoodie hitam dan masker menatapnya tajam.

Genggaman tangannya mengeras. Dia memejamkan matanya sekejap untuk sekedar menurunkan emosinya.

"Lepaskan tangan kotormu dari Taehyung." Ulangi namja berhoodie hitam tadi sembari membuka matanya, menampakkan netra hitam kelam.

[Hiatus]Cant Feel Anything |VK|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang