31st

4K 294 50
                                    

Enjoy the story
.

.

.

\{'¤'}/

.

Jimin fokus mengendarai helikopter yang tadi ia bawa. Seenaknya dia daratkan di tanah lapang sebelum gudang dengan jarak yang sedikit jauh. Luhan sudah ada di belakang dengan Sehun yang tetap menggenggam tangan Luhan, dibantu Namjoon yang menjaga tandu Luhan agar tak bergerak banyak. Taehyung memilih jalur darat bersama Jungkook karena tidak mungkin membawa dua tandu dalam helikopter kecil yang ia pakai. 

Dengan kecepatan dan fokus penuh, Jimin melajukan helikopternya secepat yang ia bisa. Merutuk dalam hati kenapa tadi dia tidak menyerang Kris sehingga Kris tidak mungkin bisa kabur. 

"Apa masih lama?" itu Sehun yang bertanya. Sedari tadi dia menatap muka pucat Luhan yang sudah tak sadarkan diri. Tau bahwa Luhan tidak baik-baik saja.

"Sebentar lagi hyung." 

'ya, sebentar lagi'

.

.

.

"Kau akan selesai Min Yoongi. Rasakan akibat dari kelakuan ayahmu yang sudah berkhianat."

Kris mendekat ke arah telapak tangan Yoongi, mengincar jalur IV yang berada dekat dengan tangan.

Kris memandang lekat wajah Yoongi yang memaksakan mata sipitnya memandang dingin ke arahnya. 

"Dulu aku hampir menjadikanmu anak buahku juga. Menggantikan ayahmu. Tapi aku sudah meminta baik-baik tapi dia memilih berkhianat. Bukan salahku jika kaupun harus mati."

Dengan santai, dia menusukkan ujung jarum itu. Karena dia tau Taeyong berjaga di luar, sehingga jika ada yang masuk dia akan segera tahu. 

"Tidak ada kata-kata terakhir? Baiklah. Hanya tinggal menunggu malaikat kematian menjemputmu."

"Karma pasti berlaku." 

Kris tertawa keras mendengar suara serak dan lirih milik Yoongi. Membuncahkan perasaan tentang melenyapkan seluruh generasi Min hingga ke akarnya karena tindakan pembelotan dari ayah Min Yoongi terhadapnya dulu yang malah membela pihak musuh dan berkhianat bersama ayah Jeon Jungkook.

"Iya, karma pasti berlaku. Karma ayahmu yang tidak tahu diri itu diturunkan padamu. Dan aku hanya mempercepat kematianmu." Suara Kris dalam dengan mata menajam. Mengingat keponakan tersayangnya yang mati mengenaskan di tangan Park Jimin, yang notabene adalah adik tirinya.

"ARGHHHHHHH!!!!!"

Brakk

Dengan tidak elitnya, Kris mundur terkejut setengah mati ketika  terdengar suara jeritan dan   pintu almari pakaian pasien yang cukup besar di ujung kamar rawat Yoongi menjeplak terbuka.

Dia tidak ingat jika terakhir kali dia kemari ada almari besar disana. Alisnya mengerut waspada ketika melihat sosok yang keluar dari dalam lemari memegang handycam tepat ke arahnya.

"Uhuk-uhuk.." suara batuk seseorang yang bersembunyi tadi. "Aku bersumpah tidak akan bersembunyi ditempat sempit dan pengab itu lagi. Sialan!" Ocehnya, dengan masih mengarahkan handycam di tangannya ke arah Kris. 

Dirinya sejak tadi merekam perkataan dan seluruh kelakuan Kris. 

"Masih ada yang ingin disampaikan? Pengakuan lain mungkin? Aku rasa sudah ada cukup bukti untuk menangkapmu atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Min Yoongi dan didakwa atas pembantaian keluarga Min." Seringainya di bibir cantik itu. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Hiatus]Cant Feel Anything |VK|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang