17th

2.8K 352 8
                                    

Enjoy the story

.

.

.

\{'¤'}/

.

.

Taehyung menahan tawanya melihat Jungkook yang menutup matanya erat. Bibirnya menegang dan sudut-sudut matanya menekuk. Sungguh Taehyung merasa rindu menganggu Jungkook seperti ini.

"Menunggu hal lebih?" Goda Taehyung. Dia memposisikan kembali kepalanya ke bantal dan menatap Jungkook lekat. Jungkook mendengar suara husky Taehyung langsung membuka matanya. Selama hampir 3 detik mereka saling mengunci dan detik berikutnya Jungkook menundukkan kepalanya. Menghindari tatapan intens Taehyung padanya.

'Bodoh! Kenapa kau harus menutup mata segala sih?? Kenapa aku yang terlihat mesum disini!!?' Jungkook mencibir tanpa suara. Dirinya malu sungguh. Kenapa juga dia bisa salah tingkah dan menutup mata?

'Tapi kupikir dia akan-- stop kook! Berhenti berpikir yang tidak-tidak! Kau bukan orang mesum!'

Jungkook bergelut dengan dirinya sendiri. Entah kenapa sedekat ini dengan Taehyung membuatnya gugup. Dan matanya bergerak gelisah menatap kancing kemeja Taehyung.

Taehyung terkikik geli sendiri. Dan dia menarik pinggang Jungkook mendekat sehingga tubuh mereka saling bersentuhan.

"Kau sudah membuatku gila kook." Ucap Taehyung lirih tepat di depan dahi Jungkook. "Aku gila karenamu sejak melihatmu di jendela kelas waktu itu."

"Aku gila karena kau mendatangiku diperpustakaan dan aku terjerat sejak saat itu juga. Aku.. aku ingin.. memilikimu" suara Taehyung melirih di akhir.

Jungkook tak bereaksi. Dia terkejut mendengar ucapan Taehyung. Jadi dari dulu...

"Dari dulu aku menyukai--ani mencintaimu. Dan aku kalap mata karena hal itu."

"Aku sudah mencarimu kemanapun. Aku merutuki kebodohanku waktu itu. Bahkan appa--" Taehyung menghentikan ucapannya dan merasakan sesak. Rasanya hatinya begitu penuh dengan penyesalan. Dan semua itu berimbas pada namja yang dia cintai.

"Aku datang kerumahmu dan sudah banyak polisi yang berjaga disana. Aku--aku kalut. Aku tak bisa berpikir jernih. Aku hanya--hanya...."

Jungkook membalas lingkaran tangan Taehyung dan mengusap pelan punggung namja yang dia cintai.

"Sshh.. tidak usah dilanjutkan hyung. Semuanya sudah berakhir. Kadang beberapa hal tidak harus dipermasalahkan. Hanya perlu menerima takdir yang sudah ditulis dan semua akan berakhir baik. Buktinya sekarang hyung bersamaku disini."

Jungkook tersenyum manis mengingat dirinya yang selama 3 tahun terakhir hanya bisa melihat Taehyung dari kejauhan. Tapi detik ini Taehyung ada di depannya. Tanpa ada sedikitpun jarak diantara mereka.

Jungkook mengeratkan pelukannya. Menenggelamkan wajahnya di dada Taehyung. Menenangkan dirinya di sana dan melepas semua rindunya.

"Appa Tae-hyung dan appaku juga oemmaku... mungkin memang sudah jalan mereka. Aku masih punya Yoongi hyung. Dan kenangan appa juga eomma. Tidak ada yang berbeda. Hanya saja sekitarku menjadi sedikit lebih sepi dari sebelumnya. Tapi semuanya baik-baik saja. Aku bahkan bisa melihat wajah Tae-hyung setiap hyung mabuk." Jungkook berucap lembut. Tak sadar Taehyung mengernyit bingung.

"Melihatku?" Taehyung menarik kepalanya kebelakang. "Kau melihatku saat mabuk?" Ulanginya dengan nada terkejut. Jungkook yang sadar malah takut sendiri. Takut kalau Taehyung marah padanya.

[Hiatus]Cant Feel Anything |VK|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang