Me?

2.3K 210 11
                                    

Are you ready for what comes next?

Mungkin Adam sedang frustasi atau tidak percaya dengan apa yang ia lihat tepat di depan matanya, seorang malaikat.

Beberapa menit yang lalu malaikat ini jatuh kebumi, tepat didepan tokonya, dan Adam tidak percaya apa yang ia lakukan, mendekati malaikat itu, menutupi sayapnya dengan mantel yang ia bawa, dan membawanya masuk ke tokonya sendiri. Ia jujur tidak percaya malaikat bisa jatuh kebumi, banyak buku yang menceritakan hal seperti itu, namun Adam menganggap sayap mereka Bukan buatan China yang gampang rusak Bukan?

Ia bediri seperti patung menatap malaikat yang belum sempat memperkenalkan diri di depan nya, yang sedang duduk di bangku hangat yang memang Biasa Adam duduki.

Langit masih gelap dan angin lumayan masih berhembus di luar sana, jadi kemungkinan kecil ada seseorang yang melihat kejadian ini, sehingga Adam cukup tenang.

Malaikat yang ada didepan Adam memandangi isi toko ini selagi Adam memandangi nya dengan tatapan tidak percaya.

"baiklah," kata Adam Akhirnya membuka suara dan menarik nafasnya panjang.

Malaikat itu mulai menatap Adam.

"jadi malaikat itu ada?" tanya Adam menyimpulkan dengan suara berbisik seperti berbicara dengan dirinya sendiri.

"siapa namamu? Errr, nak?"tanya Adam, Ia tidak tau apa yang harus di tanyakan kepada malaikat saat ada didepan matamu, Ia juga tidak tau apakah malaikat menggunakan bahasa khusus atau semacamnya.

"kau bisa berbicara kan? Atau kau memakai bahasa lain?" lanjut Adam

"si-apa na-ma-mu." Adam menekankan setiap kata sambil menggerakan mulutnya seperti mengajari analysis kecil membaca. Dan menggaangap malaikat itu tidak mengerti apa yang ia katakan.

"aku ambriel" jawabnya halus, yang menandakan ia mengerti bahasa manusia. "ka-u tidak perlu menekankan setiap suku katanya."

Suaranya seperti berbagai alat musik harmonis yang dimainkan beraamaan sehingga siapapun yang mendengarkan suaranya merasa tenang. Tidak menghiraukan sarkasme malaikat dibagian akhir, Adam melanjutkan perihalnya.

"jadi apa yang kau lakukan disini, atau Kenapa kau jatuh tepat didepan tokoku?" tanya Adam penasaran dan mulai maju beberapa langkah ke arah ambriel.

"aku tidak tau" jawabnya lirih, sepertinya ia sedang berpikir karena matanya tidak tertuju kemanapun

"kau tidak tau? Bagaimana bisa?karena jatuh kau lupa ingatan atau apa?" ujar Adam asal asalan dan ambriel kini kembali menatapnya

"aku hanya mengingat..... aku menghadap Nya, dan ia langsung mengirimku kebumi" ambriel menjelaskan yang membuat Adam terdiam memandanginya.

"kau Adam?" tanya ambriel menaikan sorot matanya ke Adam yang kebingungan.

Adam mengangguk dengan agak ragu pada awalnya.

"ada apa dengan Adam?siapa Adam? Atau apa itu Adam? Dimana Adam" seru Adam memegangi kedua kepalanya seperti sedang menghadapi masalah yang berat.

Adam kini berlutut didepan ambriel siap untuk mendengar kata kata yang keluar dari mulut malaikat itu lagi.

"Dia mengirimku kepadamu" kata ambriel dan Adam memasang raut Wajah tidak percaya.

"apa?" kata Adam langsung bangun dan mundur beberapa langkah mengambil kursi kayu dan meletakan nya di hadapan ambriel lalu duduk dikursi itu.

"jika memang benar, mungkin ia harus memberi tahuku dulu, menelepon atau email atau chat" kata Adam merasa dirinya sudah gila sepenuhnya.

"Dia sudah" jawab ambriel dan melirik surat yang ada di pinggir meja kerja Adam.

"ah! Kenapa tidak terpikirkan" seru Adam mengambil surat itu dan membukanya lagi. Membaca setiap kata yang ada di dalamnya.

"ini Tulisan Tuhan asli?" tanya Adam polos sambil mengangkat kertas yang berisi Tulisan itu.

Ambriel menggeleng pelan dan halus.
"Bukan, itu pesan dari Tuhan namun agen kami yang menulisnya"

"agen?" tanya Adam kini mulai merasa hal yang ia dengar semuanya adalah hal yang seharusnya tidak boleh ia dengar.

"semustinya aku tidak boleh mendengar atau mendapatkan ini semua Bukan?" kata Adam cepat dan ia memijat keninganya pelan.

"ya"

"tapi kau manusia yang dipilih untuk menjaga dan membantuku disini " ujar ambriel yang masih terlihat tenang dikursinya dengan sayapnya yang sedikit bergerak gerak.

"membantumu? "tanya Adam kini beralih lagi ke ambriel.

" ya " jawab ambriel.
" membantuku untuk menjalankan misi "

" misi apa? "

" misi untuk menemukan yang terpilih "

OMG!! HAPPY 2ND CHAPTER!
OM TELOLET OM!!

GIMANA? BIKIN PENESARAN GA?

VOTE UNTUK NEXT CHAPTER SOONER

The Angels Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang