Matahari Berhasil menerobos masuk dari celah-celah tirai kamar. Cahayanya memancarkan kehangatan.
Ia berbaring di tempat tidur. Rambut panjang coklat nya terurai. Selimut dan sprai kusut karena gerakan yang tidak dirasakan saat tidur.
Matanya tertutup rapat namun pikirannya berteriak.Menjadi manusia Bukan hal yang mudah. Ia harus memperhatikan wujud jasmani ini, yang juga harus diurus. Ia harus makan agar tidak lemah atau bahkan sakit. Ia harus berperilaku menjadi manusia.
Menjadi malaikat tidak membutuhkan makan dan minum. kebutuhannya seperti sudah tercukupi tanpa terlihat.
Disana juga tidak ada yang namanya Acara televisi untuk ditonton atau remote TV yang harus direbutkan. Acara televisi malaikat adalah manusia.Mereka memperhatikan perbuatan manusia yang mungkin lebih banyak jahat dari pada baik nya. Dan mengurus hal hal bumi yang tidak di ketahui manusia.
Ambriel menjadi salah Satu dewan perundingan malaikat, yang tugasnya adalah merundingkan masalah dibumi. Masalah yang bahkan jika manusia mendengarnya kepalanya bisa meledak. Karena tidak kuat dengan masalah ini.
Dan Akan lebih baik jika manusia tidak tau itu dan membiarkan mereka menjalani hidup yang terlihat Biasa bagi mereka.Perlahan ia membuka matanya yang tadi sepenuhnya gelap. Ia membayangkan apa yang Akan terjadi di akhir nanti. Banyak hal yang akan terjadi setelah ini dan itu pasti diluar perkiraan.
Di saat dunia sedang di ambang kekuatan gelap yang lama-lama semakin Kuat. Jujur ia merasa bingung dengan apa yang harus di lakukan.
Matanya menghadap ke atas kamarnya, dimana pupil matanya membulat. Ia merasa tidak punya tujuan. Ia butuh arahan. Dan arahan itu akan datang saat ia memohon. Ia menutup matanya rapat kembali dan berkonsentrasi. Ia berbicara ke kerajaan atas. Meminta arahan kepada anggota lain di dewan perundingan.
Ia kembali membuka matanya perlahan. Ternyata benar. Ian Devereaux salah Satu dari mereka. Ia sudah mengira itu. Mulai dari perilakunya yang kehilanggan arah.
Amber bisa melihat itu dari Ian. Menjadi yang terpilih atau yang bisa disebut the chosen atau angelic memiliki rasa yang berbeda dari menjadi manusia biasa atau mortal.
Semakin bertambah usia angelic, semakin besar pula gejolak untuk mencari malaikat lain.Jadi setiap angelic yang menemukan malaikat lain, mereka seperti dua buah magnet yahg berbeda kutub. Sang angelic akan mencari sang malaikat secara tidak sadar sampai ia menemukannya. Jadi meskipun Amber tidak melakukan usaha apapun, Ian akan tetap datang kepadanya. Tapi melihat ancaman yahg bisa datang kapan saja Amber masih harus buru-buru menggaet Ian.
Para Angelic adalah orang terpilih yang memiliki malaikat pelindung istimewa. Tapi berbeda dengan malaikat murni yang immortal. Mereka bisa saja mati atau terluka parah. Karena mereka masih punya sisi manusia. Mereka juga pasti berbuat dosa namun malaikat tersebut yang mengarahkan mereka untuk berbuat baik.
Dalam hal Ian, Amber masih bingung. Ian memang salah satu angelic namun kenapa ia menjadi anak yang nakal atau bermasalah. Dan itu tugas yang harus dipecahkan oleh Amber.
Amber juga masih memiliki wewenang malaikat. Meskipun dibumi roh malaikat yang ia punya tetap ada. Ia tau Ian merasa ada yang salah dengan dirinya . Itu karena Amber mengguncang malaikat yang ada di dalam tubuh Ian.
Ian Akan mendapat perasaan aneh jika berada di dekat Amber. Perasaan itu berbeda beda disetiap angelic.
malaikat yang menjadi bagian dengan para angelic berusaha melepaskan diri dari rantai yang membelengu dirinya sejak lama.Rantai itu yang menahan sang malaikat untuk mengambil alih bagian nya. Dan rantai itu berasal dari perbuatan salah yang seharusnya tidak di lakukan oleh angelic. Jelas mereka berbeda dengan manusia. Mereka punya sisi malaikat. Sisi yang manusia lain tidak punya. Sisi yang ingin melindungi manusia dan menjalankan tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels
FantasyDidalam diri manusia selalu ditempatkan Satu malaikat pelindung Tapi bagaimana jika Tuhan menempatkan malaikat yang istimewa kepada beberapa orang yang terpilih di Grace Town untuk suatu misi. Dan misi itu sudah dimulai dengan Tuhan mengirimkan s...