the Lake

739 70 3
                                    

Amber atau Ambriel nama malaikatnya, sedang mengayuh sepeda dari rumah menuju toko buku Adam di Holy Street. Sepeda berwarna putih itu bekas peninggalan Jeniffer yang masih bisa dipakai, jadi daripada hanya didiamkan ia memilih untuk menggunakannya.

Sepeda berkeranjang itu diisi oleh buku dan sebuah keranjang kosong. Ia sengaja, ia membawa bucket itu untuk diisi oleh bunga segar yang akan ia petik didekat sungai Reifelyn. Jadi ia akan sejenak mencari bunga dan baru ke tempat Adam.

Saat matanya menangkap bahwa sedikit lagi ia sampai dipinggiran sungai, ia segera mengayuh lebih cepat lagi. Ia membehentikan sepedanya dan memakirkannya dengan menyenderkan sepeda itu didekat pohon. Ia mengambil keranjang itu beserta bukunya. Entah ia sangat tertarik dengan benda yang namanya buku, ia suka menghabiskan waktunya berlama-lama dengan membaca buku.

Ia memasuki semak-semak dan melihat bunga berbagai macam warna tumbuh disana. Banyak kupu-kupu dan tak jarang lebah ada disana. Berkumpul bersama sama dengan Amber untuk menikmati ciptaan Tuhan itu. Amber memetik salah satu bunga dan menaruhnya di keranjang itu.

Beberaoa bunga sudah ia petik, dab kakinya merasa lelah karena sejak mengayuh tadi ia belum istirahat sama sekali. Jadi ia memutuskan untuk pergi kepohon didekatnya yang rindang itu. Ia menaruh keranjang itu di samping dirinya yang sekarang duduk dibawa pohon sambil bersandar.

Ia menganbil napas pelan dan memeperhatikan sekitar. Sesaat ia tidak peduli jika gaun yang ia kenakan kotor atau tidak. Ia terlalu mengagumi sekitarnya yang begitu indah dimata. Cuaca yang tidak terlalu panas membuat suasana menjadi nyaman dan angij semilir membuat ia terasa dibelai oleh seseorang.

Tanpa disadari ia terlalu terbawa suasana hingga ia perlahan menutup matanya, membuat indra kemalaikatannya bekerja. Ia mendengar suara-suara dari jauh, dari Darkwood. Seekor rusa yang sedang minum di sungai yang juga ia bisa mendengar dengan jelas alirannya. Tapi ketentraman rusa itu terganggu saat ia merasakan sesuatu ada disekitarnya. Rusa itu berhenti dan menaikan kepalannya. Merasa hanya ia yang terlalu parno ia kembali menikmati air sungai yang sejuk.

Dengan cepat, panah hitam yang tajam bergerak cepat kearah rusa itu, suara yang nyaring jika didengar dengan pendengaran Amber, membuat ia terkejut dan membuka matanya cepat.

Detak jantungnya berpacu sedikit cepat. Tidak mungkin manusia memanah secepat itu. Tapi ia bernapas lega, panah itu meleset dari sang rusa. Telinganya menangkap sesuatu lagi dari tempat yang sama.
Ada dua orang disana.

"apa aku harus menemanimu? Bahkan aku bukan pemanah," kata suara mengeluh, yang bisa ia pastikan itu seorang perempuan.

Lawan bicaranya itu berjongkok dan mengambil segenggam tanaman kering dan meremasnya.
"kau terlalu banyak bicara, rusa itu bisa merasakan kita, jadi usahkan untuk diam." jawab sang lawan bicara yang adalah seorang laki-laki. Sang perempuan memutar bolamatanya kesal dan memilih untuk mengikuti lelaki itu masuk lebih jauh kedalam hutan Darkwood.

Amber mulai ingat, sudah lama ia berada disini. Ia segera bangun dari situ dan mengambil keranjang bunga itu lalu cepat-cepat menuju sepedanya.

Namun sekali lagi, perhatiannya terlaihkan oleh seorang yang berdiri dipinggiran sungai dengan pancingan ditangannya. Lelaki itu yang mengenakan kemeja halus berlengan panjang melakukan seperti mendorong pancingannya kearah sungai. Mata kail pancingan itu masuk kedalam air membuat suara yang unik sekaligus lucu. Membuat Amber tersenyum.

Sang lelaki tidak sengaja menoleh kebelakang dimana ia melihat Amber berdiri memandangi dirinya. Ia dengan enggan berusaha untuk ramah melambaikan tangannya.

"hai, yang disana. Sedang apa? " sapaan itu membuat Amber terbangun dan memandang lelaki itu.

"maaf, aku hanya-tunggu. Zach?" Amber melangkah mendekar saat ia ternyata mengenali lelaki itu.

The Angels Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang