Bel istirahat sudah berbunyi, semua anak langsung berhamburan keluar kelas. Menimbulkan buyi bising disepanjang koridor, tapi Amber sudah mulai terbiasa. Saat baru pertama menginjakan kaki disekolah ini, ia seperti ikan kecil yang kebingungan diantara ikan-ikan besar yang berkumpul, keramaian membuat ia agak pusing.
Sekarang ia dan Cheryl berjalan dikoridor yang sudah agak legang, karena sebagian besar mereka pergi kekantin untuk makan.
Mereka menuju loker Amber,"Apa kau akan nonton Lacrosse malam ini?" tanya Cheryl dkisebelah Amber.
"Lacrosse?" ekspresi Cheryl berubah.
"Jangan bilang kau nggak tau Lacrosse itu apa,"Amber hanya bisa menggeleng perlahan dan Cheryl menepuk jidatnya. "Masa tidak tau, sih?" katanya lagi tidak percaya.
"Aku baru pertama kali dengar," jawab Amber polos. Lalu
Mereka berhenti di antara barisan loker biru yang berjejer dimana salah satunya adalah milik Amber."Well, kalau begitu kau harus datang dipertandingan malam ini, para Raptors merah akan berlaga dan tak jarang mereka akan menampilkan tubuh mereka yang seksi itu," kata Cheryl santai tanpa beban.
Amber hanya menggeleng kecil. Cheryl anak yang baik sebenarnya, dengan rambut merah orange alami, dan bintil-bintik disekitar hidungnya. Wajahnya cantik alami tanpa polesan, tapi kadang ia masih tidak percaya diri. Ia juga termasuk modis, dengan lengan seragam yang digulung juga sepatu bebas yang tidak memenuhi ketentuan sekolah. Jika dihari tanpa seragam ia sangat mementingkan penampilannya itu maka tidak jarang ia bisa bergabung dengan klub populer.
Seorang lelaki berkulit gelap dengan rambut coklat juga tubuh yang atletis, menghampiri mereka. Lebih tepatnya Cheryl. Laki-laki itu berdiri disebelahnya dan langsung melingkarkan tangannya dipinggang Cheryl dan sepertinya Cheryl tidak masalah dengan itu.
Mereka sepertinya punya hubungan, karena Cheryl langsung menoleh ke anak itu dan mereka berciuman didepan Amber. Anak-anak lain langsung mencuri pandang kearah mereka berdua dan langsung mengalihkan pandangan saat mereka sudah menjauhkan bibir mereka.
Melihat Amber mengamati mereka kebingungan, Cheryl langsung bergegas berkata. "Ah ya! Amber ini Scott. Scott ini Amber, anak baru yang aku ceritakan itu,"
Anak yang bernama Scott itu mengulurkan tangannya dari sebelah Cheryl.
"Aku Scott Winter" kenalnya dan mereka berjabat tangan. "Aku Amber Stewart, senang bisa mengenalmu" kata Amber sopan.
"Babe, apa kau akan menontonku malam ini?" tanya Scott dan ia mencium pipi Cheryl pelan.
Amber merasa tidak nyaman dengan situasi seperti ini, dan ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Apa manusia seperti ini? Mengubar kemesaraan dilingkungan luar tanpa rasa malu. Sebagai malaikat dari langit dan dewan malaikat semua ini baru bagi dirinya. Remaja yang mengenakan pakaian ketat dan suka menggoda, berdandan agar menarik lawan jenis. Itu semua yang mereka lakukan? Turun kebumi dan melihat perilaku manusia terutama remaja membuat perutnya mulas.
"Apa kau juga akan menonton?" Amber langsung menoleh menghadap mereka lagi saat tadi ia sibuk hanya memandangi isi lokernya.
"Aku tidak tau," kata Amber pelan sambil tersenyum ramah. "Mungkin aku akan pergi dengan Ash"
Mendengar nama Ash, Scott Winter langsung tertawa seperti mengejek dan Amber hanya menatapnya bingung.
"Ada yang salah?" tanya Amber.
Cheryl merasa Scott tidak sopan dan menyenggol pinggang pacarnya itu. Dan scott langsung terdiam melihat raut wajah Amber yang serius."Astaga?! Kau serius? Aku kira kau becanda tentang Asher itu," katanya.
Melihat aura yang menjadi tidak stabil, dan tidak mau membuat Amber merasa tidak nyaman dengan tindakan kekasihnya lagi, Cheryl segera menggiring Scott pergi menuju kantin meninggalkan Amber sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels
FantasyDidalam diri manusia selalu ditempatkan Satu malaikat pelindung Tapi bagaimana jika Tuhan menempatkan malaikat yang istimewa kepada beberapa orang yang terpilih di Grace Town untuk suatu misi. Dan misi itu sudah dimulai dengan Tuhan mengirimkan s...