3. Senjata

2.1K 140 13
                                    

Orang yang menggunakan atau melakukan sesuatu namun mengena kepada dirinya sendiri.

~~

Ethan memutuskan kembali ke rumahnya, ia juga tidak jadi datang ke rumah Deno. Gara-gara Adel jadi begini, sudah nasib Ethan kena batunya juga. Berniat ingin menakuti Adel, malah senjata makan tuan akhirnya.

Gigitan Adel di telapak tangannya terasa sakit, perih, memerah, bahkan darah yang sempat mengalir tidak kunjung berhenti. Tapi dengan cepat, Ethan mengobati lukanya, kini telapak tangan kanannya ia balut dengan perban.

"Tangan kamu kenapa, Than?," tanya Sarah menghampiri Ethan yang sedang membereskan kotak P3K yang baru saja ia pakai untuk mengobati tangannya sendiri di ruang keluarga.

"Tadi kejepit pintu, Mah," bohong Ethan.

Kejepit mulut vampir, maksudnya. Lanjut Ethan dalam hatinya.

"Makanya hati-hati," ucap Sarah yang langsung mempercayainya.

Ethan mengangguk, saat itu juga Sarah meninggalkan Ethan ke arah dapur. Lalu ia mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Membuka grup LINE.

Ethan : gue gak jadi main yak

Dafa : dikurung mamih?

Ethan : lg mlzzz

Melvin : gue jg gak jadi ah

Deno : pd nyebelin ah! gue main ps sama siapa?

Dafa : gue jg gak jadi ah (2)

Ethan : sip deh

Deno : no problem!

*just read

Ethan merasakan nyeri lagi di telapak tangannya, "Aww..."

•••

Adel merebahkan tubuh di tempat tidurnya. Sepulang dari supermarket untuk membeli kebutuhan cewek, Adel merasa gelisah. Apa dia menggigit tangan Ethan sangat keras? Sampai-sampai di mulutnya ia bisa merasakan asin, ya itu darah Ethan.

Ia benar-benar refleks, kalo saja ia tidak menggigit untuk melarikan diri, ia takut Ethan akan berbuat yang macam-macam.

Adel menggigit bibir bawahnya, ada rasa bersalah di hati kecilnya. Sebenarnya ia tidak tega meninggalkan Ethan yang sedang kesakitan setelah ia gigit. Benar-benar tajam giginya ini.

Adel beranjak dari tempat tidurnya menuju balkon. Tidak ada tanda-tanda Ethan di ujung sana. Balkon kamar Adel dan Ethan memang berhadapan walaupun jaraknya cukup jauh, tidak terlalu dekat karena terhalang oleh jalan. Biasanya ia melihat Ethan yang sedang duduk di balkon kamar Ethan.

"Ngapain juga gue khawatirin dia," Adel menggelengkan kepalanya, walaupun di hatinya ia merasa bersalah.

• • •

Pagi ini Ethan terpaksa tidak membawa motornya, ia meminta tebengan kepada Dafa untuk berangkat ke sekolah bersama.

Karena tangannya masih sakit, jadi tidak bisa mengendarai motornya.
Adel harus bertanggung jawab. Ethan juga sudah menceritakan semuanya kepada Dafa, tentang kejadian semalam.

Ethan bersama Dafa memasuki ruang kelas, mengingat karena ini masih pagi, jadi hanya ada beberapa orang saja yang sudah di dalam kelas, termasuk Adel.

Mata Ethan mengarah kepada Adel yang sedang berbincang dengan Kesya. Tapi buru-buru Ethan memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia ingin berpura-pura kesal kepada Adel. Ia juga menunggu apakah Adel akan meminta maaf padanya.

THANDELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang