16. Senyum Manis

902 66 3
                                    

Manisnya martabak kacang-coklat akan kalah dengan senyum manismu itu : )

~~

Awas Typo!

Sudah lama Adel dan Ethan berada di halte menunggu hujan reda.

Ara yang sebelummya sama menunggu bersama mereka, beberapa menit yang lalu ia sudah pulang lebih dulu di jemput oleh kakaknya.

Sedangkan bus yang ditunggu Adel, tak kunjung datang, karena ada perbaikan jalan yang membuat jalur bus dialihkan.

Akhirnya Adel memutuskan pulang dengan Ethan, tapi setelah hujan reda. Tapi sudah setengah jam lamanya sejak Ara dijemput, Adel dan Ethan belum juga memutuskan pulang.

Mata Adel mulai terasa berat, ia mengantuk, apalagi saat ini hawa dingin sangat nyaman jika digunakan untuk tidur bergelung di kasur dengan selimut.

"Lo ngantuk?" tanya Ethan melihat Adel yang menguap.

Adel mengangguk. "Pulang sekarang yuk. Lama banget kalo nunggu hujan reda."

"Tapi ini masih gerimis," sahut Ethan sambil menatap langit yang masih gelap.

"Tapi gue udah kedinginan disini," ucap Adel sambil mengusap lengannya karena hawa dingin.

Ethan membuka resleting jaketnya yang berwarna hitam lalu mencopot dari tubuhnya.

"Nih lo pake jaket gue biar lo gak kedinginan. Bibir lo pucet tuh," ucap Ethan sambil menyodorkan jaketnya ke arah Adel.

Adel menatap jaket itu, lalu beralih ke arah Ethan. Ragu untuk menerimanya, tapi tatapan Ethan mengisyaratkan agar Adel menerima.

"Makasih," ucap Adel lalu membalutkan jaket Ethan pada tubuhnya.

"Jadi pulang sekarang?" tanya Ethan setelah jaket miliknya sudah membalut di tubuh Adel dengan sempurna.

Anggukan Adel sebagai jawaban iya.

Lalu Ethan mendekati motor besarnya diikuti oleh Adel.

Gerimis kecil turun membasahi dua remaja yang saat ini melewati jalan raya dengan motor besar.

Tak ada percakapan di antara mereka berdua. Ethan yang fokus dengan jalanan, sedangkan Adel berpegangan di bahu Ethan, sesekali ia juga mengeratkan jaket yang ia kenakan. Adel sedikit tak enak badan saat ini. Mungkin ia akan terserang flu.

Beberapa menit telah berlalu, mereka berdua sudah sampai di depan rumah Adel.

"Makasih," ucap Adel setelah turun dari motor Ethan.

"Oke," sahut Ethan. "Gue langsung pulang aja."

"Ooh ya udah sana," ucap Adel dengan dingin berbeda dari beberapa menit yang lalu.

"Gak nawarin gue buat mampir?" tanya Ethan menggoda.

"Udah sana pulang aja. Gue gak nerima tamu," usir Adel mengibaskan tangannya di udara.

"Ya udah sana lo masuk dulu ke dalam. Biar gue pastiin lo selamat sampai rumah," ucap Ethan.

"Ya udah," ucap Adel lalu membalikan tubuh untuk melangkah menuju gerbang rumahnya.

"Del," panggil Ethan yang masih duduk di atas jok motor.

Adel membalikan tubuhnya lagi dengan malas. "Apalagi sih? Tadi lo nyuruh gue buat cepet masuk."

"Jaket gue lo cuciin ya, sebelum lo balikin ke gue," ucap Ethan sambil menujuk jaket miliknya yang dikenakan Adel.

"Dih, nyuruh-nyuruh terus kerjaannya," sahut Adel.

THANDELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang