Akhirnya hari ini terlewatkan bagi Adel, karena telah menyelesaikan soal Bahasa Indonesia dan Matematika di dalam ruang test.
Hari pertama sudah terlewatkan, tidak hanya sampai disini karena ia harus melewati hari berikutnya kira-kira tujuh hari lagi ulangan semester akan selesai.
Adel melangkahkan kakinya menuju pintu gerbang akses untuk jalan keluar dari sekolah. Karena sedang ada ulangan semester berlangsung selama delapan hari kedepan, jam pulang memang lebih awal dari hari biasanya. Pukul 12.00 WIB sudah pulang.
Adel berjalan sambil bersenandung pelan. Baginya ulangan hari ini tidak begitu sulit, tidak sia-sia Adel semalam belajar hingga larut malam.
Langkahnya terhenti di depan perpustakaan saat berpapasan dengan Michelo dari arah berlawanan. Sudut bibirnya terangkat saat Michelo tersenyum dan berjalan mendekat.
"Hai," sapa Michelo disertai senyum yang tiba-tiba membuat jantung Adel bekerja lebih cepat dari biasanya.
"Hai, kak," balas Adel dengan tersenyum manis tapi juga ada kegugupan disana.
"Gimana tadi ulangannya?" tanya Michelo.
"Eemm, gak sulit," sahut Adel sambil menggelengkan kepala.
"Syukur deh. Lo mau pulang?"
"Iya," Adel mengangguk. "Kak--
"DEL!"
Saat Adel akan melanjutkan ucapannya, tiba-tiba suara panggilan memutus ucapan Adel. Adel membalikan tubuhnya langsung mendapati orang yang barusan memanggil dari arah belakang. Ethan.
Langkah Ethan berjalan mendekati Adel dan juga Michelo.
"Ngapain sih?" tanya Adel pada Ethan dengan raut wajah yang tadinya dihiasi senyum, sekarang menjadi judes.
"Pulang lah. Kita kan mau belajar bareng," ucap Ethan sambil membetulkan jambulnya. Tidak hanya Adel dan Michelo yang melihatnya. Tapi beberapa siswi yang lewat sangat terang-terangan memuji Ethan.
Ethan keren deh.
Waw calon pacar gue.
Ganteng banget.
Sok kegantengan. Batin Adel.
"Sapa bilang hah?" tanya Adel dengan tampang judesnya jika sedang berbicara dengan Ethan.
"Gue yang bilang," sahut Ethan santai.
"Gak mau," tolak Adel.
"Pokoknya kita belajar bareng kayak waktu itu," ucap Ethan memberi tau. Sebenarnya sebelumnya Ethan tidak ada rencana itu. Tapi saat tadi ia berjalan bersama ketiga sahabatnya melihat keberadan Adel dan Michelo yang sedang berbincang. Tak mau kalah dengan Michelo yang akhir-akhir ini dekat dengan tetangganya ini.
"Yah padahal tadinya gue mau ngajak lo pulang bareng, Del," ucap Michelo tak bersemangat.
"Tapi lo pulang bareng Ethan pasti," lanjutnya.
"Sorry ya, Kak Mich. Kita mau pulang bareng hari ini," ucap Ethan lalu merangkul bahu Adel di sampingnya.
"Ya udah gue duluan ya, Del, Than," ucap Michelo dengan senyum yang ada artian sebelum melangkahkan kakinya menuju parkiran.
Adel memejamkan matanya, kedua telapak tangannya juga terkepal kuat daritadi karena menahan emosi yang meluap sejak kedatangan Ethan. Buru-buru Adel menghempaskan tangan Ethan yang berada di bahunya dengan kasar.
Adel menatap tajam pada Ethan, "lo tuh ngeselin banget!" ucap Adel dengan teriak sampai beberapa siswa-siswi yang baru keluar dari perpustakaan menatap ke arah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
THANDELA
Teen FictionAdellea namanya. Merupakan siswa baru di salah satu SMA di Jakarta dan tanpa ia duga ia langsung bertemu dengan cowok tengil yang super duper nyebelin. Ini kali pertama ia harus berurusan dengan orang tengil dimulai dari awal bertemu. Hingga akhirny...